Rabu, 08 Agustus 2012

Sepuluh Awal dan Akhir Surah Al-Kahf Penangkal "Fitnah Dajjal"



بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


  SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN

Bab 34

Sepuluh Ayat Awal dan Akhir Surah Al-Kahf
Penangkal “Fitnah Dajjal

                                                                                
Oleh
                                                                                
Ki Langlang Buana Kusuma

Dalam  akhir Bab 33 sebelumnya telah dikemukakan  mengenai kegagalan misi duniawi Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) atau bangsa-bangsa penganut system kapitalisme dan bangsa-bangsa  penganut system sosialisme.   Lebih lanjut Allah Swt. berfirman mengenai kegagalan total upaya-upaya duniawi bangsa-bangsa yang disebut  gunung-gunung” – yakni Ya’juj (Gog) – dan bangsa-bangsa yang disebut “bumi” – yakni Ma’juj (Gog), firman-Nya:
وَ مَاۤ  اَنۡزَلۡنَا عَلٰی قَوۡمِہٖ مِنۡۢ  بَعۡدِہٖ مِنۡ جُنۡدٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَ مَا کُنَّا مُنۡزِلِیۡنَ ﴿﴾  اِنۡ کَانَتۡ  اِلَّا صَیۡحَۃً وَّاحِدَۃً  فَاِذَا ہُمۡ خٰمِدُوۡنَ ﴿﴾ 
Dan Kami sekali-kali tidak menurunkan suatu lasykar dari langit atas kaumnya sesudah dia, dan Kami sekali-kali tidak  pernah menurunkannya.   Itu tidak lain melainkan suatu ledakan dahsyat, tiba-tiba musnahlah  mereka. (Yā Sīn [33]:29-30).
    Lukisan kalimat “Itu tidak lain melainkan suatu ledakan dahsyat, tiba-tiba musnahlah  mereka“ nampaknya  bertalian dengan Parang Dunia I dan Perang Dunia II  ketika berjatuhan  granat-granat, bom-bom bakar dan bom-bom atom dengan suara menggelegar. Api yang ditimbulkan oleh bom-bom itu membinasakan segala sesuatu yang ditimpanya sehingga menjadi puing-puing, dan segala kehidupan sejauh bermil-mil di sekitarnya menjadi lenyap. Di tempat lain Al-Quran melukiskan azab ini dengan kata-kata:
اِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَی الۡاَرۡضِ زِیۡنَۃً  لَّہَا لِنَبۡلُوَہُمۡ  اَیُّہُمۡ   اَحۡسَنُ  عَمَلًا ﴿﴾
 Dan  Kami akan menjadikan  segala yang ada di atasnya menjadi tanah rata yang tandus” (Al-Kahf [18]:9).

Faham Dusta  Tuhan Punya Anak

        Ayat Al-Quran tersebut merupakan lanjutan dari firman Allah Swt. tentang peringatan Allah Swt. kepada bangsa-bangsa Kristen  dari barat  -- yakni Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) -- yang mengatakan bahwa  -- na’ūdzubillāhi min dzālik -- “Allah telah mengambil seorang anak laki-laki”, firman-Nya:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ﴿﴾  اَلۡحَمۡدُ لِلّٰہِ الَّذِیۡۤ  اَنۡزَلَ عَلٰی عَبۡدِہِ الۡکِتٰبَ  وَ لَمۡ  یَجۡعَلۡ  لَّہٗ عِوَجًا ؕ﴿ٜ﴾  قَیِّمًا  لِّیُنۡذِرَ بَاۡسًا شَدِیۡدًا مِّنۡ لَّدُنۡہُ وَ یُبَشِّرَ الۡمُؤۡمِنِیۡنَ الَّذِیۡنَ یَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ  لَہُمۡ  اَجۡرًا حَسَنًا ۙ﴿﴾  مَّاکِثِیۡنَ فِیۡہِ اَبَدًا ۙ﴿﴾   وَّ یُنۡذِرَ الَّذِیۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰہُ وَلَدًا ٭﴿﴾  مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّ لَا لِاٰبَآئِہِمۡ ؕ کَبُرَتۡ کَلِمَۃً  تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاہِہِمۡ ؕ اِنۡ یَّقُوۡلُوۡنَ  اِلَّا کَذِبًا ﴿﴾   فَلَعَلَّکَ بَاخِعٌ نَّفۡسَکَ عَلٰۤی اٰثَارِہِمۡ  اِنۡ لَّمۡ  یُؤۡمِنُوۡا بِہٰذَا  الۡحَدِیۡثِ  اَسَفًا ﴿﴾   اِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَی الۡاَرۡضِ زِیۡنَۃً  لَّہَا لِنَبۡلُوَہُمۡ  اَیُّہُمۡ   اَحۡسَنُ  عَمَلًا ﴿﴾   وَ اِنَّا لَجٰعِلُوۡنَ مَا عَلَیۡہَا صَعِیۡدًا جُرُزًا  ؕ﴿﴾
Aku baca dengan nama Allah Maha Pemurah, Maha Penyayang.   Segala puji bagi Allah  Yang  telah menurunkan kepada hamba-Nya Kitab Al-Quran ini dan   Dia  tidak menjadikan baginya ke­bengkokan. Sebagai penjaga untuk memberi peringatan mengenai  siksaan yang dahsyat dari hadirat-Nya, dan memberikan kabar suka kepada orang-orang  beriman  yang beramal shalih bahwa sesungguhnya bagi mereka ada ganjaran yang baik,  mereka kekal di dalamnya.   Dan supaya memperingat­kan orang-orang  yang berkata: "Allah  mengambil seorang  anak lelaki.” Mereka sekali-kali tidak memiliki pengetahuan mengenainya, dan tidak pula bapak-bapak mereka memilikinya.  Sangat besar bahaya perkataan yang keluar dari mulut mereka,   mereka tidak mengucapkan kecuali kedustaan. Maka sangat mungkin engkau akan  membinasakan diri engkau  karena sangat sedih jika mereka tidak beriman kepada keterangan ini.   Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi per­hiasan  baginya   supaya  Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.    Dan sesungguhnya Kami niscaya akan menjadikan segala yang ada di atasnya menjadi tanah-rata yang tandus.  (Al-Kahf [18]:1-9).
      Perang Dunia I dan Perang Dunia II merupakan bukti benarnya peringatan (ancaman) Allah Swt. dalam berbagai Surah Al-Quran mengenai kehancuran kekuatan bangsa-bangsa yang disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog), yang telah menyebarkan fitnah Dajjal, sebagaimana yang sebelumnya telah diperingatkan oleh para rasul Allah, terutama oleh Nabi Besar Muhammad saw. kepada umat Islam.

Sepuluh Ayat Awal dan Akhir Surah Al-Kahf
Penangkal “Fitnah Dajjal”

       Nabi Besar Muhammad saw. bukan hanya sekedar telah memperingatkan umat Islam tentang berbahayanya fitnah Dajjal  yang tersebar bersama-sama dengan tersebarnya (merajalelanya) Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) – yakni bangsa-bangsa Kristen dari barat --  tetapi juga telah  memberitahukan penangkalnya, yaitu dengan memahami 10 ayat awal dan 10 ayat terakhir Surah Al-Kahfi. Berikut adalah 10 ayat terakhir Surah Al-Kahf, firman-Nya:
اَفَحَسِبَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡۤا اَنۡ یَّتَّخِذُوۡا عِبَادِیۡ مِنۡ دُوۡنِیۡۤ  اَوۡلِیَآءَ ؕ اِنَّـاۤ  اَعۡتَدۡنَا جَہَنَّمَ  لِلۡکٰفِرِیۡنَ نُزُلًا ﴿﴾   قُلۡ ہَلۡ نُنَبِّئُکُمۡ  بِالۡاَخۡسَرِیۡنَ اَعۡمَالًا ﴿﴾ؕ  اَلَّذِیۡنَ ضَلَّ سَعۡیُہُمۡ فِی الۡحَیٰوۃِ  الدُّنۡیَا وَ ہُمۡ یَحۡسَبُوۡنَ اَنَّہُمۡ یُحۡسِنُوۡنَ صُنۡعًا ﴿﴾   اُولٰٓئِکَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا بِاٰیٰتِ رَبِّہِمۡ وَ لِقَآئِہٖ فَحَبِطَتۡ اَعۡمَالُہُمۡ فَلَا نُقِیۡمُ لَہُمۡ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ  وَزۡنًا ﴿﴾   ذٰلِکَ جَزَآؤُہُمۡ جَہَنَّمُ بِمَا کَفَرُوۡا وَ اتَّخَذُوۡۤا اٰیٰتِیۡ وَ  رُسُلِیۡ  ہُزُوًا ﴿﴾  اِنَّ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ کَانَتۡ لَہُمۡ  جَنّٰتُ الۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ﴿﴾ۙ  خٰلِدِیۡنَ فِیۡہَا لَا  یَبۡغُوۡنَ عَنۡہَا حِوَلًا ﴿﴾ قُلۡ لَّوۡ کَانَ الۡبَحۡرُ مِدَادًا لِّکَلِمٰتِ رَبِّیۡ لَنَفِدَ الۡبَحۡرُ  قَبۡلَ اَنۡ تَنۡفَدَ کَلِمٰتُ رَبِّیۡ وَ لَوۡ  جِئۡنَا بِمِثۡلِہٖ  مَدَدًا ﴿﴾   قُلۡ اِنَّمَاۤ  اَنَا بَشَرٌ  مِّثۡلُکُمۡ  یُوۡحٰۤی  اِلَیَّ اَنَّمَاۤ  اِلٰـہُکُمۡ  اِلٰہٌ  وَّاحِدٌ ۚ فَمَنۡ کَانَ یَرۡجُوۡا لِقَآءَ رَبِّہٖ فَلۡیَعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًا وَّ لَا یُشۡرِکۡ بِعِبَادَۃِ  رَبِّہٖۤ  اَحَدًا ﴿﴾٪
Maka apakah   orang­-orang   kafir menyangka bahwa mereka dapat  menjadikan hamba-hamba-Ku selain Aku sebagai penolong­-penolong? Sesungguhnya  Kami menyediakan Jahannam bagi orang­-orang kafir sebagai tempat tinggal.   Katakanlah: "Maukah Kami  beritahukan kepada kamu mengenai orang yang paling rugi perbuatannya?    Yaitu orang-orang yang sia­-sia usahanya dalam kehidupan du-nia sedang mereka me­nyangka bahwa mereka mengerjakan perbu-atan yang baikMereka itu orang-orang yang  kafir kepada Tanda-tanda Tuhan-nya dan  per­temuan dengan Dia,  maka sia-sia amalan mereka, dan Kami tidak akan mengadakan  penilaian bagi mereka pada Hari Kiamat.   Itulah balasan mereka yaitu Jahannam disebabkan mereka kafir  dan menjadikan Tanda­-tanda-Ku serta rasul-rasul-Ku se­bagai olok-olok.   Sesungguhnya orang­-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka surga Firdaus adalah tempat tinggalnya.  Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin dipindahkan darinya.   Katakanlah: "Seandainya lautan menjadi tinta untuk me­nuliskan kalimat-kalimat Tuhan-ku, niscaya  lautan itu akan habis se­belum kalimat-kalimat Tuhan-ku habis dituliskan, sekalipun Kami mendatangkan sebanyak itu lagi sebagai tambahannya.  Katakanlah:  ”Sesungguh­nya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, tetapi telah diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan-mu adalah Tuhan Yang Maha Esa,   maka barangsiapa mengharap akan bertemu  dengan Tuhan-nya hendaklah ia beramal shalih dan ia jangan  meper­sekutukan siapa pun dalam ber­ibadah kepada Tuhan-nya."  (Al-Kahf [18]:103-111).
        Dalam Surah Al-Kahf ayat 5 Allah Swt. telah memberitahukan umat Islam siapa yang dimaksud dengan  bangsa-bangsa yang disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) atau Dajjal itu, firman-Nya:
وَّ یُنۡذِرَ الَّذِیۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰہُ وَلَدًا ٭﴿﴾  مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّ لَا لِاٰبَآئِہِمۡ ؕ کَبُرَتۡ کَلِمَۃً  تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاہِہِمۡ ؕ اِنۡ یَّقُوۡلُوۡنَ  اِلَّا کَذِبًا ﴿﴾   مَا لَہُمۡ بِہٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّ لَا لِاٰبَآئِہِمۡ ؕ کَبُرَتۡ کَلِمَۃً  تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاہِہِمۡ ؕ اِنۡ یَّقُوۡلُوۡنَ  اِلَّا کَذِبًا ﴿﴾  
Dan supaya memperingat­kan orang-orang  yang berkata: "Allah  mengambil seorang  anak lelaki.” Mereka sekali-kali tidak memiliki pengetahuan mengenainya, dan tidak pula bapak-bapak mereka memilikinya.  Sangat besar bahaya perkataan yang keluar dari mulut mereka,   mereka tidak mengucapkan kecuali kedustaan. (Al-Kahf [18]:5).
         Maksud kalimat  “Orang-orang  yang berkata: "Allah  mengambil seorang  anak lelaki,   dijelaskan Allah Swt. dalam Surah Al-Quran lainnya, firman-Nya:
 وَ قَالَتِ الۡیَہُوۡدُ عُزَیۡرُۨ  ابۡنُ اللّٰہِ وَ قَالَتِ النَّصٰرَی الۡمَسِیۡحُ  ابۡنُ  اللّٰہِ ؕ ذٰلِکَ قَوۡلُہُمۡ بِاَفۡوَاہِہِمۡ ۚ یُضَاہِـُٔوۡنَ  قَوۡلَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا مِنۡ قَبۡلُ ؕ قٰتَلَہُمُ اللّٰہُ ۚ۫ اَنّٰی  یُؤۡفَکُوۡنَ ﴿﴾   اِتَّخَذُوۡۤا اَحۡبَارَہُمۡ وَ رُہۡبَانَہُمۡ اَرۡبَابًا مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ وَ الۡمَسِیۡحَ ابۡنَ مَرۡیَمَ ۚ وَ مَاۤ  اُمِرُوۡۤا  اِلَّا  لِیَعۡبُدُوۡۤا  اِلٰـہًا  وَّاحِدًا ۚ لَاۤ اِلٰہَ  اِلَّا ہُوَ ؕ سُبۡحٰنَہٗ عَمَّا یُشۡرِکُوۡنَ ﴿﴾   یُرِیۡدُوۡنَ  اَنۡ یُّطۡفِـُٔوۡا نُوۡرَ اللّٰہِ بِاَفۡوَاہِہِمۡ وَ یَاۡبَی اللّٰہُ  اِلَّاۤ  اَنۡ  یُّتِمَّ  نُوۡرَہٗ وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡکٰفِرُوۡنَ ﴿﴾   ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ ۙ وَ لَوۡ کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ ﴿﴾
Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair adalah  anak Allah”, dan orang-orang Nasrani berkata: “Al-Masih adalah  anak  Allah.” Demikian itulah perkataan mereka dengan mulutnya, mereka  meniru-niru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah membinasakan mereka, bagaimana mereka sampai dipalingkan dari Tauhid? Mereka telah menjadikan ulama-ulama mereka dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan begitu juga Al-Masih ibnu Maryam, padahal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya mereka menyembah Tuhan Yang Mahaesa. Tidak ada Tuhan kecuali Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka sekutukan. Mereka berkehendak memadamkan cahaya Allah  dengan mulut mereka, tetapi Allah menolak bahkan menyempurnakan cahaya-Nya, walau pun orang-orang kafir tidak menyukai.  (Al-Taubah [9]:30-32).
        ‘Uzair atau Ezra hidup pada abad kelima sebelum Masehi. Beliau keturunan Seraya, imam agung, dan karena beliau sendiri pun anggota Dewan Imam dan dikenal sebagai Imam Ezra. Beliau termasuk seorang tokoh terpenting di masanya dan mem-punyai pengaruh yang luas sekali dalam mengembangkan agama Yahudi. Beliau mendapat kehormatan khas di antara nabi-nabi Israil.
      Orang-orang Yahudi di Medinah dan suatu mazhab Yahudi di Hadramaut, mempercayai beliau sebagai anak Allah. Para Rabbi (pendeta-pendeta Yahudi) menghubungkan nama beliau dengan beberapa lembaga-lembaga penting. Renan mengemukakan dalam mukadimah bukunya “History of the People of Israel” bahwa bentuk agama Yahudi yang-pasti dapat dianggap berwujud semenjak masa Ezra. Dalam kepustakaan golongan Rabbi, beliau dianggap patut jadi wahana pengemban syariat seandainya syariat itu tidak dibawa oleh Nabi Musa a.s..  Beliau bekerjasama dengan Nehemya dan wafat pada usia 120 tahun di Babil (Yewish  Encyclopaedia  & Encyclopaedia  Biblica).

(Bersambung). 


Rujukan: The Holy Quran
Editor:    Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar”, 19 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar