Selasa, 07 Agustus 2012

Kegagalan Misi Duniawi Ya'juj (Gog) dan Ma'juj (Magog)



بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


  SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN

Bab 32

Kegagalan Misi Duniawi Ma'juj (Gog) dan 
Ma'juj (Magog) 
                                                   
Oleh
                                                                                
Ki Langlang Buana Kusuma


Dalam   akhir Bab 31 sebelumnya telah dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan  4 ekor burung” Nabi Ibrahim a.s.  mengisyaratkan 4 generasi keturunan Nabi Ibrahim a.s. yang melalui rasul-rasul Allah yang diutus  dari kalangan mereka maka keempat generasi  keturunan Nabi Ibrahim a.s. tersebut   mengalami 4 kali masa kejayaan, yakni 2 kali di kalangan Bani Israil melalui Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.; dan 2 kali  di kalangan Bani  Isma’il (umat Islam) melalui Nabi yang seperti Musa (QS.46:11) yaitu Nabi Besar Muhammad saw.,  dan melalui misal Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58) yakni Mirza Ghulam Ahmad a.s. atau  Al-Masih  Mau’ud a.s., firman-Nya:
وَ اِذۡ قَالَ اِبۡرٰہٖمُ  رَبِّ اَرِنِیۡ  کَیۡفَ تُحۡیِ الۡمَوۡتٰی ؕ  قَالَ اَوَ لَمۡ تُؤۡمِنۡ ؕ قَالَ بَلٰی وَ لٰکِنۡ لِّیَطۡمَئِنَّ قَلۡبِیۡ ؕ قَالَ فَخُذۡ اَرۡبَعَۃً مِّنَ الطَّیۡرِ فَصُرۡہُنَّ اِلَیۡکَ ثُمَّ اجۡعَلۡ عَلٰی کُلِّ جَبَلٍ مِّنۡہُنَّ جُزۡءًا ثُمَّ ادۡعُہُنَّ یَاۡتِیۡنَکَ سَعۡیًا ؕ وَ اعۡلَمۡ اَنَّ اللّٰہَ عَزِیۡزٌ  حَکِیۡمٌ ﴿﴾٪
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhan-ku, perlihatkan kepadaku bagaimanakah cara Engkau menghidupkan yang mati?” Dia berfirman: “Apakah engkau tidak percaya?” Ia berkata: “Ya aku percaya, tetapi aku tanyakan supaya hatiku tenteram.”  Dia berfirman: “Jika  demikian, maka ambillah empat ekor burung lalu jinakkanlah  mereka kepada engkau, kemudian letakkanlah setiap burung itu di atas tiap-tiap gunung lalu panggillah mereka, niscaya mereka dengan cepat akan datang kepada engkau, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah [2]:261).
        Mirza Ghulam  Ahmad a.s. atau misal Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58) yang diutus Allah Swt. di Qadian -- wilayah Hindustan (India) tersebut  -- bukan saja sesuai dengan “burung” Nabi Ibrahim a.s. yang keempat, tetapi juga sesuai dengan “seorang laki-laki yang  datang berlari-lari dari bagian terjauh kota itu” (QS.36:21) --  yang datang melengkapi “3 orang rasul Allah” yang diutus sebelumnya (QS.36:14-20) --yakni “nafiri” (terompet) yang  menyuarakan “Seruan” Allah Swt. (QS.8:25-26),  yang akan menghimpun seluruh umat manusia di Akhir Zaman ini untuk melakukan “penghakiman-Nya” (QS.3:180; QS.72:27-29), berikut ini firman-Nya mengenai akan merajalelanya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog):
قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّیۡ جَعَلَہٗ  دَکَّآءَ ۚ وَ کَانَ وَعۡدُ رَبِّیۡ  حَقًّا  ﴿ؕ﴾ وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا ﴿ۙ﴾
Ia, Dzulqarnain, berkata: Ini rahmat dari Tuhan-ku, tetapi apabila telah tiba janji Tuhan-ku, Dia akan me­mecahkannya berkeping-keping, dan  janji Tuhan-ku itu pasti benar. Dan pada hari itu Kami akan mem­biarkan sebagian mereka  menyerang sebagian lain,   dan nafiri akan ditiup, lalu  Kami akan menghimpun mereka itu semuanya.  (Al-Kahf [18]:99-100).

Penyembahan  Berbagai Bentuk “Berhala” di Akhir Zaman

       Agar pembahasannya tidak semakin melebar, kembali kepada  firman Allah Swt. dalam Surah Yā Sīn selanjutnya:
وَ جَآءَ مِنۡ اَقۡصَا الۡمَدِیۡنَۃِ  رَجُلٌ یَّسۡعٰی قَالَ یٰقَوۡمِ اتَّبِعُوا الۡمُرۡسَلِیۡنَ ﴿ۙ﴾   اتَّبِعُوۡا مَنۡ لَّا یَسۡـَٔلُکُمۡ اَجۡرًا وَّ ہُمۡ مُّہۡتَدُوۡنَ ﴿﴾ وَ مَا لِیَ  لَاۤ  اَعۡبُدُ الَّذِیۡ فَطَرَنِیۡ وَ  اِلَیۡہِ تُرۡجَعُوۡنَ ﴿﴾  ءَاَتَّخِذُ مِنۡ دُوۡنِہٖۤ  اٰلِہَۃً اِنۡ یُّرِدۡنِ الرَّحۡمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغۡنِ عَنِّیۡ شَفَاعَتُہُمۡ شَیۡئًا  وَّ لَا  یُنۡقِذُوۡنِ ﴿ۚ﴾  اِنِّیۡۤ   اِذًا  لَّفِیۡ  ضَلٰلٍ  مُّبِیۡنٍ ﴿﴾ 
Dan datang dari bagian terjauh kota itu seorang laki-laki dengan berlari-lari, ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan  itu.   Ikutilah mereka yang tidak meminta upah dari kamu dan mereka yang telah mendapat petunjuk.   Dan mengapakah aku tidak menyembah Tuhan Yang menciptakan diriku  dan  Yang kepada-Nya  kamu   akan dikembalikan?   Apakah aku akan mengambil selain Dia sebagai sembahan-sembahan, padahal jika Tuhan Yang Maha Pemurah menghendaki sesuatu kemudaratan bagiku  syafaat mereka itu  tidak akan bermanfaat bagiku sedikit pun, dan mereka tidak dapat menyelamatkanku?      Sesungguhnya jika aku ber-buat demikian niscaya berada dalam kesesatan yang nyata.   (Yā Sīn [36]:21-25).
        Kalimat “Apakah aku akan mengambil selain Dia sebagai sembahan-sembahan, padahal  jika Tuhan Yang Maha Pemurah menghendaki sesuatu kemudaratan bagiku  syafaat mereka itu  tidak akan bermanfaat bagiku sedikit pun, dan mereka tidak dapat menyelamatkanku?” mengisyaratkan kepada kenyataan yang akan terjadi pada masa kedatangan Rasul Akhir Zaman  atau Al-Masih Mau’ud a.s.orang-orang akan menyembah pelbagai berhala   yakni Mammon, kekuasaan kebendaan, filsafat politik yang palsu, dan teori ekonomi yang tidak terpraktekkan, dan lain-lain, sebagai akibat pengaruh  yang disebarkan oleh Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) atau fitnah Dajjal.
       Menurut Allah Swt., semua  upaya-upaya manusia dalam berbagai bidang kehidupan manusia    -- yang menyangkut POLEKSOSBUDKAM (Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Keamanan),  yang disebar-luaskan oleh bangsa-bangsa yang disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) tersebut -- karena bertentangan dengan berbagai petunjuk Allah Swt. dalam Al-Quran,  maka  tidak akan dapat menyelamatkan manusia dari terjerumus  ke dalam berbagai bentuk kobaran api, termasuk Perang Dunia I  dan II, bahkan Perang Dunia III atau Perang Nuklir.

Perang-Perang Dunia

       Isyarat mengenai  kegagalan  tersebut  telah Allah Swt.  kemukakan   dalam Al-Quran dalam firman-Nya berikut ini:
وَ یَوۡمَ نُسَیِّرُ الۡجِبَالَ وَ تَرَی الۡاَرۡضَ بَارِزَۃً ۙ وَّ حَشَرۡنٰہُمۡ  فَلَمۡ  نُغَادِرۡ  مِنۡہُمۡ اَحَدًا ﴿ۚ﴾
Dan pada hari ketika  Kami akan memperjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bangsa-bangsa di bumi akan berhadapan untuk berperang,  dan Kami akan  menghimpun mereka semuanya, maka   tidak ada seorang pun yang Kami tinggalkan di antara mereka. (Al-Kahf [18]:48).
  Oleh karena jibāl (gunung-gunung) berarti pula pembesar-pembesar (Lexicon Lane) atau  bangsa-bangsa penganut system kapitalisme, dan “bumi” artinya bangsa-bangsa penganut system sosialisme maka ayat ini dapat berarti bahwa nubuatan mengenai kehancuran mutlak kekuatan-kekuatan keburukan — Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) — yang telah disebut dalam beberapa ayat mendahuluinya akan terpenuhi, bila menurut kata-kata Bible "bangsa akan berbangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan, maka akan jadi bala kelaparan dan gempa bumi di sini­-sana" (Matius 24:7). Ungkapan hasyarnā-hum berarti bahwa mereka akan dihimpunkan di medan perang saling berhadapan dan akan bertarung mati-matian.
    Kalimat “dan Kami akan  menghimpun mereka semuanya” berarti  bahwa segala kekuatan dan kekuasaan akan terlepas dari tangan mereka, cdan mereka akan dikembalikan kepada keadaan kenistaan dan kehinaan seperti sediakala.  Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai keadaan akhir mereka itu:
وَ عُرِضُوۡا عَلٰی رَبِّکَ صَفًّا ؕ لَقَدۡ جِئۡتُمُوۡنَا کَمَا خَلَقۡنٰکُمۡ  اَوَّلَ مَرَّۃٍۭ ۫ بَلۡ زَعَمۡتُمۡ  اَلَّنۡ نَّجۡعَلَ  لَکُمۡ  مَّوۡعِدًا ﴿﴾  وَ وُضِعَ الۡکِتٰبُ فَتَرَی الۡمُجۡرِمِیۡنَ مُشۡفِقِیۡنَ  مِمَّا فِیۡہِ وَ یَقُوۡلُوۡنَ یٰوَیۡلَتَنَا مَالِ ہٰذَا الۡکِتٰبِ لَا یُغَادِرُ صَغِیۡرَۃً وَّ لَا کَبِیۡرَۃً  اِلَّاۤ  اَحۡصٰہَا ۚ وَ  وَجَدُوۡا مَا عَمِلُوۡا حَاضِرًا ؕ وَ لَا یَظۡلِمُ  رَبُّکَ  اَحَدًا ﴿٪﴾
Dan mereka  akan di­hadapkan ke hadirat Tuhan engkau berjajar-jajar, sesungguhnya kamu datang kepada Kami seperti Kami jadikan kamu pada kali pertama, tetapi kamu menyangka bahwa  Kami tidak akan pernah menetapkan suatu janji bagi kamu.    Dan kitab amalannya akan diletakkan di hadapan mereka, maka engkau akan melihat orang-­orang yang berdosa itu ketakutan dari apa yang ada di dalamnya itu, dan mereka akan berkata: "Aduhai  celakalah kami! Kitab apakah ini? Ia tidak meninggalkan sesuatu, baik yang kecil maupun yang besar melainkan telah mencatatnya."  Dan mereka menjumpai apa yang telah mereka kerjakan itu berada di hadapan mereka, dan Tuhan engkau tidak menzalimi seorang pun. (Al-Kahf [18]:49-50).

Kisah Monumental  Adam, Malikat dan Iblis

  Allah Swt. dalam QS.2:31-35 telah menjelaskan, bahwa jika  Dia berhendak menciptakan “langit baru” dan “bumi baru” dalam kehidupan ruhani manusia di dunia ini  maka Dia akan menjadikan  seorang  Khalifah Allah  atau Rasul Allah, di antaranya adalah Nabi Adam a.s.. Kepada Adam (Khalifah Allah) itulah Allah Swt. mengajarkan rahasia-rahasia  baru dari Asmā  (nama-nama) atau “rahasia-rahasia gaib-Nya (QS.72:27-29).
 Kelebihan kemampuan “Adam”  mengenai  berbagai hal baru yang diajarkan Allah Swt. itulah  yang  membuat para malaikat  bersedia “sujud”  kepada Adam, ketika diperintahkan Allah Swt., sedangkan iblis – karena merasa lebih mulia daripada Adam – menolak sujud bersama-sama dengan para malaikat, firman-Nya:
وَ اِذۡ  قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓئِکَۃِ اسۡجُدُوۡا  لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡۤا  اِلَّاۤ  اِبۡلِیۡسَ ؕ کَانَ مِنَ  الۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ اَمۡرِ رَبِّہٖ ؕ اَفَتَتَّخِذُوۡنَہٗ وَ ذُرِّیَّتَہٗۤ  اَوۡلِیَآءَ مِنۡ دُوۡنِیۡ  وَ ہُمۡ  لَکُمۡ عَدُوٌّ ؕ بِئۡسَ  لِلظّٰلِمِیۡنَ  بَدَلًا ﴿﴾  مَاۤ  اَشۡہَدۡتُّہُمۡ خَلۡقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ وَ لَا خَلۡقَ اَنۡفُسِہِمۡ ۪ وَ مَا کُنۡتُ مُتَّخِذَ  الۡمُضِلِّیۡنَ  عَضُدًا ﴿﴾
Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah yakni patuh taatlah kepada  Adam," maka    mereka  sujud kecuali iblis, ia adalah dari golongan jin  maka ia mendurhakai perintah Tuhan-nya. Apakah kamu hendak mengambil dia dan keturunannya sebagai sahabat-sahabat selain Aku, padahal mereka itu musuh-musuh kamu? Sangat buruk  bagi orang-orang yang zalim pertukaran itu.  Aku sama sekali tidak membuat mereka menyaksikan penciptaan seluruh langit dan bumi,  dan tidak pula penciptaan mereka sendiri, dan Aku sama sekali tidak dapat meng-ambil mereka yang menyesatkan orang-orang sebagai pembantu. (Al-Kahf [18]:51-52).
 Pernyataan tegas Allah Swt.: “Aku sama sekali tidak membuat mereka menyaksikan penciptaan seluruh langit dan bumi“,   mengisyaratkan  bahwa ketika itu di mana-mana umum akan ramai memperbincangkan tertib dunia baru yang akan mengumandangkan tibanya satu masa keamanan serta  kerukunan yang kekal abadi di dunia,  dan mereka yang mengaku-ngaku dirinya pemimpin yang menentukan haluan politik dan masyarakat akan berusaha dan menda'wakan untuk menegakkan tertib baru, tetapi mereka tidak akan berhasil dalam usaha mereka, sebab Allah Swt. telah memperuntukkan bagi Dzat-Nya Sendiri pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan agung ini dengan sempurna, yaitu melalui pengutusan “Khalifah-Nya” atau Rasul Allah yang kedatangan dijanjikan di Akhir Zaman ini.

Kegagalan Misi Duniawi  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)

   Lebih lanjut Allah Swt. berfirman mengenai kegagalan total upaya-upaya duniawi bangsa-bangsa yang disebut  gunung-gunung” – yakni Ya’juj (Gog) – dan bangsa-bangsa yang disebut “bumi” – yakni Ma’juj (Gog), firman-Nya:
وَ یَوۡمَ یَقُوۡلُ نَادُوۡا شُرَکَآءِیَ  الَّذِیۡنَ زَعَمۡتُمۡ فَدَعَوۡہُمۡ فَلَمۡ یَسۡتَجِیۡبُوۡا لَہُمۡ وَ جَعَلۡنَا بَیۡنَہُمۡ  مَّوۡبِقًا ﴿﴾  وَ رَاَ الۡمُجۡرِمُوۡنَ النَّارَ فَظَنُّوۡۤا اَنَّہُمۡ مُّوَاقِعُوۡہَا وَ لَمۡ  یَجِدُوۡا عَنۡہَا مَصۡرِفًا ﴿٪﴾
Dan ingatlah hari  ketika Dia akan berfirman kepada mereka:  "Panggillah mereka yang kamu anggap sekutu-sekutu-Ku." Lalu mereka  akan memanggil mereka itu  tetapi mereka itu tidak akan men­jawabnya  dan Kami menjadikan di antara mereka suatu penghalangDan  orang-orang yang berdosa akan melihat Api itu, dan meya-kini bahwa sesungguhnya mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak akan dapat menemukan  tempat berpaling darinya.  (Al-Kahf [18]:53-54).
         Kalimat “Kami menjadikan di antara mereka suatu penghalang dapat berarti, bahwa bangsa-bangsa itu dalam rangka mengambil keuntungan sebesar-besarnya akan membangun dinding-dinding peraturan harga-harga barang yang tinggi atau akan membuat tirai-tirai besi serta akan melakukan boikot ekonomi terhadap satu sama lain; dan dapat pula berarti mereka akan terlibat dalam peperangan-peperangan sengit yang akan membinasakan mereka.
   Bangsa-bangsa kafir dari barat  -- yakni Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) -- akan menyaksikan mendekatnya suatu peperangan yang sangat dahsyat, yakni Perang Dunia. Mereka akan mempergunakan segala macam cara yang mungkin untuk menghindarinya, tetapi segala rencana dan usaha mereka untuk tujuan itu akan terbukti sia-sia belaka.
   Dunia Barat sebelumnya telah melalui kesengsaraan yang ditimbulkan oleh dua  perang dunia yang sangat membinasakan, yang telah hampir-hampir memusnahkan kekuasaan politik dan kehormatan mereka di dunia, serta telah menggoncangkan kebudayaan barat sampai ke dasar-dasarnya. Malapetaka ketiga – yakni Perang Dunia III atau Perang Nuklir -- sedang mengancam kebudayaan itu, mungkin juga mengancam seluruh dunia.                                                                      (Bersambung). 


Rujukan: The Holy Quran
Editor:    Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar”, 18 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar