بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
SURAH YÂ SÎN
JANTUNG AL-QURAN
Bab 34
Sepuluh Ayat Awal dan Akhir Surah
Al-Kahf
Penangkal “Fitnah Dajjal”
Oleh
Ki Langlang
Buana Kusuma
Dalam akhir Bab 33 sebelumnya telah dikemukakan mengenai kegagalan misi duniawi Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) atau bangsa-bangsa penganut system kapitalisme dan bangsa-bangsa penganut system sosialisme. Lebih lanjut
Allah Swt. berfirman mengenai kegagalan
total upaya-upaya duniawi bangsa-bangsa yang disebut “gunung-gunung”
– yakni Ya’juj (Gog) – dan
bangsa-bangsa yang disebut “bumi” –
yakni Ma’juj (Gog), firman-Nya:
وَ مَاۤ
اَنۡزَلۡنَا عَلٰی قَوۡمِہٖ مِنۡۢ بَعۡدِہٖ مِنۡ جُنۡدٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَ مَا
کُنَّا مُنۡزِلِیۡنَ ﴿﴾ اِنۡ کَانَتۡ
اِلَّا صَیۡحَۃً وَّاحِدَۃً
فَاِذَا ہُمۡ خٰمِدُوۡنَ ﴿﴾
Dan Kami
sekali-kali tidak menurunkan suatu
lasykar dari langit atas kaumnya sesudah
dia, dan Kami sekali-kali tidak pernah menurunkannya. Itu tidak lain melainkan suatu ledakan dahsyat, tiba-tiba musnahlah
mereka. (Yā Sīn [33]:29-30).
Lukisan kalimat “Itu tidak lain melainkan suatu ledakan dahsyat, tiba-tiba musnahlah
mereka“ nampaknya bertalian dengan Parang Dunia I dan Perang
Dunia II ketika berjatuhan granat-granat, bom-bom bakar dan bom-bom atom
dengan suara menggelegar. Api yang
ditimbulkan oleh bom-bom itu
membinasakan segala sesuatu yang ditimpanya sehingga menjadi puing-puing, dan
segala kehidupan sejauh bermil-mil di sekitarnya menjadi lenyap. Di tempat lain
Al-Quran melukiskan azab ini dengan
kata-kata:
اِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَی الۡاَرۡضِ زِیۡنَۃً لَّہَا لِنَبۡلُوَہُمۡ اَیُّہُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ﴿﴾
“Dan Kami akan menjadikan segala yang ada di atasnya menjadi tanah rata
yang tandus” (Al-Kahf [18]:9).
Faham Dusta “Tuhan Punya Anak”
Ayat Al-Quran tersebut merupakan lanjutan
dari firman Allah Swt. tentang peringatan
Allah Swt. kepada bangsa-bangsa Kristen
dari barat -- yakni Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) -- yang mengatakan bahwa -- na’ūdzubillāhi
min dzālik -- “Allah telah mengambil
seorang anak laki-laki”, firman-Nya:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ﴿﴾ اَلۡحَمۡدُ لِلّٰہِ الَّذِیۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰی عَبۡدِہِ الۡکِتٰبَ وَ لَمۡ یَجۡعَلۡ لَّہٗ عِوَجًا
ؕ﴿ٜ﴾ قَیِّمًا لِّیُنۡذِرَ بَاۡسًا شَدِیۡدًا مِّنۡ لَّدُنۡہُ وَ یُبَشِّرَ الۡمُؤۡمِنِیۡنَ الَّذِیۡنَ یَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَہُمۡ اَجۡرًا حَسَنًا
ۙ﴿﴾ مَّاکِثِیۡنَ فِیۡہِ اَبَدًا
ۙ﴿﴾
وَّ یُنۡذِرَ الَّذِیۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ
اللّٰہُ وَلَدًا ٭﴿﴾ مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّ لَا لِاٰبَآئِہِمۡ ؕ کَبُرَتۡ کَلِمَۃً تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاہِہِمۡ ؕ اِنۡ یَّقُوۡلُوۡنَ اِلَّا کَذِبًا ﴿﴾ فَلَعَلَّکَ بَاخِعٌ
نَّفۡسَکَ عَلٰۤی اٰثَارِہِمۡ اِنۡ لَّمۡ یُؤۡمِنُوۡا بِہٰذَا الۡحَدِیۡثِ اَسَفًا ﴿﴾ اِنَّا جَعَلۡنَا مَا
عَلَی الۡاَرۡضِ زِیۡنَۃً لَّہَا لِنَبۡلُوَہُمۡ اَیُّہُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ﴿﴾ وَ اِنَّا لَجٰعِلُوۡنَ مَا عَلَیۡہَا صَعِیۡدًا جُرُزًا ؕ﴿﴾
Aku baca dengan nama Allah Maha Pemurah,
Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah Yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Kitab
Al-Quran ini dan Dia
tidak menjadikan baginya kebengkokan. Sebagai penjaga untuk memberi
peringatan mengenai siksaan yang dahsyat
dari hadirat-Nya, dan memberikan
kabar suka kepada orang-orang
beriman yang beramal shalih
bahwa sesungguhnya bagi mereka ada
ganjaran yang baik, mereka kekal di
dalamnya. Dan supaya
memperingatkan orang-orang yang
berkata: "Allah mengambil seorang anak lelaki.” Mereka sekali-kali
tidak memiliki pengetahuan mengenainya,
dan tidak pula bapak-bapak mereka
memilikinya. Sangat
besar bahaya perkataan yang keluar dari
mulut mereka, mereka tidak
mengucapkan kecuali kedustaan. Maka
sangat mungkin engkau akan membinasakan diri engkau karena sangat sedih jika mereka tidak beriman
kepada keterangan ini. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi perhiasan baginya
supaya Kami menguji
mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami niscaya akan menjadikan segala yang
ada di atasnya menjadi tanah-rata yang tandus. (Al-Kahf [18]:1-9).
Perang Dunia I dan Perang Dunia II
merupakan bukti benarnya peringatan
(ancaman) Allah Swt. dalam berbagai Surah Al-Quran mengenai kehancuran kekuatan
bangsa-bangsa yang disebut Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog), yang telah
menyebarkan fitnah Dajjal, sebagaimana yang sebelumnya
telah diperingatkan oleh para rasul Allah,
terutama oleh Nabi Besar Muhammad saw. kepada umat Islam.
Sepuluh Ayat Awal dan Akhir Surah Al-Kahf
Penangkal “Fitnah Dajjal”
Nabi Besar Muhammad saw. bukan hanya
sekedar telah memperingatkan umat Islam tentang berbahayanya fitnah Dajjal yang tersebar bersama-sama dengan tersebarnya
(merajalelanya) Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) – yakni bangsa-bangsa Kristen dari barat -- tetapi juga telah memberitahukan penangkalnya, yaitu dengan memahami
10 ayat awal dan 10 ayat terakhir Surah
Al-Kahfi. Berikut adalah 10 ayat terakhir Surah Al-Kahf, firman-Nya:
اَفَحَسِبَ الَّذِیۡنَ
کَفَرُوۡۤا اَنۡ یَّتَّخِذُوۡا
عِبَادِیۡ مِنۡ دُوۡنِیۡۤ اَوۡلِیَآءَ ؕ اِنَّـاۤ اَعۡتَدۡنَا جَہَنَّمَ لِلۡکٰفِرِیۡنَ نُزُلًا ﴿﴾ قُلۡ ہَلۡ
نُنَبِّئُکُمۡ بِالۡاَخۡسَرِیۡنَ اَعۡمَالًا ﴿﴾ؕ اَلَّذِیۡنَ
ضَلَّ سَعۡیُہُمۡ فِی الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا وَ ہُمۡ یَحۡسَبُوۡنَ اَنَّہُمۡ یُحۡسِنُوۡنَ صُنۡعًا ﴿﴾ اُولٰٓئِکَ
الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا
بِاٰیٰتِ رَبِّہِمۡ
وَ لِقَآئِہٖ فَحَبِطَتۡ اَعۡمَالُہُمۡ
فَلَا نُقِیۡمُ لَہُمۡ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ
وَزۡنًا ﴿﴾ ذٰلِکَ جَزَآؤُہُمۡ جَہَنَّمُ بِمَا
کَفَرُوۡا وَ اتَّخَذُوۡۤا اٰیٰتِیۡ وَ رُسُلِیۡ ہُزُوًا ﴿﴾ اِنَّ الَّذِیۡنَ
اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا
الصّٰلِحٰتِ کَانَتۡ لَہُمۡ
جَنّٰتُ الۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ﴿﴾ۙ خٰلِدِیۡنَ فِیۡہَا لَا
یَبۡغُوۡنَ عَنۡہَا حِوَلًا ﴿﴾ قُلۡ لَّوۡ کَانَ الۡبَحۡرُ مِدَادًا لِّکَلِمٰتِ رَبِّیۡ
لَنَفِدَ الۡبَحۡرُ قَبۡلَ اَنۡ تَنۡفَدَ
کَلِمٰتُ رَبِّیۡ وَ
لَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِہٖ مَدَدًا ﴿﴾ قُلۡ اِنَّمَاۤ اَنَا بَشَرٌ
مِّثۡلُکُمۡ یُوۡحٰۤی اِلَیَّ اَنَّمَاۤ اِلٰـہُکُمۡ اِلٰہٌ وَّاحِدٌ ۚ فَمَنۡ کَانَ یَرۡجُوۡا لِقَآءَ رَبِّہٖ فَلۡیَعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًا وَّ لَا یُشۡرِکۡ
بِعِبَادَۃِ رَبِّہٖۤ اَحَدًا ﴿﴾٪
Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat menjadikan hamba-hamba-Ku selain Aku sebagai penolong-penolong? Sesungguhnya Kami
menyediakan Jahannam bagi orang-orang kafir sebagai tempat tinggal. Katakanlah: "Maukah Kami beritahukan kepada kamu mengenai orang yang paling rugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia usahanya dalam kehidupan du-nia
sedang mereka menyangka bahwa
mereka mengerjakan perbu-atan yang baik. Mereka itu orang-orang yang kafir kepada Tanda-tanda Tuhan-nya dan pertemuan dengan Dia, maka sia-sia amalan mereka, dan Kami
tidak akan mengadakan penilaian bagi
mereka pada Hari Kiamat. Itulah balasan mereka yaitu Jahannam disebabkan mereka kafir dan menjadikan Tanda-tanda-Ku serta rasul-rasul-Ku
sebagai olok-olok. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
shalih, bagi mereka surga Firdaus
adalah tempat tinggalnya. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin dipindahkan darinya. Katakanlah: "Seandainya lautan menjadi tinta untuk menuliskan kalimat-kalimat Tuhan-ku,
niscaya lautan itu akan habis sebelum kalimat-kalimat
Tuhan-ku habis dituliskan, sekalipun Kami mendatangkan sebanyak itu lagi sebagai tambahannya. Katakanlah: ”Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, tetapi telah diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan-mu
adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka barangsiapa mengharap akan bertemu dengan Tuhan-nya hendaklah ia beramal shalih dan ia jangan
mepersekutukan siapa pun dalam beribadah
kepada Tuhan-nya." (Al-Kahf [18]:103-111).
Dalam
Surah Al-Kahf ayat 5 Allah Swt. telah
memberitahukan umat Islam siapa yang
dimaksud dengan bangsa-bangsa yang disebut Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) atau Dajjal itu, firman-Nya:
وَّ یُنۡذِرَ الَّذِیۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ
اللّٰہُ وَلَدًا ٭﴿﴾ مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّ لَا لِاٰبَآئِہِمۡ ؕ کَبُرَتۡ کَلِمَۃً تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاہِہِمۡ ؕ اِنۡ یَّقُوۡلُوۡنَ اِلَّا کَذِبًا ﴿﴾ مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّ لَا لِاٰبَآئِہِمۡ ؕ کَبُرَتۡ کَلِمَۃً تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاہِہِمۡ ؕ اِنۡ یَّقُوۡلُوۡنَ اِلَّا کَذِبًا ﴿﴾
Dan supaya memperingatkan orang-orang yang berkata: "Allah
mengambil seorang anak lelaki.”
Mereka sekali-kali tidak memiliki
pengetahuan mengenainya, dan tidak
pula bapak-bapak mereka memilikinya. Sangat besar bahaya perkataan yang keluar dari mulut mereka, mereka tidak
mengucapkan kecuali kedustaan. (Al-Kahf
[18]:5).
Maksud kalimat “Orang-orang yang berkata: "Allah
mengambil seorang anak lelaki”, dijelaskan Allah Swt. dalam Surah Al-Quran
lainnya, firman-Nya:
وَ قَالَتِ الۡیَہُوۡدُ عُزَیۡرُۨ ابۡنُ
اللّٰہِ وَ قَالَتِ النَّصٰرَی الۡمَسِیۡحُ ابۡنُ
اللّٰہِ ؕ ذٰلِکَ قَوۡلُہُمۡ بِاَفۡوَاہِہِمۡ ۚ یُضَاہِـُٔوۡنَ قَوۡلَ الَّذِیۡنَ
کَفَرُوۡا مِنۡ قَبۡلُ ؕ قٰتَلَہُمُ
اللّٰہُ ۚ۫ اَنّٰی یُؤۡفَکُوۡنَ ﴿﴾ اِتَّخَذُوۡۤا اَحۡبَارَہُمۡ
وَ رُہۡبَانَہُمۡ اَرۡبَابًا مِّنۡ
دُوۡنِ اللّٰہِ وَ الۡمَسِیۡحَ
ابۡنَ مَرۡیَمَ ۚ وَ مَاۤ
اُمِرُوۡۤا اِلَّا
لِیَعۡبُدُوۡۤا اِلٰـہًا وَّاحِدًا ۚ لَاۤ اِلٰہَ اِلَّا ہُوَ ؕ سُبۡحٰنَہٗ عَمَّا یُشۡرِکُوۡنَ ﴿﴾ یُرِیۡدُوۡنَ اَنۡ یُّطۡفِـُٔوۡا نُوۡرَ اللّٰہِ بِاَفۡوَاہِہِمۡ وَ یَاۡبَی اللّٰہُ اِلَّاۤ اَنۡ یُّتِمَّ
نُوۡرَہٗ وَ لَوۡ کَرِہَ الۡکٰفِرُوۡنَ ﴿﴾ ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ ۙ وَ
لَوۡ کَرِہَ
الۡمُشۡرِکُوۡنَ ﴿﴾
Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair adalah anak
Allah”, dan orang-orang Nasrani
berkata: “Al-Masih adalah anak Allah.” Demikian itulah perkataan mereka dengan mulutnya,
mereka meniru-niru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah membinasakan mereka, bagaimana mereka
sampai dipalingkan dari Tauhid? Mereka telah menjadikan ulama-ulama mereka dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan begitu juga Al-Masih ibnu Maryam, padahal mereka tidak diperintahkan melainkan
supaya mereka menyembah Tuhan Yang
Mahaesa. Tidak ada Tuhan kecuali Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka
sekutukan. Mereka berkehendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menolak bahkan menyempurnakan cahaya-Nya, walau pun orang-orang kafir tidak menyukai.
(Al-Taubah [9]:30-32).
‘Uzair
atau Ezra hidup pada abad kelima sebelum Masehi. Beliau keturunan
Seraya, imam agung, dan karena beliau sendiri pun anggota Dewan Imam dan
dikenal sebagai Imam Ezra. Beliau termasuk seorang tokoh terpenting di masanya
dan mem-punyai pengaruh yang luas sekali dalam mengembangkan agama Yahudi.
Beliau mendapat kehormatan khas di antara nabi-nabi
Israil.
Orang-orang Yahudi di Medinah dan
suatu mazhab Yahudi di Hadramaut, mempercayai beliau sebagai anak Allah. Para Rabbi
(pendeta-pendeta Yahudi) menghubungkan nama beliau dengan beberapa
lembaga-lembaga penting. Renan mengemukakan dalam mukadimah bukunya “History of the People of Israel”
bahwa bentuk agama Yahudi yang-pasti dapat dianggap berwujud semenjak masa
Ezra. Dalam kepustakaan golongan Rabbi, beliau dianggap patut jadi wahana
pengemban syariat seandainya syariat itu tidak dibawa oleh Nabi Musa a.s.. Beliau bekerjasama dengan Nehemya dan
wafat pada usia 120 tahun di Babil (Yewish Encyclopaedia & Encyclopaedia Biblica).
(Bersambung).
Rujukan: The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
“Pajajaran
Anyar”, 19 Ramadhan 2012
Ki
Langlang Buana Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar