بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
SURAH YÂ SÎN
JANTUNG AL-QURAN
BAB 23
“ Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog)”
Oleh
Ki Langlang
Buana Kusuma
Dalam BAB 22 telah dikemukakan mengenai akan merajalelanya
kembali bangsa-bangsa yang di
singgung baik dalam Bible
mau pun dalam Al-Quran, yaitu Gog (Ya’juj) dan Magog (Ma’juj), firman-Nya:
وَ حَرٰمٌ عَلٰی
قَرۡیَۃٍ اَہۡلَکۡنٰہَاۤ اَنَّہُمۡ لَا
یَرۡجِعُوۡنَ ﴿ ﴾ حَتّٰۤی
اِذَا فُتِحَتۡ یَاۡجُوۡجُ وَ
مَاۡجُوۡجُ وَ ہُمۡ مِّنۡ کُلِّ
حَدَبٍ یَّنۡسِلُوۡنَ ﴿ ﴾
Dan diharamkan (terlarang) bagi penduduk
suatu negeri yang telah Kami binasakan
bahwa sesungguhnya mereka itu tidak mungkin akan kembali. Hingga apabila dibukakan pintu pemenjaraan Ya’juj
dan Ma’-juj dan mereka
turun dengan cepat dari setiap ketinggian. (Al-Anbiyā
[21]:96-97).
Dzulqarnain
Berkeliaran dan merajalelanya bangsa-bangsa
tersebut telah dikenal sejak zaman Dzulqarnain,
Raja kerajaan Media dan Persia – yang dalam Bible disebut Cyrus atau Koresy. Mengenai
gerakan-gerakan militer yang
dilakukan raja tersebut Allah Swt.
berfirman:
ثُمَّ اَتۡبَعَ سَبَبًا ﴿﴾ حَتّٰۤی اِذَا بَلَغَ بَیۡنَ السَّدَّیۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِہِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا یَکَادُوۡنَ یَفۡقَہُوۡنَ قَوۡلًا ﴿﴾ قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ لَکَ
خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ بَیۡنَہُمۡ سَدًّا ﴿﴾
Kemudian ia mengikuti jalan lain. Hingga ketika ia sampai ke tempat di antara dua bukit ia mendapati di samping keduanya suatu kaum yang hampir tidak
mengerti sepatah kata pun. Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj
dan Ma’juj membuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami memberikan upeti kepada
engkau supaya engkau membuat penghalang
di antara kami dengan mereka. (Al-Kahf [18]:93-95).
Ayat ini menunjuk kepada gerakan militer Cyrus yang ketiga kalinya menuju ke jurusan utara Persia, yaitu ke
daerah di antara Laut Kaspia dan pegunungan Kaukasus.
"Dua bukit" berarti dua penghalang.
Celah-gunung Darband, tempat dinding itu didirikan, dibatasi pada sebelah yang
satu oleh Laut Kaspia dan pada yang sebelah yang lain oleh pegunungan Kaukasus.
Keduanya itu menjadi batas penghalang lembah Darband.
Penduduk daerah-daerah ini berbicara dalam
suatu bahasa yang berbeda dari bahasanya Cyrus,
tetapi oleh karena mereka tinggal sebagai tetangga yang paling dekat kepada
Persia, dan oleh karena mempunyai hubungan tetap dengan orang-orang Persia dan
Media, mereka telah belajar mengerti dan berbicara bahasa mereka, sekalipun
amat jauh dari sempurna dan dengan amat sukar. Daerah tempat didirikan dinding
itu berbatasan dengan Persia, dan pada masa kemudian menjadi bagiannya. Tetapi
sekarang daerah itu termasuk daerah kekuasaan Rusia.
Arti Kata Ya’juj dan Ma’juj
Kata-kata
Ya’juj dan Ma’juj kedua-duanya berasal dari akar kata ajja, yang
berarti ia cepat langkahnya; ia atau sesuatu itu menjadi api
yan menvala-nyala (Lexicon Lane).
Ya’juj dan Ma’juj menunjuk kepada bangsa Scythia sebelah timur yang terjauh. Atau seperti dikatakan oleh beberapa pakar, semua
bangsa yang mendiami bagian utara Asia dan Eropa (Encyclopaedia. Britannica. & Jewish Encyclopaedia., pada kata "Gog" dan
"Magog", dan Historians' History of the World, jilid 2 hlm.
582 & Yehezkiel 38 : 2-6
& 39 : 6).
Kata-kata ini dapat pula dikenakan kepada
bangsa-bangsa Kristen dari barat
karena mereka sangat gemar memakai api
yang menyala-nyala dan air yang mendidih, dan disebabkan semua
kemajuan kebendaan dan penemuan-penemuan serta ciptaan-ciptaan mereka itu,
merupakan akibat penggunaan barang-barang tersebut dengan tepat dan sangat
luas. Atau kata-kata itu dapat menunjuk kepada gerak-gerik bangsa-bangsa itu yang gelisah resah oleh sebab mereka senantiasa mencari-cari kesempatan dengan tidak mengenal lelah dan tidak sabar
mengadakan penaklukan-penaklukan baru.
Gambaran Ya’juj-Ma’juj
(Gog – Magog) seperti yang diberikan dalam Bible, tidak meragukan sedikit pun,
cocok dengan beberapa kerajaan Kristen
dari barat (Eropa): Pertama, karena mereka disebut sangat
banyak, gagah-perkasa dan berkuasa: "Maka
pada masa itu engkau akan datang naik seperti guruh yang membinasakan dan
seperti awan-awan yang menudungi muka tanah, engkau dengan segala bale
tentaramu dan beberapa bangsa sertamu" (Yehezkiel 38:9).
"Seperti
Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog), supaya menghimpun mereka itu akan berperang,
yang banyaknya mereka seperti pasir di pantai laut" (Wahyu 20:8).
"Daging
orang pahlawan akan kamu makan dan darah orang besar di dunia akan kamu minum;
domba jantan dan anak kambing dan
kambing jantan dan lembu muda. semuanya binatang tambun-tambun dari
Bazan! Kamu akan makan lemaknya sampai kenyang dan minum darah sampai mabuk
dari sembelihan, yano, telah kusembelih bagi kamu" (Yehezkiel 39:18,
19).
Kedua, mereka digambarkan sebagai datang
dari bagian-bagian bumi sebelah utara dan dari pulau-pulau: "Bahkan, engkau akan datang dari tempatmu,
dari sebelah utara sekali. baik engkau. baik beberapa bangsa besertamu.” (Yehezkiel 38:15).
Ketiga,
mereka akan tersebar di seluruh dunia: "Maka mereka itu naik pula ke tanah yang luas” (Wahyu 20:9).
Keempat,
dari kediaman mereka di utara, mereka akan hijrah ke negeri-negeri lain dan
menetap di seluruh penjuru dunia, dan di masa peperangan mereka akan datang
berkumpul dari jajahan-jajahan mereka yang jauh-jauh: "Apabila
genap seribu tahun maka iblis akan dilepaskan pula dari dalam belenggunya. lalu
keluar hendak menyesatkan segala bangsa yang ada di dalam empat penjuru alam,
seperti Yajuj-Majuj, supaya menghimpun mereka itu akan berperang, maka
banyaknya mereka itu seperti pasir di pantai laut" (Wahyu
2:7-8).
Rusia, Moskow dan Tobolsk
Kitab Yehezkiel menyebut Ya’juj (Gog) sebagai “raja Rus, Mesekh dan Tubal", jelas kata Rus di sini menujuk kepada Rusia.
Mesekh kepada Moskwa. Tubal kepada Tobolsk. Ya’juj (Gog) disebut juga sebagian dari tanah Ma’juj (Magog - Yehezkiel
38:2), dan Ma’juj menurut para ahli tafsir Bible, merupakan daerah-daerah
yang pada zaman purba disebut dengan nama Scythia
(termasuk Rusia dan Tartar), dari sana pada masa yang lampau telah datang
banyak gerombolan manusia liar dan biadab.
Karena Rusia termasuk dalam daerah Ma’juj,
maka Rus, Mesekh, dan Tubal dapat dianggap sebagai ganti Rusia, Moskwa dan Tobolsk. Ma’juj telah
disebutkan pula sebagai nama suatu kaum dalam Yehezkiel 39:6 dan dalam Wahyu 20:8. Dalam Yehezkiel,
Ma’juj (Magog) telah disebutkan
bersama-sama mereka "yang duduk di
tepi laut itu dengan sentosanya."
Menurut
kutipan-kutipan tersebut Ya’juj (Gog)
dan Ma’juj (Magog) menggambarkan
beberapa kekuatan besar di Eropa,
termasuk Rusia. Dalam Al-Quran (QS.18:95) mereka telah disebut mengadakan
serangan-serangan terhadap daerah-daerah yang terletak di perbatasan utara
Iran, yang menunjukkan bahwa mereka itu dari suku-suku yang umumnya dikenal
sebagai bangsa Scythia.
Telah
merupakan kenyataan sejarah yang cukup diketahui bahwa zaman purba bangsa Scythia terus-menerus bergerak dari
Asia ke Eropa dalam rombongan-rombongan besar, sedang jalan mereka terletak di sebelah utara
pegunungan Kaukasus (Encyclopaedia Britannica. jilid 12, h1m, 263. Edisi
14).
Apabila
gelombang pertama telah menetap di Eropa, gelombang-gelombang barn menyusul
dari timur dan terns mendesak gelombang-gelombang yang mendahuluinva ke arah lebih barat lagi. Jadi
bangsa-bangsa Eropa secara sah, telah
disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) dalam nubuatan Bible.
Anehnya
kisah dua pahlawan bernama Ya’juj (Gog) dan Ma’juj
(Magog) masih tersimpan di Guild Hall
(di London) berupa dua patung. Lagi pula
nampak dari kitab Yehezkiel
dan Wahyu. bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan muncul di Akhir Zaman, yaitu di masa menjelang
kebangkitan Nabi Isa Al-Masih a.s.
kedua kalinya. "Dan engkau pun akan
mendatangi umatku Israil hendak menudungi muka tanah seperti awan-awan"
(Yehezkiel 38:16. Lihat pula Wahyu 20:7-10).
Dinding Darband
Kembali
kepada firman Allah Swt. tentang
gerakan-gerakan militer raja Dzulqarnain
sebelum ini, firman-Nya:
ثُمَّ اَتۡبَعَ سَبَبًا ﴿﴾ حَتّٰۤی اِذَا بَلَغَ بَیۡنَ السَّدَّیۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِہِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا یَکَادُوۡنَ یَفۡقَہُوۡنَ قَوۡلًا ﴿﴾ قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ لَکَ
خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ بَیۡنَہُمۡ سَدًّا ﴿﴾
Kemudian ia mengikuti jalan lain. Hingga ketika ia sampai ke tempat di antara dua bukit ia mendapati di samping keduanya suatu kaum yang hampir tidak mengerti sepatah kata pun. Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj
dan Ma’juj membuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami memberikan upeti kepada
engkau supaya engkau membuat penghalang
di antara kami dengan mereka. (Al-Kahf [18]:93-95).
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa nubuatan ini menunjuk kepada suatu kaum yang
akan muncul pada masa mendatang. Zaman yang ditakdirkan akan munculnva Ya’juj dan Ma’juj itu ditandai peperangan-peperangan, gempa bumi, wabah, dan malapetaka yang mengerikan.
Suku
bangsa Scythia -- yaitu Ya’juj dan Ma’juj -- menguasai daerah-daerah di
sebelah utara dan timur laut Laut Hitam, dan mereka datang dari daerah-daerah
itu melalui lembah Darband dan menjarah dan menaklukkan serta memerintah
orang-orang Persia. Cyrus atau Dzulqarnain
mengalahkan mereka dan melepaskan orang-orang Persia dari cengkeraman
mereka (Historians' History of the World).
Persis di tempat itu, yang menurut Herodotus
ada lembah, dan melalui itu bangsa-bangsa Scythia
mengadakan serbuan-serbuan terhadap, negeri Persia, terdapat sebuah
dinding, ialah dinding Darband yang
tersohor. Derbent atau Darband adalah sebuah kota di Persia.
Kaukasia, di Propinsi Deghestan, di sebelah barat pantai Laut Kaspia. Dan di
selatan terletak tanah-ujung dinding Kaukasus menjorok ke laut, panjangnya 50
mil, yang dinamakan juga dinding Iskandar,
menutup lembah sempit Iron Gate
(Pintu Besi) atau Caspian Gate (Pintu
Gerbang Kaspia).
Dinding ini, ketika masih utuh. tingginya 29
kaki dan tebalnya kurang lebih 10 kaki, dengan pintu‑pintu besinya dan sejumlah
besar menara-menara penjagaan, membentukpertahanan yang kuat di perbatasan
Persia" (Encyclopaedia Britannica pada kata "Derbent").
Bertentangan
dengan kenyataan-kenyataan sejarah yang telah terbukti kebenarannya, pada
umumnya dianggap, bahwa dinding itu telah dibangun oleh Iskandar Agung (Alexander The Great) . Tetapi gerakan-gerakan
militer Iskandar, tak ubahnya seperti angin puyuh yang ada ketika itu, ia tidak
akan sempat mengurus rencana luas, seperti mendirikan dinding yang begitu
besar.
Demikian pula wafatnya dalam usia begitu
muda tidak memberi kepadanya waktu yang
cukup untuk menghadapi suatu rencana yang begitu besar. Kupanya anggapan itu
telah timbul dari kenyataan, bahwa ahli tafsir Al-Quran dari kalangan
orang-orang Islam mempunyai anggapan salah, bahwa Dzulqarnain itu Iskandar
(Alexander). Bukti-bukti kenyataan berikut menunjukkan, bahwa Cyrus-lah yang mendirikan dinding itu :
(a) Untuk
mematahkan kekuatan bangsa Scythia, Darius,
yang menaiki takhta kerajaan sesudah wafat putra Cyrus, dengan melalui Yunani menyerang bangsa Scythia, dari jurusan
Eropa. Tidak masuk akal, bahwa is menempuh perjalanan begitu jauh lagi sukar
dan mengambil jalan keliling, untuk menyerang kaum itu melalui Eropa Tengah,
padahal mereka tinggal sangat dekat kepadanya di sebelah utara.
Kesimpulan yang tidak dapat dielakkan ialah,
bahwa memang ada suatu dinding yang sangat besar, hanya mungkin didirikan oleh Cyrus sebelum zaman Darius. Seandainya
tembok yang menghalangi musuh tidak ada, maka hal itu tidak memunakinkan Darius dengan pasukan yang besar, pergi
ke sebelah lain dengan mengambil jalan memutar, sambil meninggalkan negeri
sendiri terbuka terhadapserangan-serangan musuh dari utara.
(b) Sebelum
masa Cyrus, bangsa Scythia mengadakan penyerbuan-penyerbuan
terus-menerus dengan tidak ada henti-hentinya terhadap Persia, tetapi sesudah
diadakannya penaklukan-penaklukan maka penyerbuan-penyerbuan itu terhenti sama
sekali. Kenyataan ini membawa kepada kesimpulan yang sangat mungkin, yaitu
bahwa niscaya Cyrus yang telah
mendirikan penghalang yang berhasil menghentikan serangan-serangan itu, dan penghalang itu tentunya dinding Darband yang tersohor, yang
keliru orang kenal sebagai dinding
Iskandar. (Bersambung).
Rujukan: The
Holy Quran
Editor: Malik
Ghulam Farid
***
“Pajajaran
Anyar”, 11 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma