Selasa, 24 Juli 2012

Mayoritas Umat Penentang Rasul Allah





بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ

  

SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN

BAB 8 

    Mayoritas Umat Menentang Rasul Allah 

Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

 
Ayat yang dibahas sebelumnya adalah:
لِتُنۡذِرَ قَوۡمًا مَّاۤ  اُنۡذِرَ اٰبَآؤُہُمۡ فَہُمۡ غٰفِلُوۡنَ ﴿﴾
Supaya engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang bapak-bapaknya (leluhurnya) belum pernah diberi peringatan karena itu  mereka  lalai. (Yā Sīn [36]:7).
Selanjutnya Allah Swt. berfirman:
لَقَدۡ حَقَّ الۡقَوۡلُ عَلٰۤی  اَکۡثَرِہِمۡ  فَہُمۡ  لَا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Sungguh perkataan itu benar-benar telah berlaku atas kebanyakan mereka karena itu mereka tidak beriman (Yā Sīn [36]:8).

Pembangkangan Iblis

      Yang dimaksud dengan “perkataan” dalam ayat tersebut adalah firman Allah Swt.  yang juga merupakan sunnah-Nya  bahwa ketika Allah Swt. mengutus rasul Allah yang kedatangannya dijanjikan kepada suatu kaum maka kebanyakan kaum tersebut akan mendustakan dan menentangnya dengan keras, sebagaimana yang dijanjikan iblis terhadap Adam  dan para pengikutnya, firman-Nya:
وَ لَقَدۡ خَلَقۡنٰکُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنٰکُمۡ ثُمَّ قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓئِکَۃِ اسۡجُدُوۡا  لِاٰدَمَ ٭ۖ فَسَجَدُوۡۤا  اِلَّاۤ  اِبۡلِیۡسَ ؕ لَمۡ  یَکُنۡ مِّنَ السّٰجِدِیۡنَ ﴿﴾   قَالَ مَا مَنَعَکَ  اَلَّا  تَسۡجُدَ   اِذۡ   اَمَرۡتُکَ ؕ قَالَ  اَنَا خَیۡرٌ  مِّنۡہُ ۚ خَلَقۡتَنِیۡ مِنۡ نَّارٍ  وَّ  خَلَقۡتَہٗ  مِنۡ  طِیۡنٍ ﴿﴾   قَالَ فَاہۡبِطۡ مِنۡہَا فَمَا یَکُوۡنُ لَکَ اَنۡ تَتَکَبَّرَ فِیۡہَا فَاخۡرُجۡ  اِنَّکَ مِنَ الصّٰغِرِیۡنَ ﴿﴾   قَالَ  اَنۡظِرۡنِیۡۤ   اِلٰی  یَوۡمِ  یُبۡعَثُوۡنَ ﴿﴾   قَالَ   اِنَّکَ  مِنَ  الۡمُنۡظَرِیۡنَ ﴿﴾   قَالَ فَبِمَاۤ  اَغۡوَیۡتَنِیۡ لَاَقۡعُدَنَّ  لَہُمۡ صِرَاطَکَ  الۡمُسۡتَقِیۡمَ ﴿ۙ﴾   ثُمَّ لَاٰتِیَنَّہُمۡ مِّنۡۢ بَیۡنِ اَیۡدِیۡہِمۡ وَ مِنۡ خَلۡفِہِمۡ  وَ عَنۡ اَیۡمَانِہِمۡ وَ عَنۡ شَمَآئِلِہِمۡ ؕ وَ لَا  تَجِدُ اَکۡثَرَہُمۡ شٰکِرِیۡنَ ﴿﴾   قَالَ اخۡرُجۡ مِنۡہَا مَذۡءُوۡمًا مَّدۡحُوۡرًا ؕ لَمَنۡ تَبِعَکَ مِنۡہُمۡ لَاَمۡلَـَٔنَّ جَہَنَّمَ  مِنۡکُمۡ  اَجۡمَعِیۡنَ ﴿﴾
Dan  sungguh  Kami  benar-benar telah menciptakan kamu, kemudian  Kami memberi kamu bentuk,  lalu Kami berfirman kepada para malaikat:  Sujudlah yakni patuhlah sepenuhnya  kamu kepada Adam", maka mereka  sujud kecuali iblis, ia tidak termasuk orang-orang yang  sujud.   Dia  berfirman: “Apa  yang telah menghalangi engkau sehingga engkau tidak  sujud yakni patuh sepenuhnya ketika Aku memberi perintah kepada engkau?” Ia (Iblis) berkata: “Aku lebih baik daripada dia, Engkau menciptakan aku dari api dan Engkau menciptakan dia dari tanah liat.” Dia berfirman:  ”Jika demikian, pergilah engkau darinya, karena sekali-kali tidak patut bagi engkau berlaku takabur di dalamnya, karena itu keluarlah, sesungguhnya engkau termasuk di antara orang-orang yang hina.”  Ia, Iblis berkata: “Berilah aku tangguh sampai hari mereka dibangkitkan.”  Dia berfirman: “Sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” Ia, Iblis,  berkata: “Karena  Engkau telah menyatakan  aku  sesat, niscaya aku akan menghadang mereka di jalan Engkau yang lurus,   kemudian  niscaya  akan aku datangi mereka dari depan  mereka, dari belakang mereka, dari kanan mereka, dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka  bersyukur.”  Dia berfirman: “Keluarlah engkau darinya dengan  terhina dan terusir,  barangsiapa dari mereka mengikuti engkau, niscaya akan Aku penuhi Jahannam dengan kamu semua.” (Al-A’raf [7]:13-19).  Lihat pula  (QS.2:31-35;   QS.15:29 & 33 QS.17:62; QS.18:51; QS.20:117; QS.38:72-77).

Mayoritas  Penghuni Neraka Jahannam

       Firman Allah Swt. dalam ayat-ayat tersebut  mengandung makna yang sangat dalam, dan  penulis telah membahasnya secara rinci dalam Blog  KISAH-KISAH MONUMENTAL DALAM AL-QURAN, alam kesempatan ini – sesuai dengan pokok bahasan – hanya akan membahas ayat terakhir, firman-Nya:
   قَالَ اخۡرُجۡ مِنۡہَا مَذۡءُوۡمًا مَّدۡحُوۡرًا ؕ لَمَنۡ تَبِعَکَ مِنۡہُمۡ لَاَمۡلَـَٔنَّ جَہَنَّمَ  مِنۡکُمۡ  اَجۡمَعِیۡنَ ﴿﴾
Dia berfirman: “Keluarlah engkau darinya dengan  terhina dan terusir,  barangsiapa dari mereka mengikuti engkau, niscaya akan Aku penuhi Jahannam dengan kamu semua.” (Al-A’raf [7]:13-19).
        Sehubungan dengan isi neraka jahannam tersebut dalam bagian lain dari Surah Al-A'rāf Allah Swt. berfirman:
وَ لَقَدۡ ذَرَاۡنَا لِجَہَنَّمَ کَثِیۡرًا مِّنَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ ۫ۖ  لَہُمۡ قُلُوۡبٌ لَّا یَفۡقَہُوۡنَ بِہَا ۫ وَ لَہُمۡ اَعۡیُنٌ لَّا یُبۡصِرُوۡنَ بِہَا ۫ وَ لَہُمۡ اٰذَانٌ لَّا یَسۡمَعُوۡنَ بِہَا ؕ اُولٰٓئِکَ کَالۡاَنۡعَامِ بَلۡ ہُمۡ اَضَلُّ ؕ اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡغٰفِلُوۡنَ ﴿﴾
Dan sungguh  Kami benar-benar telah  menjadikan  untuk penghuni  Jahannam banyak di antara jin dan manusia,  mereka memiliki hati tetapi mereka tidak mengerti dengannya, mereka  memiliki  mata tetapi  mereka tidak melihat dengannya, mereka memiliki telinga  tetapi mereka tidak mendengar dengannya, mereka itu  seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A’rāf [7]:13-19).
       Oleh karena itu jika di masa-masa awal kenabian jumlah para penentang rasul Allah jauh lebih banyak daripada jumlah pengikut para rasul Allah yang sangat sedikit, hal itu sesuai dengan firman Allah Swt. tersebut, dan itulah sebabnya  Allah Swt. telah menyatakan bahwa jumlah  para penentang Rasul Allah yang super mayoritas tidak dapat dijadikan  acuan  untuk “menghakimi” kebenaran pendakwaan seorang rasul Allah, sebab jika demikian  maka seluruh rasul Allah dan pengikutnya – termasuk Nabi Besar Muhammad saw. – adalah “orang-orang sesat” karena jumlah mereka sangat sedikit (minoritas), bahkan setiap rasul Allah datang seorang diri, firman-Nya:
وَ اِنۡ تُطِعۡ  اَکۡثَرَ مَنۡ  فِی الۡاَرۡضِ یُضِلُّوۡکَ عَنۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ؕ اِنۡ یَّتَّبِعُوۡنَ اِلَّا الظَّنَّ  وَ اِنۡ  ہُمۡ  اِلَّا یَخۡرُصُوۡنَ ﴿﴾
Dan jika engkau mentaati kebanyakan orang di bumi, mereka akan menyesatkan engkau dari jalan Allah,  tidak lain yang mereka ikuti melainkan prasangka, dan mereka tidak lain hanya membuat-buat kebohongan. (Al-An’ām [6]:117).

Hati yang Membatu

       Begitu kerasnya kedegilan hati mereka itu,  sehingga sekali pun berbagai macam Tanda (mukjizat) dari Allah Swt. -- yang mendukung kebenaran pendakwaan para rasul Allah tersebut -- terjadi  di hadapan mereka, tetapi mereka tetap saja akan mendustakan dan menentang keras para rasul Allah tersebut, firman-Nya:
وَ لَوۡ اَنَّنَا نَزَّلۡنَاۤ  اِلَیۡہِمُ الۡمَلٰٓئِکَۃَ وَ کَلَّمَہُمُ الۡمَوۡتٰی وَ حَشَرۡنَا عَلَیۡہِمۡ کُلَّ شَیۡءٍ قُبُلًا مَّا کَانُوۡا لِیُؤۡمِنُوۡۤا اِلَّاۤ  اَنۡ یَّشَآءَ اللّٰہُ وَ لٰکِنَّ اَکۡثَرَہُمۡ یَجۡہَلُوۡنَ ﴿﴾   وَ کَذٰلِکَ جَعَلۡنَا لِکُلِّ نَبِیٍّ عَدُوًّا شَیٰطِیۡنَ الۡاِنۡسِ وَ  الۡجِنِّ  یُوۡحِیۡ بَعۡضُہُمۡ اِلٰی بَعۡضٍ زُخۡرُفَ الۡقَوۡلِ غُرُوۡرًا ؕ وَ لَوۡ شَآءَ رَبُّکَ مَا فَعَلُوۡہُ فَذَرۡہُمۡ وَ مَا یَفۡتَرُوۡنَ ﴿﴾  وَ لِتَصۡغٰۤی اِلَیۡہِ اَفۡـِٕدَۃُ الَّذِیۡنَ لَا یُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡاٰخِرَۃِ وَ لِیَرۡضَوۡہُ وَ لِیَقۡتَرِفُوۡا  مَا  ہُمۡ  مُّقۡتَرِفُوۡنَ ﴿﴾
Dan seandainya pun  Kami benar-benar menurunkan malaikat-malaikat kepada mereka, orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka, dan Kami mengumpulkan segala sesuatu berhadap-hadapan   di depan mereka, mereka sekali-kali tidak akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyak-an mereka  berlaku jahil Dan  dengan cara demikian Kami telah menjadikan musuh bagi setiap nabi yaitu syaitan-syaitan di antara manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian lainnya kata-kata indah untuk mengelabui, dan jika Tuhan engkau menghendaki mereka tidak akan mengerjakannya, maka biarkanlah mereka dengan apa-apa yang mereka ada-adakan,   dan supaya hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka menyukainya dan supaya mereka mengusahakan apa yang sedang mereka usahakan (Al-An’ām [6]:112-114).
 Salah satu tugas malaikat-malaikat  adalah membisikkan kepada manusia pikiran-pikiran baik untuk mengajak mereka kepada kebenaran (QS.41:32, 33). Kadangkala mereka melaksanakan tugas-tugas ini melalui mimpi-mimpi dan kasyaf-kasyaf. Orang-orang bertakwa  yang sudah meninggal dunia nampak kepada manusia dalam mimpi untuk membenarkan pendakwaan nabi-nabi.
  Ada satu cara lain “orang-orang yang sudah mati bercakap-cakap kepada manusia”, yakni bila suatu umat yang secara ruhani sudah mati mereka dihidupkan kembali untuk memperoleh kehidupan ruhani baru oleh ajaran rasul Allah yang mereka imani, kelahiran-baru ruhani mereka itu seakan-akan berbicara kepada orang-orang kafir dan memberikan kesaksian terhadap kebenaran pendakwaannya   itu.
   Kata-kata “Kami mengumpulkan segala sesuatu berhadap-hadapan   di depan mereka” itu menunjuk kepada kesaksian dari berbagai-bagai benda alam yang memberi kesaksian terhadap kebenaran seorang rasul Allah dalam bentuk gempa, wabah, kelaparan, peperangan, dan azab-azab lainnya (QS.17:16). Dengan demikian alam sendiri nampaknya gusar terhadap orang-orang yang ingkar; unsur-unsur alam itu sendiri memerangi mereka.
  Kata-kata manusia dan jin yang terdapat pada banyak tempat dalam ayat-ayat Al-Quran bukan berarti dua jenis makhluk Allah yang berlainan melainkan dua golongan manusia, yakni ins (manusia) mengisyaratkan kepada orang-orang awam atau rakyat jelata, sedangkan jin dikatakan kepada orang-orang besar atau pemuka kamum yang biasa hidup memisahkan diri dari rakyat jelata (ins) dan tidak berbaur dengan mereka, sehingga boleh dikatakan "tinggal tersembunyi" dari penglihatan umum. 
 Dengan demikian benarlah firman Allah Swt. di awal uraian ini – yang juga merupakan sunnah-Nya  mengenai orang-orang kafir   ketika rasul Allah diutus kepada mereka – firman-Nya:
لَقَدۡ حَقَّ الۡقَوۡلُ عَلٰۤی  اَکۡثَرِہِمۡ  فَہُمۡ  لَا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Sungguh perkataan itu benar-benar telah berlaku atas kebanyakan mereka karena itu mereka tidak beriman (Yā Sīn [36]:8).

(Bersambung).


Rujukan: The Holy Quran
Editor:    Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar”, 4 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma



Tidak ada komentar:

Posting Komentar