Selasa, 31 Juli 2012

"Ya'juj" (Gog) dan "Ma'juj" (Magog)



بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


  SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN

BAB 23

Ya’juj (Gog) dan  Ma’juj  (Magog)” 
                                                                                
Oleh
                                                                                
Ki Langlang Buana Kusuma


Dalam BAB 22 telah dikemukakan mengenai akan merajalelanya kembali bangsa-bangsa yang di  singgung  baik dalam Bible mau  pun dalam Al-Quran, yaitu Gog (Ya’juj) dan Magog (Ma’juj), firman-Nya:
 وَ حَرٰمٌ عَلٰی قَرۡیَۃٍ  اَہۡلَکۡنٰہَاۤ  اَنَّہُمۡ لَا  یَرۡجِعُوۡنَ ﴿ ﴾   حَتّٰۤی  اِذَا  فُتِحَتۡ یَاۡجُوۡجُ وَ مَاۡجُوۡجُ وَ ہُمۡ  مِّنۡ  کُلِّ  حَدَبٍ  یَّنۡسِلُوۡنَ ﴿ ﴾
Dan diharamkan (terlarang) bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa sesungguhnya mereka itu tidak mungkin akan kembali.  Hingga apabila dibukakan pintu pemenjaraan  Ya’juj dan Ma’-juj  dan mereka turun dengan cepat dari setiap ketinggian.  (Al-Anbiyā [21]:96-97).

Dzulqarnain

      Berkeliaran dan merajalelanya bangsa-bangsa tersebut telah dikenal sejak zaman Dzulqarnain, Raja kerajaan Media dan Persia – yang dalam Bible disebut Cyrus atau Koresy. Mengenai gerakan-gerakan militer yang dilakukan raja  tersebut Allah Swt. berfirman:
ثُمَّ  اَتۡبَعَ  سَبَبًا ﴿﴾   حَتّٰۤی  اِذَا بَلَغَ  بَیۡنَ السَّدَّیۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِہِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا یَکَادُوۡنَ یَفۡقَہُوۡنَ قَوۡلًا ﴿﴾   قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ  اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ لَکَ خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ  تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ  بَیۡنَہُمۡ  سَدًّا ﴿﴾
Kemudian ia mengikuti jalan lain. Hingga ketika ia sampai ke tempat di antara dua bukit  ia mendapati di samping  keduanya suatu kaum yang hampir tidak mengerti sepatah kata pun.  Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membuat kerusakan di bumi,  maka bolehkah kami memberikan upeti  kepada engkau supaya engkau membuat penghalang  di antara kami dengan mereka.  (Al-Kahf [18]:93-95).
   Ayat ini menunjuk kepada gerakan militer Cyrus yang ketiga kalinya  menuju ke jurusan utara Persia, yaitu ke daerah di antara Laut Kaspia dan pegunungan Kaukasus.
  "Dua bukit" berarti dua penghalang. Celah-gunung Darband, tempat dinding itu didirikan, dibatasi pada sebelah yang satu oleh Laut Kaspia dan pada yang sebelah yang lain oleh pegunungan Kaukasus. Keduanya itu menjadi batas penghalang lembah Darband.
  Penduduk daerah-daerah ini berbicara dalam suatu bahasa yang berbeda dari bahasanya Cyrus, tetapi oleh karena mereka tinggal sebagai tetangga yang paling dekat kepada Persia, dan oleh karena mempunyai hubungan tetap dengan orang-orang Persia dan Media, mereka telah belajar mengerti dan berbicara bahasa mereka, sekalipun amat jauh dari sempurna dan dengan amat sukar. Daerah tempat didirikan dinding itu berbatasan dengan Persia, dan pada masa kemudian menjadi bagiannya. Tetapi sekarang daerah itu termasuk daerah kekuasaan Rusia.  

Arti Kata Ya’juj dan Ma’juj

 Kata-kata Ya’juj dan Ma’juj kedua-duanya berasal dari akar kata ajja, yang berarti  ia cepat  langkahnya; ia atau sesuatu itu menjadi api yan menvala-nyala (Lexicon Lane). Ya’juj dan Ma’juj menunjuk kepada bangsa Scythia sebelah timur yang terjauh. Atau  seperti dikatakan oleh beberapa pakar, semua bangsa yang mendiami bagian utara Asia dan Eropa (Encyclopaedia. Britannica. & Jewish Encyclopaedia., pada kata "Gog" dan "Magog", dan Historians'  History of the World, jilid 2 hlm. 582 & Yehezkiel 38 : 2-6 & 39 : 6).
  Kata-kata ini dapat pula dikenakan kepada bangsa-bangsa Kristen dari barat karena mereka sangat gemar memakai api yang menyala­-nyala dan air yang mendidih, dan disebabkan semua kemajuan kebendaan dan penemuan-penemuan serta ciptaan-ciptaan mereka itu, merupakan akibat penggunaan barang-barang tersebut dengan tepat dan sangat luas. Atau kata-kata itu dapat menunjuk kepada gerak-gerik bangsa-bangsa itu yang gelisah resah oleh sebab mereka senantiasa mencari-cari kesempatan dengan tidak mengenal lelah dan tidak sabar mengadakan penaklukan-penaklukan baru.
   Gambaran Ya’juj-Ma’juj (Gog – Magog) seperti yang diberikan dalam Bible, tidak meragukan sedikit pun, cocok dengan beberapa kerajaan Kristen dari barat (Eropa):       Pertama, karena mereka disebut sangat banyak, gagah-perkasa dan berkuasa:    "Maka pada masa itu engkau akan datang naik seperti guruh yang membinasakan dan seperti awan-awan yang menudungi muka tanah, engkau dengan segala bale tentaramu dan beberapa bangsa sertamu" (Yehezkiel 38:9).    
  "Seperti Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog), supaya menghimpun mereka itu akan berperang, yang banyaknya mereka seperti pasir di pantai laut" (Wahyu 20:8).
 "Daging orang pahlawan akan kamu makan dan darah orang besar di dunia akan kamu minum; domba jantan dan anak kambing dan  kambing jantan dan lembu muda. semuanya binatang tambun-tambun dari Bazan! Kamu akan makan lemaknya sampai kenyang dan minum darah sampai mabuk dari sembelihan, yano, telah kusembelih bagi kamu" (Yehezkiel 39:18, 19).
   Kedua, mereka digambarkan sebagai datang dari bagian-bagian bumi sebelah utara dan dari pulau-pulau: "Bahkan, engkau akan datang dari tempatmu, dari sebelah utara sekali. baik engkau. baik beberapa bangsa besertamu.” (Yehezkiel 38:15).
Ketiga, mereka akan tersebar di seluruh dunia: "Maka mereka itu naik pula ke tanah yang luas” (Wahyu 20:9).
Keempat, dari kediaman mereka di utara, mereka akan hijrah ke negeri-negeri lain dan menetap di seluruh penjuru dunia, dan di masa peperangan mereka akan datang berkumpul dari jajahan-jajahan mereka yang jauh-jauh:  "Apabila genap seribu tahun maka iblis akan dilepaskan pula dari dalam belenggunya. lalu keluar hendak menyesatkan segala bangsa yang ada di dalam empat penjuru alam, seperti Yajuj-Majuj, supaya menghimpun mereka itu akan berperang, maka banyaknya mereka itu seperti pasir di pantai laut" (Wahyu 2:7-8).

Rusia, Moskow dan Tobolsk

        Kitab Yehezkiel menyebut Ya’juj  (Gog) sebagai “raja Rus, Mesekh dan Tubal", jelas kata Rus di sini menujuk kepada Rusia. Mesekh kepada Moskwa. Tubal kepada Tobolsk. Ya’juj (Gog) disebut juga sebagian dari tanah Ma’juj (Magog - Yehezkiel 38:2), dan Ma’juj menurut para  ahli tafsir Bible, merupakan daerah-daerah yang pada zaman purba disebut dengan nama Scythia (termasuk Rusia dan Tartar), dari sana pada masa yang lampau telah datang banyak gerombolan manusia liar dan biadab.
        Karena Rusia termasuk dalam daerah Ma’juj, maka Rus, Mesekh, dan Tubal dapat dianggap sebagai ganti Rusia, Moskwa dan Tobolsk. Ma’juj telah disebutkan pula sebagai nama suatu kaum dalam Yehezkiel 39:6 dan dalam Wahyu 20:8. Dalam Yehezkiel, Ma’juj (Magog) telah disebutkan bersama-sama mereka "yang duduk di tepi laut itu dengan sentosanya."
  Menurut kutipan-kutipan tersebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) menggambarkan beberapa  kekuatan besar di Eropa, termasuk Rusia. Dalam Al-Quran (QS.18:95) mereka telah disebut mengadakan serangan-serangan terhadap daerah-daerah yang terletak di perbatasan utara Iran, yang menunjukkan bahwa mereka itu dari suku-suku yang umumnya dikenal sebagai bangsa Scythia.
 Telah merupakan kenyataan sejarah yang cukup diketahui  bahwa zaman purba bangsa Scythia terus-menerus bergerak dari  Asia ke Eropa dalam rombongan-rombongan besar,  sedang jalan mereka terletak di sebelah utara pegunungan Kaukasus (Encyclopaedia  Britannica. jilid 12, h1m, 263. Edisi 14).
  Apabila gelombang pertama telah menetap di Eropa, gelombang-gelombang barn menyusul dari timur dan terns mendesak gelombang-gelombang yang  mendahuluinva ke arah lebih barat lagi. Jadi bangsa-bangsa Eropa secara sah, telah  disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) dalam nubuatan Bible.
   Anehnya kisah dua pahlawan  bernama Ya’juj  (Gog) dan Ma’juj (Magog)  masih tersimpan di Guild Hall (di London) berupa dua patung. Lagi pula  nampak dari kitab Yehezkiel dan Wahyu. bahwa Ya’juj dan Ma’juj  akan muncul di Akhir Zaman, yaitu di masa menjelang kebangkitan Nabi Isa Al-Masih a.s. kedua kalinya. "Dan engkau pun akan mendatangi umatku Israil hendak menudungi muka tanah seperti awan-awan" (Yehezkiel 38:16.    Lihat pula Wahyu 20:7-10).

Dinding Darband

Kembali kepada firman Allah Swt. tentang  gerakan-gerakan militer raja Dzulqarnain sebelum ini,  firman-Nya:
ثُمَّ  اَتۡبَعَ  سَبَبًا ﴿﴾   حَتّٰۤی  اِذَا بَلَغَ  بَیۡنَ السَّدَّیۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِہِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا یَکَادُوۡنَ یَفۡقَہُوۡنَ قَوۡلًا ﴿﴾   قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ  اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ لَکَ خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ  تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ  بَیۡنَہُمۡ  سَدًّا ﴿﴾
Kemudian ia mengikuti jalan lain. Hingga ketika ia sampai ke tempat di antara dua bukit  ia mendapati di samping  keduanya suatu kaum yang hampir tidak mengerti sepatah kata pun.  Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membuat kerusakan di bumi,  maka bolehkah kami memberikan upeti  kepada engkau supaya engkau membuat penghalang  di antara kami dengan mereka.  (Al-Kahf [18]:93-95).
       Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa nubuatan ini menunjuk kepada suatu kaum yang akan muncul pada masa mendatang. Zaman yang ditakdirkan akan munculnva Ya’juj dan Ma’juj itu ditandai peperangan-peperangan, gempa bumi,  wabah, dan malapetaka yang mengerikan.  
  Suku bangsa Scythia -- yaitu Ya’juj   dan Ma’juj -- menguasai daerah-daerah di sebelah utara dan timur laut Laut Hitam, dan mereka datang dari daerah-daerah itu melalui lembah Darband dan menjarah dan menaklukkan serta memerintah orang-orang Persia. Cyrus  atau Dzulqarnain mengalahkan mereka dan melepaskan orang-orang Persia dari cengkeraman mereka (Historians' History of the World).
  Persis di tempat itu, yang menurut Herodotus ada lembah, dan melalui itu bangsa-bangsa Scythia mengadakan serbuan-serbuan terhadap, negeri Persia, terdapat sebuah dinding, ialah dinding Darband yang tersohor. Derbent atau Darband adalah sebuah kota di Persia. Kaukasia, di Propinsi Deghestan, di sebelah barat pantai Laut Kaspia.  Dan di selatan terletak tanah-ujung dinding Kaukasus menjorok ke laut, panjangnya 50 mil, yang dinamakan juga dinding Iskandar, menutup lembah sempit Iron Gate (Pintu Besi) atau Caspian Gate (Pintu Gerbang Kaspia).
  Dinding ini, ketika masih utuh. tingginya 29 kaki dan tebalnya kurang lebih 10 kaki, dengan pintu‑pintu besinya dan sejumlah besar menara-menara penjagaan, membentukpertahanan yang kuat di perbatasan Persia" (Encyclopaedia Britannica  pada kata "Derbent").
 Bertentangan dengan kenyataan-kenyataan sejarah yang telah terbukti kebenarannya, pada umumnya dianggap, bahwa dinding itu telah dibangun oleh Iskandar Agung (Alexander The Great) . Tetapi gerakan-gerakan militer Iskandar, tak ubahnya seperti angin puyuh yang ada ketika itu, ia tidak akan sempat mengurus rencana luas, seperti mendirikan dinding yang begitu besar.
      Demikian pula wafatnya dalam usia begitu muda tidak memberi kepadanya  waktu yang cukup untuk menghadapi suatu rencana yang begitu besar. Kupanya anggapan itu telah timbul dari kenyataan, bahwa ahli tafsir Al-Quran dari kalangan orang-orang Islam mempunyai anggapan salah, bahwa Dzulqarnain itu Iskandar (Alexander). Bukti-bukti kenyataan berikut menunjukkan, bahwa Cyrus-lah yang mendirikan dinding itu :
(a) Untuk mematahkan kekuatan bangsa Scythia, Darius, yang menaiki takhta kerajaan sesudah wafat putra Cyrus, dengan melalui Yunani menyerang bangsa Scythia, dari jurusan Eropa. Tidak masuk akal, bahwa is menempuh perjalanan begitu jauh lagi sukar dan mengambil jalan keliling, untuk menyerang kaum itu melalui Eropa Tengah, padahal mereka tinggal sangat dekat kepadanya di sebelah utara.
  Kesimpulan yang tidak dapat dielakkan ialah, bahwa memang ada suatu dinding yang sangat besar, hanya mungkin didirikan oleh Cyrus sebelum zaman Darius. Seandainya tembok yang menghalangi musuh tidak ada, maka hal itu tidak memunakinkan Darius dengan pasukan yang besar, pergi ke sebelah lain dengan mengambil jalan memutar, sambil meninggalkan negeri sendiri terbuka terhadapserangan-serangan musuh dari utara.
(b) Sebelum masa Cyrus, bangsa Scythia mengadakan penyerbuan-penyerbuan terus-menerus dengan tidak ada henti-hentinya terhadap Persia, tetapi sesudah diadakannya penaklukan-penaklukan maka penyerbuan-penyerbuan itu terhenti sama sekali. Kenyataan ini membawa kepada kesimpulan yang sangat mungkin, yaitu bahwa niscaya Cyrus yang telah mendirikan penghalang yang berhasil menghentikan serangan-serangan itu,  dan penghalang itu tentunya dinding Darband yang tersohor, yang keliru orang kenal sebagai dinding Iskandar.                     (Bersambung).


Rujukan: The Holy Quran
Editor:    Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar”, 11 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar