بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN
Bab 93
Kesaksian Tubuh Manusia atas
Amal Perbuatannya
Oleh
Ki Langlang Buana Kusuma
Ki Langlang Buana Kusuma
Pada bagian akhir Bab sebelumnya telah menyelesaikan
rangkaian makna “bani Adam” dan “larangan
menyembah syaitan” yang dikemukakan
firman-Nya berik,ut ini :
وَ امۡتَازُوا الۡیَوۡمَ اَیُّہَا الۡمُجۡرِمُوۡنَ ﴿ ﴾ اَلَمۡ اَعۡہَدۡ
اِلَیۡکُمۡ یٰبَنِیۡۤ اٰدَمَ اَنۡ لَّا تَعۡبُدُوا الشَّیۡطٰنَ ۚ اِنَّہٗ لَکُمۡ عَدُوٌّ مُّبِیۡنٌ ﴿ۙ ﴾ وَّ اَنِ
اعۡبُدُوۡنِیۡ ؕؔ ہٰذَا صِرَاطٌ
مُّسۡتَقِیۡمٌ ﴿ ﴾ وَ لَقَدۡ اَضَلَّ مِنۡکُمۡ جِبِلًّا کَثِیۡرًا ؕ اَفَلَمۡ تَکُوۡنُوۡا تَعۡقِلُوۡنَ ﴿ ﴾ ہٰذِہٖ جَہَنَّمُ الَّتِیۡ کُنۡتُمۡ تُوۡعَدُوۡنَ ﴿
﴾ اِصۡلَوۡہَا الۡیَوۡمَ بِمَا
کُنۡتُمۡ تَکۡفُرُوۡنَ ﴿ ﴾
“Dan pisahkanlah diri kamu pada hari ini, hai orang-orang yang berdosa.
Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kamu hai Bani Adam, bahwa janganlah kamu menyembah syaitan
sesungguhnya ia bagimu adalah musuh yang nyata. Dan hendaknya kamu menyembah-Ku, inilah jalan yang lurus. Dan
sungguh syaitan benar-benar
telah menyesatkan sebagian besar
dari antara kamu, maka apakah ka-mu tidak
mau berpikir? Inilah Jahannam yang
telah dijanjikan kepada kamu. Masukilah itu pada hari ini, disebabkan kamu
dahulu selalu mengingkari.” (Yā Sīn [36]:60-65).
Kesaksian Telinga,
Mata dan Hati &
Alat Perekam Mutakhir
Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai kesaksian dari tubuh
manusia di alam akhirat atas perbuatan
buruk yang dilakukannya di dunia:
اَلۡیَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلٰۤی اَفۡوَاہِہِمۡ وَ
تُکَلِّمُنَاۤ اَیۡدِیۡہِمۡ وَ تَشۡہَدُ اَرۡجُلُہُمۡ بِمَا کَانُوۡا یَکۡسِبُوۡنَ ﴿﴾ وَ لَوۡ نَشَآءُ لَطَمَسۡنَا عَلٰۤی اَعۡیُنِہِمۡ فَاسۡتَبَقُوا الصِّرَاطَ
فَاَنّٰی یُبۡصِرُوۡنَ ﴿﴾ وَ لَوۡ نَشَآءُ لَمَسَخۡنٰہُمۡ عَلٰی
مَکَانَتِہِمۡ فَمَا اسۡتَطَاعُوۡا مُضِیًّا وَّ لَا یَرۡجِعُوۡنَ ﴿٪﴾
Pada hari
ini Kami akan memeterai mulut mereka,
sedangkan tangan mereka akan berbicara kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi
mengenai apa yang dahulu mereka usahakan. .” (Yā Sīn [36]:66).
Bila kejahatan-kejahatan
orang-orang kafir telah dibuktikan
dan dinyatakan senyata-nyatanya,
mereka akan bungkam -- mulutnya seolah-olah dimeterai (disegel) -- dan mereka tidak
akan mampu menyatakan sesuatu guna membela
diri dan memperkecil dosa mereka,
dan tangan serta kaki mereka pun akan memberikan persaksian
terhadap mereka, karena tangan dan kaki merupakan alat utama guna melaksanakan perbuatan manusia yang baik
maupun yang buruk.
Ucapan dan gerak gerik seseorang
sekarang dapat direproduksi dengan
persis oleh alat perekam dan kamera pengintai pada layar televisi dari jarak bermil-mil jauhnya.
Itulah sebabnya mengapa lidah dan anggota-anggota tubuh manusia bahkan di
alam dunia ini pun telah menjadi saksi
bagi atau terhadap dia.
Sesuai dengan pernyataan Allah Swt.
tersebut, dalam Surah Al-Quran lainnya Allah Swt. berfirman:
وَ لَا تَقۡفُ مَا لَیۡسَ لَکَ بِہٖ عِلۡمٌ ؕ اِنَّ
السَّمۡعَ وَ الۡبَصَرَ وَ الۡفُؤَادَ کُلُّ اُولٰٓئِکَ
کَانَ عَنۡہُ مَسۡـُٔوۡلًا ﴿ ﴾
Dan janganlah engkau mengikuti apa yang tentang
itu engkau tidak memiliki pengetahuan,
sesungguhnya telinga, mata dan hati, semuanya akan ditanya mengenai itu. (Bani Israil [17]:37).
Ayat ini mengikis habis sampai ke
akar-akarnya semua sumber kecurigaan,
yang menurut urutan alami adalah “telinga”, “mata”, dan “hati”. Telinga
merupakan saluran pertama yang melaluinya sebagian besar kecurigaan masuk ke dalam pikiran
orang. Sebagian besar kecurigaan
adalah disebabkan oleh laporan-laporan
tidak berdasar yang didengar oleh
seseorang mengenai orang lain.
Sumber kedua ialah penglihatan. Seseorang melihat orang
lain berbuat sesuatu, dan memberinya penafsiran
yang salah, dan terbawa pikirannya untuk mencurigai maksud-maksud dan niat-niat orang yang melakukan
perbuatan itu.
Kecurigaan terakhir dan yang paling rendah ialah yang seseorang menaruh curiga terhadap orang lain, bukan
sebagai akibat suatu laporan buruk
yang mungkin telah ia dengar, dan bukan pula diakibatkan oleh suatu perbuatan buruk, yang boleh jadi ia sendiri melihat orang itu
melakukannya, melainkan oleh karena didorong khayalannya sendiri yang tidak sehat.
Jadi bukan hanya jiwa dan harta kekayaan manusia saja yang dinyatakan suci dan tidak boleh dilanggar (seperti telah disinggung dalam ayat
yang mendahuluinya), tetapi kehormatan
manusia mempunyai nilai kudus, dan serangan terhadap kehormatan manusia pun
harus pula dipertanggung-jawabkan
kelak.
Kesaksian Lidah,
Tangan dan Kaki &
Alam Sekitar Sebagai Alat “Perekam”
Sehubungan dengan hal tersebut
Allah Swt. berfirman lagi mengenai
kesaksian lidah, tangan dan kaki:
یَّوۡمَ تَشۡہَدُ
عَلَیۡہِمۡ اَلۡسِنَتُہُمۡ وَ اَیۡدِیۡہِمۡ وَ اَرۡجُلُہُمۡ بِمَا کَانُوۡا
یَعۡمَلُوۡنَ ﴿ ﴾
Pada hari ketika akan menjadi saksi atas mereka
lidah mereka, tangan mereka dan kaki mereka tentang apa yang senantiasa mereka kerjakan Pada hari itu Allah akan menyempurnakan kepada mereka ganjaran mereka yang
sebenarnya, dan mereka akan mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Kebenaran yang nyata.
(Al-Nūr [24]:25-26)
Penyelidikan
ilmiah mutakhir telah membuktikan
kebenaran ayat ini. Alat-alat ilmiah
telah diciptakan yang apabila diletakkan pada suatu tempat dapat merekam
percakapan seseorang, dan bahkan dapat mencatat suara gerakan-gerakan tangan, kaki, dan atau anggauta-anggauta
badan lainnya. Alat-alat perekam mutakhir tersebut telah sangat membantu polisi menangkap
pencuri-pencuri dan penjahat-penjahat
lain dan membuktikan kejahatan
mereka. Jadi dengan bantuan alat-alat perekam
ini lidah, tangan, dan kaki
seseorang penjahat seolah-olah dijadikan pemberi kesaksian terhadap dirinya sendiri.
Ilmu pengetahuan telah pula membuktikan kenyataan bahwa tiap-tiap kata yang diucapkan atau gerakan
ataupun perbuatan meninggalkan bekasnya di udara. Menurut Al-Quran bekas-bekas
semacam itu di akhirat akan diberi bentuk benda, dan dengan demikian
kaki dan tangan orang yang melakukan perbuatan
baik atau buruk akan memberikan kesaksian yang memberatkan atau sebaliknya menguntungkan si pelaku
itu.
Makna kalimat “Allah Dia-lah Kebenaran yang nyata“
bahwa segala kebenaran itu bersifat nisbi (relatif). Sesuatu mungkin benar dilihat dari satu sudut atau segi
pandangan, tetapi palsu dari sudut
yang lain. Hanya Allah Sendiri-lah Yang merupakan Kebenaran Mutlak.
Masih
sehubungan dengan kesaksian tubuh manusia atas perbuatan
yang dilakukannya, dalam firman-Nya berikut ini Allah Swt. menjelaskannya dalam
bentuk “percakapan” di antara mereka sendiri:
وَ یَوۡمَ یُحۡشَرُ اَعۡدَآءُ اللّٰہِ
اِلَی النَّارِ فَہُمۡ یُوۡزَعُوۡنَ ﴿ ﴾ حَتّٰۤی
اِذَا مَا جَآءُوۡہَا شَہِدَ عَلَیۡہِمۡ سَمۡعُہُمۡ وَ اَبۡصَارُہُمۡ وَ
جُلُوۡدُہُمۡ بِمَا کَانُوۡا یَعۡمَلُوۡنَ ﴿ ﴾ وَ قَالُوۡا لِجُلُوۡدِہِمۡ لِمَ شَہِدۡتُّمۡ عَلَیۡنَا ؕ قَالُوۡۤا اَنۡطَقَنَا اللّٰہُ الَّذِیۡۤ
اَنۡطَقَ کُلَّ شَیۡءٍ وَّ ہُوَ خَلَقَکُمۡ اَوَّلَ مَرَّۃٍ وَّ اِلَیۡہِ تُرۡجَعُوۡنَ ﴿ ﴾ وَ مَا کُنۡتُمۡ
تَسۡتَتِرُوۡنَ اَنۡ یَّشۡہَدَ عَلَیۡکُمۡ سَمۡعُکُمۡ وَ لَاۤ اَبۡصَارُکُمۡ وَ لَا جُلُوۡدُکُمۡ وَ لٰکِنۡ
ظَنَنۡتُمۡ اَنَّ اللّٰہَ لَا یَعۡلَمُ کَثِیۡرًا مِّمَّا تَعۡمَلُوۡنَ ﴿۲۲﴾ وَ ذٰلِکُمۡ ظَنُّکُمُ الَّذِیۡ ظَنَنۡتُمۡ
بِرَبِّکُمۡ اَرۡدٰىکُمۡ فَاَصۡبَحۡتُمۡ مِّنَ الۡخٰسِرِیۡنَ ﴿ ﴾
Dan ingatlah
hari ketika musuh-musuh
Allah dihimpun kepada Api, lalu mereka
akan dibagi dalam kelompok-kelompok. Hingga apabila mereka sampai kepadanya, telinga
mereka, mata mereka, dan kulit
mereka menjadi saksi atas mereka
mengenai apa yang selalu mereka kerjakan.
Dan mereka berkata kepada kulit mereka: ”Mengapa kamu memberi kesaksian
terhadap kami?” Kulit mereka akan menjawab: ”Allah-lah Yang telah membuat kami berbicara seperti Dia telah membuat berbicara segala sesuatu,
dan Dia-lah Yang pertama kali telah menciptakan kamu dan kepada Dia-lah kamu
dikembalikan. Dan kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi bahwa telingamu,
dan tidak pula matamu, dan tidak pula kulitmu,
tetapi kamu menyangka bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa
yang kamu kerjakan. Dan itulah sangkaanmu yang kamu sangkakan kepada Tuhan-mu yang
telah membinasakanmu maka kamu jadi termasuk orang-orang yang rugi.” (Al-Fushshilat
[41:20-24).
Mata dan telinga orang-orang berdosa akan menjadi saksi terhadap orang-orang ingkar dengan tiga jalan: (1)
Akibat-akibat buruk perbuatan mereka akan mengambil bentuk fisik. (2)
Anggota-anggota badan mereka sendiri rusak akibat penyalahgunaan, keadaan
demikian menjadi saksi terhadap mereka, dan (3) Segala gerak-gerik
anggota-anggota badan mereka yang diabadikan akan diperlihatkan pada Hari
Kiamat.
Kesaksian Kulit
Kulit
memainkan peranan paling penting dalam perbuatan-perbuatan manusia. Kulit bukan
saja mencakup indera peraba, melainkan juga semua indera lainnya. Kalau dosa
mata dan telinga terbatas pada penglihatan dan pendengaran saja maka dosa-dosa
”kulit” meluas ke segala anggota atau bagian badan.
Sesungguhnya segala dosa merupakan akibat kekurangan iman yang hidup kepada Allah. Selanjutnya Allah Swt. berfirman:
فَاِنۡ یَّصۡبِرُوۡا فَالنَّارُ مَثۡوًی لَّہُمۡ ۚ
وَ اِنۡ یَّسۡتَعۡتِبُوۡا فَمَا ہُمۡ
مِّنَ الۡمُعۡتَبِیۡنَ ﴿ ﴾ وَ قَیَّضۡنَا لَہُمۡ قُرَنَآءَ فَزَیَّنُوۡا
لَہُمۡ مَّا بَیۡنَ اَیۡدِیۡہِمۡ وَ مَا
خَلۡفَہُمۡ وَ حَقَّ عَلَیۡہِمُ الۡقَوۡلُ
فِیۡۤ اُمَمٍ قَدۡ خَلَتۡ مِنۡ
قَبۡلِہِمۡ مِّنَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ ۚ اِنَّہُمۡ کَانُوۡا
خٰسِرِیۡنَ ﴿٪ ﴾
Lalu jika
mereka bersabar maka Api
tempat-tinggal bagi mereka, dan jika mereka mengemukakan alasan
maka sekali-kali mereka tidak
termasuk orang-orang yang
diterima alasan-alasannya. Dan Kami menetapkan bagi mereka teman-teman yang menam-pakkan indah bagi mereka apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan genaplah atas mereka firman Allah
di kalangan umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka
dari jin dan ins
(manusia), sesungguhnya mereka itu orang-orang yang rugi. (Al-Fushshilat [41:25-26).
Makna “alasan
mereka tidak akan diterima”, bahwa keburukan orang-orang kafir itu begitu busuk
dan menjijikan sehingga mereka tidak
akan dianugerahi atau dikembalikan ke dalam haribaan
karunia Ilahi; atau artinya ialah
orang-orang ingkar malahan tidak akan diizinkan mendekati 'atabah
(ambang pintu) 'Arasy Ilahi untuk memohon kasih-Nya.
Kawan-kawan buruk orang-orang kafir mengagumi dan memuji perbuatan-perbuatan buruk mereka, dengan demikian membuat perbuatan-perbuatan buruk itu bagi
mereka nampak terpuji. Sekutu-sekutu
yang buruk itu kelak akan memperoleh porsi
hukuman, bersama orang-orang yang terpedaya
dan tertipu oleh mereka (QS.28:63-67
& 75. Kata-kata ”apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang
di belakang mereka,” dapat berarti perbuatan-perbuatan
buruk yang dilakukan mereka meniru
perbuatan-perbuatan buruk bapak-bapak (para pendahulu) mereka. (QS.7:27-29).
(Bersambung).
Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam
Farid
***
“Pajajaran Anyar”, 2 Oktober 2012
Ki Langlang Buana Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar