بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
SURAH YÂ SÎN
JANTUNG AL-QURAN
Bab 32
Kegagalan Misi Duniawi Ma'juj (Gog) dan
Ma'juj (Magog)
Oleh
Ki Langlang
Buana Kusuma
Dalam akhir Bab 31
sebelumnya telah dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “4 ekor
burung” Nabi Ibrahim a.s.
mengisyaratkan 4 generasi
keturunan Nabi Ibrahim a.s. yang melalui rasul-rasul Allah yang diutus
dari kalangan mereka maka keempat generasi keturunan Nabi Ibrahim a.s. tersebut mengalami 4 kali masa kejayaan, yakni 2 kali di kalangan Bani Israil melalui Nabi Musa
a.s. dan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.;
dan 2 kali di kalangan Bani
Isma’il (umat Islam) melalui Nabi
yang seperti Musa (QS.46:11) yaitu Nabi Besar Muhammad saw., dan melalui misal Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58) yakni Mirza Ghulam Ahmad a.s. atau
Al-Masih Mau’ud a.s., firman-Nya:
وَ اِذۡ قَالَ اِبۡرٰہٖمُ
رَبِّ اَرِنِیۡ کَیۡفَ تُحۡیِ
الۡمَوۡتٰی ؕ قَالَ اَوَ لَمۡ تُؤۡمِنۡ ؕ قَالَ بَلٰی وَ لٰکِنۡ
لِّیَطۡمَئِنَّ قَلۡبِیۡ ؕ قَالَ فَخُذۡ اَرۡبَعَۃً مِّنَ الطَّیۡرِ
فَصُرۡہُنَّ اِلَیۡکَ ثُمَّ اجۡعَلۡ عَلٰی کُلِّ جَبَلٍ مِّنۡہُنَّ جُزۡءًا ثُمَّ
ادۡعُہُنَّ یَاۡتِیۡنَکَ سَعۡیًا ؕ وَ اعۡلَمۡ اَنَّ اللّٰہَ عَزِیۡزٌ حَکِیۡمٌ ﴿﴾٪
Dan ingatlah
ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhan-ku, perlihatkan
kepadaku bagaimanakah cara Engkau
menghidupkan yang mati?” Dia berfirman: “Apakah engkau tidak percaya?” Ia berkata: “Ya aku percaya, tetapi aku tanyakan supaya hatiku tenteram.”
Dia berfirman: “Jika demikian, maka ambillah empat ekor burung lalu jinakkanlah mereka kepada engkau, kemudian letakkanlah setiap burung itu di atas tiap-tiap gunung lalu panggillah mereka, niscaya mereka dengan cepat akan datang kepada engkau,
dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah [2]:261).
Mirza Ghulam Ahmad a.s. atau misal Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58) yang diutus Allah Swt.
di Qadian -- wilayah Hindustan (India) tersebut -- bukan saja sesuai dengan “burung” Nabi Ibrahim a.s. yang keempat, tetapi juga sesuai dengan “seorang laki-laki yang datang berlari-lari dari bagian terjauh kota
itu” (QS.36:21) -- yang datang melengkapi
“3 orang rasul Allah” yang diutus
sebelumnya (QS.36:14-20) --yakni “nafiri”
(terompet) yang menyuarakan “Seruan” Allah Swt. (QS.8:25-26), yang akan menghimpun
seluruh umat manusia di Akhir Zaman
ini untuk melakukan “penghakiman-Nya”
(QS.3:180; QS.72:27-29), berikut ini firman-Nya mengenai akan merajalelanya
kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog):
قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ
مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ
فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّیۡ
جَعَلَہٗ دَکَّآءَ ۚ وَ
کَانَ وَعۡدُ رَبِّیۡ حَقًّا ﴿ؕ﴾ وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ
یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی الصُّوۡرِ
فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا ﴿ۙ﴾
Ia, Dzulqarnain, berkata:
Ini rahmat dari Tuhan-ku, tetapi apabila telah tiba janji Tuhan-ku, Dia akan
memecahkannya berkeping-keping, dan janji
Tuhan-ku itu pasti benar. Dan pada hari
itu Kami akan membiarkan sebagian mereka
menyerang sebagian lain, dan nafiri akan ditiup, lalu Kami akan menghimpun mereka itu semuanya.
(Al-Kahf [18]:99-100).
Penyembahan Berbagai Bentuk “Berhala” di Akhir Zaman
Agar pembahasannya
tidak semakin melebar, kembali kepada
firman Allah Swt. dalam Surah Yā Sīn
selanjutnya:
وَ جَآءَ مِنۡ اَقۡصَا الۡمَدِیۡنَۃِ رَجُلٌ یَّسۡعٰی قَالَ یٰقَوۡمِ اتَّبِعُوا
الۡمُرۡسَلِیۡنَ ﴿ۙ﴾ اتَّبِعُوۡا مَنۡ لَّا یَسۡـَٔلُکُمۡ اَجۡرًا وَّ
ہُمۡ مُّہۡتَدُوۡنَ ﴿﴾ وَ مَا لِیَ لَاۤ
اَعۡبُدُ الَّذِیۡ فَطَرَنِیۡ وَ اِلَیۡہِ تُرۡجَعُوۡنَ ﴿﴾ ءَاَتَّخِذُ مِنۡ دُوۡنِہٖۤ اٰلِہَۃً اِنۡ یُّرِدۡنِ الرَّحۡمٰنُ بِضُرٍّ
لَّا تُغۡنِ عَنِّیۡ شَفَاعَتُہُمۡ شَیۡئًا وَّ لَا یُنۡقِذُوۡنِ ﴿ۚ﴾ اِنِّیۡۤ اِذًا لَّفِیۡ ضَلٰلٍ مُّبِیۡنٍ
﴿﴾
Dan datang dari bagian terjauh kota itu seorang
laki-laki dengan berlari-lari, ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. Ikutilah mereka
yang tidak meminta upah dari kamu dan mereka
yang telah mendapat petunjuk. Dan mengapakah aku tidak menyembah Tuhan
Yang menciptakan diriku dan Yang kepada-Nya kamu
akan dikembalikan? Apakah
aku akan mengambil selain Dia sebagai
sembahan-sembahan, padahal jika Tuhan Yang Maha Pemurah menghendaki sesuatu
kemudaratan bagiku syafaat mereka itu tidak akan bermanfaat bagiku sedikit pun,
dan mereka tidak dapat menyelamatkanku?
Sesungguhnya jika aku ber-buat demikian
niscaya berada dalam kesesatan yang nyata. (Yā Sīn
[36]:21-25).
Kalimat “Apakah aku akan mengambil selain
Dia sebagai sembahan-sembahan,
padahal jika
Tuhan
Yang Maha Pemurah menghendaki sesuatu kemudaratan
bagiku syafaat mereka itu tidak akan bermanfaat bagiku sedikit
pun, dan mereka tidak dapat
menyelamatkanku?” mengisyaratkan kepada kenyataan yang akan terjadi
pada masa kedatangan Rasul Akhir Zaman atau Al-Masih
Mau’ud a.s., orang-orang akan menyembah pelbagai berhala yakni Mammon, kekuasaan kebendaan, filsafat politik yang palsu, dan teori ekonomi yang tidak terpraktekkan,
dan lain-lain, sebagai akibat pengaruh
yang disebarkan oleh Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) atau fitnah Dajjal.
Menurut Allah Swt., semua upaya-upaya
manusia dalam berbagai bidang kehidupan manusia -- yang menyangkut POLEKSOSBUDKAM (Politik,
Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Keamanan), yang
disebar-luaskan oleh bangsa-bangsa yang disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)
tersebut -- karena bertentangan
dengan berbagai petunjuk Allah Swt.
dalam Al-Quran, maka tidak akan dapat menyelamatkan manusia dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kobaran api, termasuk Perang Dunia I dan II, bahkan Perang Dunia III atau Perang
Nuklir.
Perang-Perang Dunia
Isyarat mengenai kegagalan tersebut telah Allah Swt. kemukakan
dalam Al-Quran dalam firman-Nya berikut
ini:
وَ یَوۡمَ نُسَیِّرُ الۡجِبَالَ وَ تَرَی
الۡاَرۡضَ بَارِزَۃً ۙ وَّ حَشَرۡنٰہُمۡ فَلَمۡ نُغَادِرۡ
مِنۡہُمۡ اَحَدًا
﴿ۚ﴾
Dan pada hari ketika Kami akan memperjalankan gunung-gunung
dan engkau akan melihat bangsa-bangsa
di bumi akan berhadapan untuk berperang, dan Kami
akan menghimpun mereka semuanya,
maka tidak
ada seorang pun yang Kami tinggalkan di antara mereka. (Al-Kahf
[18]:48).
Oleh
karena jibāl (gunung-gunung) berarti pula pembesar-pembesar (Lexicon Lane) atau bangsa-bangsa penganut system kapitalisme, dan “bumi” artinya
bangsa-bangsa penganut system sosialisme
maka ayat ini dapat berarti bahwa nubuatan
mengenai kehancuran mutlak
kekuatan-kekuatan keburukan — Ya’juj (Gog)
dan Ma’juj (Magog) — yang telah
disebut dalam beberapa ayat mendahuluinya akan terpenuhi, bila menurut
kata-kata Bible "bangsa akan berbangkit
melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan, maka akan jadi bala kelaparan
dan gempa bumi di sini-sana" (Matius
24:7). Ungkapan hasyarnā-hum berarti bahwa mereka akan dihimpunkan di medan perang saling berhadapan dan akan bertarung mati-matian.
Kalimat “dan Kami akan menghimpun mereka semuanya” berarti bahwa segala kekuatan dan kekuasaan
akan terlepas dari tangan mereka, cdan mereka akan dikembalikan kepada keadaan kenistaan dan kehinaan seperti sediakala. Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai
keadaan akhir mereka itu:
وَ عُرِضُوۡا عَلٰی رَبِّکَ صَفًّا ؕ لَقَدۡ جِئۡتُمُوۡنَا کَمَا خَلَقۡنٰکُمۡ اَوَّلَ مَرَّۃٍۭ
۫ بَلۡ
زَعَمۡتُمۡ اَلَّنۡ نَّجۡعَلَ لَکُمۡ مَّوۡعِدًا ﴿﴾ وَ وُضِعَ الۡکِتٰبُ فَتَرَی
الۡمُجۡرِمِیۡنَ مُشۡفِقِیۡنَ مِمَّا فِیۡہِ وَ یَقُوۡلُوۡنَ یٰوَیۡلَتَنَا مَالِ ہٰذَا الۡکِتٰبِ لَا یُغَادِرُ صَغِیۡرَۃً وَّ لَا کَبِیۡرَۃً اِلَّاۤ اَحۡصٰہَا ۚ وَ وَجَدُوۡا مَا عَمِلُوۡا حَاضِرًا ؕ وَ لَا
یَظۡلِمُ
رَبُّکَ اَحَدًا ﴿٪﴾
Dan mereka akan dihadapkan
ke hadirat Tuhan engkau berjajar-jajar, sesungguhnya kamu datang kepada Kami seperti Kami jadikan kamu pada kali pertama, tetapi kamu menyangka bahwa Kami
tidak akan pernah menetapkan suatu janji bagi kamu. Dan kitab amalannya akan diletakkan di hadapan mereka, maka engkau akan
melihat orang-orang yang berdosa itu
ketakutan dari apa yang ada di dalamnya itu, dan mereka akan berkata:
"Aduhai celakalah kami! Kitab apakah ini? Ia tidak meninggalkan sesuatu, baik yang kecil maupun yang
besar melainkan telah mencatatnya." Dan mereka menjumpai apa yang telah mereka kerjakan itu berada
di hadapan mereka, dan Tuhan engkau tidak
menzalimi seorang pun. (Al-Kahf [18]:49-50).
Kisah Monumental “Adam, Malikat dan Iblis”
Allah Swt. dalam QS.2:31-35 telah
menjelaskan, bahwa jika Dia berhendak
menciptakan “langit baru” dan “bumi baru” dalam kehidupan ruhani manusia di dunia ini maka Dia akan menjadikan seorang
Khalifah Allah atau Rasul
Allah, di antaranya adalah Nabi Adam a.s.. Kepada Adam (Khalifah Allah)
itulah Allah Swt. mengajarkan rahasia-rahasia baru dari Asmā (nama-nama) atau “rahasia-rahasia gaib-Nya (QS.72:27-29).
Kelebihan kemampuan “Adam” mengenai
berbagai hal baru yang diajarkan Allah Swt. itulah yang
membuat para malaikat bersedia
“sujud” kepada Adam, ketika diperintahkan
Allah Swt., sedangkan iblis – karena merasa lebih
mulia daripada Adam – menolak sujud
bersama-sama dengan para malaikat, firman-Nya:
وَ اِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓئِکَۃِ اسۡجُدُوۡا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡۤا اِلَّاۤ اِبۡلِیۡسَ ؕ کَانَ مِنَ الۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ اَمۡرِ رَبِّہٖ ؕ اَفَتَتَّخِذُوۡنَہٗ وَ ذُرِّیَّتَہٗۤ اَوۡلِیَآءَ مِنۡ دُوۡنِیۡ وَ ہُمۡ لَکُمۡ عَدُوٌّ ؕ بِئۡسَ لِلظّٰلِمِیۡنَ بَدَلًا ﴿﴾
مَاۤ اَشۡہَدۡتُّہُمۡ خَلۡقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ وَ لَا خَلۡقَ اَنۡفُسِہِمۡ ۪ وَ مَا کُنۡتُ مُتَّخِذَ الۡمُضِلِّیۡنَ عَضُدًا ﴿﴾
Dan ingatlah ketika Kami
berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah
yakni patuh taatlah kepada Adam," maka mereka sujud kecuali iblis, ia adalah dari golongan
jin maka ia mendurhakai perintah Tuhan-nya. Apakah kamu hendak mengambil dia
dan keturunannya sebagai sahabat-sahabat
selain Aku, padahal mereka itu
musuh-musuh kamu? Sangat buruk bagi orang-orang
yang zalim pertukaran itu. Aku sama sekali tidak membuat mereka menyaksikan penciptaan seluruh langit dan bumi,
dan tidak pula penciptaan mereka sendiri, dan Aku sama sekali tidak dapat meng-ambil
mereka yang menyesatkan orang-orang sebagai pembantu. (Al-Kahf [18]:51-52).
Pernyataan tegas Allah Swt.: “Aku sama sekali tidak membuat mereka menyaksikan penciptaan seluruh langit dan bumi“, mengisyaratkan bahwa ketika itu di mana-mana umum akan ramai
memperbincangkan tertib dunia baru
yang akan mengumandangkan tibanya satu masa
keamanan serta kerukunan yang kekal abadi di dunia, dan mereka yang mengaku-ngaku dirinya pemimpin yang menentukan haluan politik dan masyarakat akan berusaha dan menda'wakan untuk menegakkan tertib baru, tetapi mereka tidak akan berhasil dalam usaha mereka, sebab Allah Swt. telah memperuntukkan bagi Dzat-Nya Sendiri
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan agung ini dengan sempurna, yaitu melalui
pengutusan “Khalifah-Nya” atau Rasul Allah yang kedatangan dijanjikan
di Akhir Zaman ini.
Kegagalan Misi Duniawi Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)
Lebih lanjut Allah Swt. berfirman mengenai kegagalan total upaya-upaya duniawi
bangsa-bangsa yang disebut “gunung-gunung” – yakni Ya’juj (Gog) – dan bangsa-bangsa yang
disebut “bumi” – yakni Ma’juj (Gog), firman-Nya:
وَ یَوۡمَ یَقُوۡلُ نَادُوۡا شُرَکَآءِیَ الَّذِیۡنَ زَعَمۡتُمۡ فَدَعَوۡہُمۡ فَلَمۡ یَسۡتَجِیۡبُوۡا لَہُمۡ وَ جَعَلۡنَا بَیۡنَہُمۡ مَّوۡبِقًا ﴿﴾ وَ رَاَ الۡمُجۡرِمُوۡنَ النَّارَ فَظَنُّوۡۤا اَنَّہُمۡ مُّوَاقِعُوۡہَا وَ لَمۡ یَجِدُوۡا عَنۡہَا مَصۡرِفًا
﴿٪﴾
Dan ingatlah hari ketika Dia akan berfirman kepada
mereka: "Panggillah
mereka yang kamu anggap sekutu-sekutu-Ku." Lalu mereka akan memanggil
mereka itu tetapi mereka itu tidak akan menjawabnya dan Kami
menjadikan di antara mereka suatu penghalang. Dan orang-orang
yang berdosa akan melihat Api
itu, dan meya-kini bahwa
sesungguhnya mereka akan jatuh ke
dalamnya dan mereka tidak akan dapat
menemukan tempat berpaling darinya.
(Al-Kahf [18]:53-54).
Kalimat “Kami
menjadikan di antara mereka suatu penghalang” dapat berarti, bahwa bangsa-bangsa itu dalam
rangka mengambil keuntungan sebesar-besarnya akan membangun dinding-dinding peraturan harga-harga
barang yang tinggi atau akan membuat tirai-tirai
besi serta akan melakukan boikot
ekonomi terhadap satu sama lain; dan dapat pula berarti mereka akan terlibat dalam peperangan-peperangan
sengit yang akan membinasakan
mereka.
Bangsa-bangsa
kafir dari barat -- yakni Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) -- akan menyaksikan mendekatnya suatu peperangan yang sangat dahsyat, yakni Perang Dunia. Mereka akan mempergunakan
segala macam cara yang mungkin untuk menghindarinya,
tetapi segala rencana dan usaha mereka untuk tujuan itu akan
terbukti sia-sia belaka.
Dunia Barat sebelumnya telah melalui
kesengsaraan yang ditimbulkan oleh dua perang dunia yang sangat membinasakan,
yang telah hampir-hampir memusnahkan kekuasaan
politik dan kehormatan mereka di
dunia, serta telah menggoncangkan
kebudayaan barat sampai ke dasar-dasarnya. Malapetaka ketiga – yakni Perang
Dunia III atau Perang Nuklir -- sedang
mengancam kebudayaan itu, mungkin
juga mengancam seluruh dunia. (Bersambung).
Rujukan: The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
“Pajajaran
Anyar”, 18 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar