بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN
BAB 9
Makna
Penyegelan Hati Orang-orang Kafir
Oleh
Ki Langlang Buana
Kusuma
Dalam BAB
8 telah dijelaskan mengenai hakikat “belenggu,
rantai, dan api yang berkobar-kobar” yang akan dialami oleh orang-orang kafir di alam akhirat,
selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai mereka:
وَ سَوَآءٌ عَلَیۡہِمۡ
ءَاَنۡذَرۡتَہُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡہُمۡ لَا
یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿ ﴾
Dan sama saja bagi mereka baik engkau
memberi peringatan kepada mereka atau tidak
memberi peringatan kepada mereka, mereka
tidak akan beriman. (Yā Sīn [36]:11).
Ayat ini mirip dengan firman Allah Swt.
dalam ayat berikut ini:
اِنَّ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا سَوَآءٌ عَلَیۡہِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَہُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡہُمۡ لَا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Sesungguhnya
orang-orang kafir sama
saja bagi mereka, apakah engkau memperingatkan mereka atau pun engkau tidak pernah memperingatkan mereka, mereka tidak akan beriman (Al-Baqarah [2]:7).
“Penyegelan” oleh Allah Swt.
Kedua ayat ini membicarakan orang-orang kafir, yang sama sekali tidak mengindahkan kebenaran dan keadaan
mereka tetap sama, baik mereka itu
mendapat peringatan atau pun tidak.
Mengenai orang-orang semacam itu dinyatakan bahwa selama keadaan mereka tetap demikian mereka tidak akan beriman. Dan jika mereka
tidak juga mau mengerti dan
bertahan dalam kekerasan hati mereka maka sunatullah akan berlaku bagi mereka,
firman-Nya:
خَتَمَ اللّٰہُ عَلٰی
قُلُوۡبِہِمۡ وَ عَلٰی سَمۡعِہِمۡ ؕ وَ
عَلٰۤی اَبۡصَارِہِمۡ غِشَاوَۃٌ ۫ وَّ لَہُمۡ عَذَابٌ عَظِیۡمٌ ٪﴿﴾
Allah telah mencap (menyegel) hati
mereka dan pendengaran mereka,
sedangkan pada penglihatan mereka
ada tutupan, dan bagi mereka ada siksaan yang amat besar. (Al-Baqarah [2]:8).
Bagian tubuh manusia yang tidak digunakan
untuk waktu yang lama, berangsur-angsur menjadi merana (lumpuh) dan tak
berguna. Orang-orang kafir yang disebut di sini menolak penggunaan hati dan telinga mereka untuk memahami
kebenaran. Akibatnya daya pendengaran
dan daya tangkap mereka hilang.
Apa yang dinyatakan dalam anak kalimat, Allah
telah mencap (menyegel), hanya
merupakan akibat wajar dari sikap mereka sendiri yang sengaja tidak mau mengacuhkan. Karena
semua hukum datang dari Allah Swt. dan tiap-tiap sebab diikuti oleh akibatnya
yang wajar menurut kehendak Allah Swt. maka pencapan
(menyegelan) hati dan telinga orang-orang kafir itu, dikaitkan
kepada Allah Swt..
Arti Kafir
Kata kafir
berasal dari kata bahasa Arab ka fa ra, demikian pula kata kafur (kapur)
yang memiliki makna “menekan”. Misalnya air kapur dapat membuat air sumur yang
baru digali menjadi bening, karena lumpur yang bercampur dengan air sumur
dengan cepat mengendap akibat
pengaruh atau ditekan oleh kapur
yang ditaburkan. Demikian puka kapur
barus pun dapat menekan bau ruangan
atau lemari pakaian yang tak sedap.
Penjaga gawang sepak bola disebut kiper atau keeper yang dalam bahasa Arab kata dasarnya adalah ka far a (kafir) karena tugas atau
pekerjaan kiper adalah berusaha menahan atau menangkap bola agar jangan masuk
ke dalam gawang yang dijaganya. Orang-orang yang menolak kebenaran dalam
Al-Quran disebut orang kafir karena
sikap mereka terhadap kebenaran yang datang
kepada mereka atau yang disampaikan kepada mereka seperti sikap kiper, selalu menolak karena itu
mengenai mereka Allah Swt. berfirman:
اِنَّ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا سَوَآءٌ عَلَیۡہِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَہُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡہُمۡ لَا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Sesungguhnya
orang-orang kafir sama saja bagi mereka, apakah
engkau memperingatkan mereka atau pun engkau tidak pernah memperingatkan mereka, mereka tidak akan beriman (Al-Baqarah
[2]:7).
خَتَمَ اللّٰہُ عَلٰی
قُلُوۡبِہِمۡ وَ عَلٰی سَمۡعِہِمۡ ؕ وَ
عَلٰۤی اَبۡصَارِہِمۡ غِشَاوَۃٌ ۫ وَّ لَہُمۡ عَذَابٌ عَظِیۡمٌ ٪﴿﴾
Allah telah mencap (menyegel) hati
mereka dan pendengaran mereka,
sedangkan pada penglihatan mereka
ada tutupan, dan bagi mereka ada siksaan yang amat besar. (Al-Baqarah [2]:8).
Selanjutnya
Allah Swt. berfirman:
اِنَّمَا
تُنۡذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّکۡرَ وَ خَشِیَ الرَّحۡمٰنَ بِالۡغَیۡبِ ۚ
فَبَشِّرۡہُ بِمَغۡفِرَۃٍ وَّ اَجۡرٍ کَرِیۡمٍ ﴿﴾
Sesungguhnya
engkau hanya dapat menasihati orang yang
mengikuti peringatan itu dan yang takut
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dalam keadaan tidak tampak, maka berilah
dia kabar gembira mengenai ampunan dan ganjaran yang mulia. (Yā Sīn [36]:12).
اِنَّا نَحۡنُ نُحۡیِ الۡمَوۡتٰی وَ نَکۡتُبُ مَا
قَدَّمُوۡا وَ اٰثَارَہُمۡ ؕؑ وَ کُلَّ شَیۡءٍ اَحۡصَیۡنٰہُ فِیۡۤ اِمَامٍ مُّبِیۡنٍ ﴿٪﴾
Sesungguhnya
Kami menghidupkan yang telah mati
dan Kami mencatat apa yang telah mereka dahulukan serta bekas-bekas mereka, dan segala
sesuatu Kami menghitungnya dalam Kitab
yang nyata (Yā Sīn [36]:13).
Kata imam dalam kalimat fī imāmun
mubīn berarti: seorang pemimpin suatu kaum atau pasukan; model atau contoh;
Kitab Suci milik setiap kaum; lorong atau jalan, dan sebagainya (Lexicon Lane).
(Bersambung).
Rujukan: The Holy
Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
“Pajajaran
Anyar”, 4 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar