Rabu, 01 Agustus 2012

Pewarisan "Negeri yang Dijanjikan" kepada Umat Islam & Berdirinya "Negara Israel"




بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


  SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN

Bagian 25

“Pewarisan "Negeri yang Dijanjikan
kepada Umat Islam
&
Berdirinya "Negara Israel"  
                                                                                
Oleh
                                                                                
Ki Langlang Buana Kusuma

Dalam bagian akhir BAB 24 telah dijelaskan mengenai Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog), yang pernah merajalela pada zaman pemerintahan Cyrus (Koresy)  -- yakni Dzulqarnain – yang memerintah kerajaan Media dan Persia, dan berhasil dihentikan setelah dibuat  “Dinding Darband” (QS.18:95-99).
        Tetapi   Dzulqarnain  menyatakan bahwa “Dinding Darband”  pada akhirnya tidak akan  mampu lagi  membendung merajalelanya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog),  setelah runtuhnya masa kejayaan Umat Islam yang pertama, dalam hal ini berakhirnya  masa kekuasaan Dinasti Otsmaniyah di Turki,  firman-Nya:
قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّیۡ جَعَلَہٗ  دَکَّآءَ ۚ وَ کَانَ وَعۡدُ رَبِّیۡ  حَقًّا  ﴿ؕ﴾
Ia, Dzulqarnain, berkata: Ini rahmat dari Tuhan-ku, tetapi apabila telah tiba janji Tuhan-ku, Dia akan me­mecahkannya berkeping-keping, dan  janji Tuhan-ku itu pasti benar. (Al-Kahf [18:99).   
   Peristiwa  tersebarnya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) tersebut sesuai dengan   nubuatan Yohanes dalam Kitab Wahyu,   mengenai pelepasan kembali “Iblis” dari pemenjaraannya selama 1000,    yaitu dalam bentuk merajalelanya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) di Akhir Zaman:  
Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir iblis akan dilepaskan dari penjaranya dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan iblis yang menyesatkan mereka dikemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka akan disiksa siang malam sampai selama-lamanya (Wahyu 20:7-10).
      Penjelasan Kitab Wahyu tersebut sesuai pula dengan pernyataan Allah Swt. dalam Al-Quran   -- yang telah dikemukakan dalam Bab-bab selumnya --   mengenai pelepasan kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog):
وَ حَرٰمٌ عَلٰی قَرۡیَۃٍ  اَہۡلَکۡنٰہَاۤ  اَنَّہُمۡ لَا  یَرۡجِعُوۡنَ ﴿ ﴾   حَتّٰۤی  اِذَا  فُتِحَتۡ یَاۡجُوۡجُ وَ مَاۡجُوۡجُ وَ ہُمۡ  مِّنۡ  کُلِّ  حَدَبٍ  یَّنۡسِلُوۡنَ ﴿ ﴾
Dan diharamkan (terlarang) bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa sesungguhnya mereka itu tidak mungkin akan kembali.  Hingga apabila dibukakan pintu pemenjaraan  Ya’juj dan Ma’juj  dan mereka turun dengan cepat dari setiap ketinggian.  (Al-Anbiyā [21]:96-97).
    Sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab sebelumnya, menurut Yehezkiel (bab-bab 38 dan 39) Uni Soviet adalah Ya’juj (Gog) dan bangsa-bangsa barat adalah Ma’juj (Magog). Kini pun mereka sedang bersiap-siap untuk perang Armagedon, yakni Perang Dunia III.  Pembahasan hukuman Allah Swt. yang amat mengerikan dan membinasakan yang akan turun kepada Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) itu lihat Surah Al-Rahmān [55]:34-36).  

Umat Islam Pewaris “Negeri yang Dijanjikan” Berikutnya

 Perlu diketahui,  sehubungan dengan “pemenjaraan Iblis” yang pertama atau terhentinya  merajalelanya Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)  yang pertama, hal tersebut erat kaitannya dengan bangkitnya  umat Islam (Bani Isma’il) yang pertama melalui pengutusan Nabi Besar Muhammad saw…
Kebangkitan yang pertama Nabi Besar Muhammad saw. atau umat Islam tersebut telah membuat masa kejayaan yang pertama dari bangsa-bangsa Kristen atau Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) menjadi terhenti, terutama setelah lepasnya  wilayah  negeri yang dijanjikan” (Palestina) dari kekuasaan kerajaan Bizantium (Romawi Timur) ke dalam kekuasaan umat Islam di masa Khalifah Umar  bin Khaththab r.a., sehingga dengan demikian sempurnalah janji Allah Swt. mengenai pewarisan “negeri yang dijanjikan” kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh -- yakni  umat Islam” (Bani Isma’il) yang menggantikan kedudukan Bani Israil sebagai “kaum terpilih” --   menjadi kenyataan, firman-Nya:
وَ لَقَدۡ کَتَبۡنَا فِی الزَّبُوۡرِ مِنۡۢ بَعۡدِ الذِّکۡرِ اَنَّ الۡاَرۡضَ یَرِثُہَا عِبَادِیَ الصّٰلِحُوۡنَ ﴿﴾  اِنَّ فِیۡ ہٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوۡمٍ  عٰبِدِیۡنَ ﴿﴾ؕ
Dan  sungguh Kami benar-benar telah menuliskan dalam  Kitab Zabur sesudah pemberi peringatan itu, bahwa negeri itu akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih.   Sesungguhnya dalam hal ini ada suatu amanat bagi kaum yang beribadah. (Al-Anbiyā [21]:106).
      Ada pun yang dimaksud dengan “pemberi peringatan” tersebut adalah Nabi Besar Muhammad saw., sebagaimana dijelaskan oleh  ayat selanjutnya, firman-Nya:
وَ مَاۤ  اَرۡسَلۡنٰکَ اِلَّا رَحۡمَۃً  لِّلۡعٰلَمِیۡنَ ﴿﴾  قُلۡ اِنَّمَا یُوۡحٰۤی  اِلَیَّ  اَنَّمَاۤ  اِلٰـہُکُمۡ  اِلٰہٌ وَّاحِدٌ ۚ فَہَلۡ اَنۡتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ ﴿﴾
Dan  Kami sekali-kali tidak mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.   Katakanlah: “Sesungguhnya telah diwahyukan kepadaku, bahwasanya  Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa, maka kepada-Nya hendaknya kamu berserah diri” (Al-Anbiyā [21]:108-109).
       Nabi Besar Muhammad saw. adalah pembawa rahmat untuk seluruh umat manusia, sebab amanat Islam (Al-Quran) yang beliau  saw. emban tidak terbatas kepada suatu negeri atau kaum tertentu. Dengan perantaraan beliau saw. bangsa-bangsa dunia telah diberkati, yang sebelumnya mereka tidak pernah  diberkati seperti itu.
       Ada pun yang dimaksud dengan “bumi itu” dalam QS.21:106 adalah  Kanaan” atau Palestina. Para pujangga Kristen menafsirkan juga kata-kata “bumi itu akan diwarisii” atau “tanah itu akan diwarisi” dalam Mazmur dalam artian mewarisi Kanaan menurut “janji dalam perjanjian Tuhan".
      Isyarat dalam kata-kata “dalam kitab Daud” ditujukan kepada Mazmur 37:9, 11, 22, dan 29. Terdapat pula suatu nubuatan dalam Kitab Ulangan (28:11 dan 34:4) bahwa negeri Palestina akan diberikan kepada Bani Israil. Palestina tetap di tangan Kristen hingga orang Islam menaklukkannya di masa khilafat   Umar bin Khaththab r.a., Khalifah ke-II Nabi Besar Muhammad saw..

Pengulangan Nubuatan (Kabar Gaib) &
Terjadinya Perang Dunia yang Mengerikan

        Nubuatan (kabar gaib) yang terkandung dalam Surah Al-Anbiyā ayat 106 rupanya menunjuk kepada penaklukan Palestina tersebut oleh lasykar Umat Islam di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab r.a.. Palestina tetap berada di bawah kekuasaan umat Islam selama kira-kira 1350 tahun - kecuali satu masa pendek yang lamanya 92 tahun, ketika di zaman peperangan salib kekuasaan telah berpindah-tangan — hingga dalam masa kita ini,  sebagai akibat rencana-rencana buruk dari beberapa kekuasaan barat yang disebut demokrasi, negeri bernama Palestina itu sama sekali tidak berwujud dan di atas puing-puingnya didirikan negara Israel.
       Ketika itu orang-orang Yahudi kembali ke Palestina setelah mengembara di berbagai negara di dunia sebagai “bangsa pengembara” selama hampir 2000 tahun tanpa memiliki negara sendiri. Tetapi peristiwa sejarah yang besar ini – yakni  berdirinya “negara Israel” -- telah terjadi sebagai pemenuhan suatu nubuatan Al-Quran (QS.17:105), namun  hal ini hanya merupakan satu babak sementara saja., karena orang-orang Islam telah ditakdirkan akan menguasai kembali   negeri yang dijanjikan” (Palestina)   seutuhnya. Insya Allah.
       Pendek kata, cepat atau lambat — malahan lebih cepat daripada lambat - Palestina (negeri yang dijanjikan)  melalui pengutusan Rasul Akhir Zaman atau Al-Masih Mau’ud a.s. atau “seorang laki-laki yang datang berlari-lari dari bagian terjauh kota itu” (QS.36:21-22),  maka “negeri yang dijanjikan” (Palestina) tersebut   seutuhnya   akan kembali menjadi milik umat Islam. Hal ini merupakan keputusan Allah Swt. dan tidak ada seorang pun dapat mengubah keputusan Tuhan, yakni  janji Allah Swt. dalam firman-Nya berikut   akan kembali terulang di Akhir Zaman ini  dengan perantaraan Rasul Akhir Zaman atau Al-Masih Mau’ud a.s., firman-Nya:
وَ لَقَدۡ کَتَبۡنَا فِی الزَّبُوۡرِ مِنۡۢ بَعۡدِ الذِّکۡرِ اَنَّ الۡاَرۡضَ یَرِثُہَا عِبَادِیَ الصّٰلِحُوۡنَ ﴿﴾  اِنَّ فِیۡ ہٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوۡمٍ  عٰبِدِیۡنَ ﴿﴾ؕ
Dan  sungguh Kami benar-benar telah menuliskan dalam  Kitab Zabur sesudah pemberi peringatan itu, bahwa negeri itu akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih.   Sesungguhnya dalam hal ini ada suatu amanat bagi kaum yang beribadah. (Al-Anbiyā [21]:106).
      Mengenai akan dikumpulkan-Nya kembali  kaum Yahudi yang tersebar di berbagai bangsa dan negara di  seluruh dunia --sebagai akibat hukuman Allah Swt. yang kedua kali (QS.17:5-8) -- Allah Swt. berfirman:
وَّ قُلۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ  لِبَنِیۡۤ  اِسۡرَآءِیۡلَ اسۡکُنُوا الۡاَرۡضَ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ  جِئۡنَا بِکُمۡ  لَفِیۡفًا ﴿﴾ؕ
Dan setelah dia (Fir’aun), Kami berfirman kepada Bani Israil:  Tinggallah di negeri yang dijanjikan itu, dan apabila janji mengenai akhir zaman tiba  Kami akan menghimpun kamu semuanya dari antara berbagai bangsa.”(Bani Israil [17]:105).

Peringatan Allah Swt. kepada Umat Islam

         Ayat  tersebut mengandung arti bahwa seperti orang-orang Yahudi (Bani Israil), umat Islam pun 2 kali akan menderita bencana nasional (QS.17:5-8). Yang pertama dari kedua bencana ini menimpa umat Islam ketika kota Bagdad, Pusat Pemerintahan Islam Bani ‘Abbas, jatuh kepada kekuasaan bangsa Tartar di bawah pimpinan Hulaku Khan – cucu dari Jenghis Khan.
         Mereka di sini diberitahu, bahwa mereka akan ditimpa azab Ilahi untuk kedua kali di Akhir Zaman, di masa Al-Masih Mau’ud a.s., seperti orang-orang Yahudi diberi hukuman di zaman Al-Masih pertama - Nabi Isa Ibnu Maryam  a.s.. Ayat ini mengandung isyarat,   bahwa manakala umat Islam akan dihukum untuk kedua kalinya --  yang berarti sempurnanya “janji mengenai akhir zaman”  -- maka orang-orang Yahudi akan dihimpun kembali di tanah suci (Palestina) dari semua penjuru dunia.
       Nubuatan ini telah menjadi sempurna dengan cara yang luar biasa dengan kembalinya orang-orang Yahudi ke Palestina dengan perantaraan “Balfour Declaration” (Pernyataan Balfour) dan dengan didirikannya apa yang dikatakan negara Israil. Jadi, “janji mengenai akhir zaman tersebut bertalian dengan masa Al-Masih Mau’ud a.s. (Bayan), firman-Nya:
 وَّ قُلۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ  لِبَنِیۡۤ  اِسۡرَآءِیۡلَ اسۡکُنُوا الۡاَرۡضَ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ  جِئۡنَا بِکُمۡ  لَفِیۡفًا ﴿﴾ؕ
Dan setelah dia (Fir’aun), Kami berfirman kepada Bani Israil:  Tinggallah di negeri yang dijanjikan itu, dan apabila janji mengenai akhir zaman tiba  Kami akan menghimpun kamu semuanya dari antara berbagai bangsa.”(Bani Israil [17]:105).

(Bersambung).


Rujukan: The Holy Quran
Editor:    Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar”, 13 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar