بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
SURAH YÂ SÎN
JANTUNG AL-QURAN
Bagian 25
“Pewarisan "Negeri yang Dijanjikan"
kepada Umat Islam
kepada Umat Islam
&
Berdirinya "Negara Israel"
Oleh
Ki Langlang
Buana Kusuma
Dalam bagian akhir BAB 24 telah dijelaskan mengenai Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog), yang pernah merajalela
pada zaman pemerintahan Cyrus
(Koresy) -- yakni Dzulqarnain – yang memerintah kerajaan Media dan Persia, dan
berhasil dihentikan setelah dibuat
“Dinding Darband” (QS.18:95-99).
Tetapi Dzulqarnain menyatakan bahwa “Dinding Darband” pada akhirnya tidak akan mampu lagi membendung
merajalelanya kembali Ya’juj (Gog)
dan Ma’juj (Magog), setelah runtuhnya masa kejayaan Umat Islam yang pertama, dalam hal ini berakhirnya masa kekuasaan Dinasti Otsmaniyah di Turki,
firman-Nya:
قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ
مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ
فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّیۡ
جَعَلَہٗ دَکَّآءَ ۚ وَ
کَانَ وَعۡدُ رَبِّیۡ حَقًّا ﴿ؕ﴾
Ia, Dzulqarnain, berkata: Ini rahmat dari Tuhan-ku, tetapi
apabila telah tiba janji Tuhan-ku, Dia
akan memecahkannya berkeping-keping, dan janji
Tuhan-ku itu pasti benar. (Al-Kahf [18:99).
Peristiwa tersebarnya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)
tersebut sesuai dengan nubuatan
Yohanes dalam Kitab Wahyu,
mengenai pelepasan kembali “Iblis” dari pemenjaraannya
selama 1000, yaitu
dalam bentuk merajalelanya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) di Akhir Zaman:
Dan setelah masa seribu
tahun itu berakhir iblis akan dilepaskan dari penjaranya dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa
pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog
dan Magog, dan mengumpulkan mereka
untuk berperang dan jumlah mereka
sama banyaknya pasir di laut. Maka naiklah
mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung
perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari
langit turunlah api menghanguskan mereka, dan iblis yang menyesatkan mereka dikemparkan ke dalam lautan api dan
belerang, yaitu tempat binatang
dan nabi palsu itu, dan mereka akan
disiksa siang malam sampai selama-lamanya (Wahyu 20:7-10).
Penjelasan Kitab Wahyu tersebut sesuai
pula dengan pernyataan Allah Swt. dalam Al-Quran -- yang telah dikemukakan dalam Bab-bab
selumnya -- mengenai pelepasan
kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog):
وَ حَرٰمٌ عَلٰی قَرۡیَۃٍ اَہۡلَکۡنٰہَاۤ اَنَّہُمۡ لَا
یَرۡجِعُوۡنَ ﴿ ﴾ حَتّٰۤی اِذَا فُتِحَتۡ یَاۡجُوۡجُ وَ مَاۡجُوۡجُ وَ
ہُمۡ مِّنۡ کُلِّ
حَدَبٍ یَّنۡسِلُوۡنَ ﴿ ﴾
Dan diharamkan (terlarang) bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa sesungguhnya mereka
itu tidak mungkin akan kembali.
Hingga apabila dibukakan pintu
pemenjaraan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari setiap
ketinggian. (Al-Anbiyā [21]:96-97).
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab
sebelumnya, menurut Yehezkiel (bab-bab
38 dan 39) Uni Soviet adalah Ya’juj (Gog) dan bangsa-bangsa barat adalah Ma’juj
(Magog). Kini pun mereka sedang bersiap-siap untuk perang Armagedon, yakni Perang
Dunia III. Pembahasan hukuman Allah Swt. yang amat mengerikan dan membinasakan yang akan
turun kepada Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) itu lihat Surah Al-Rahmān [55]:34-36).
Umat Islam Pewaris “Negeri
yang Dijanjikan” Berikutnya
Perlu diketahui, sehubungan dengan “pemenjaraan Iblis” yang pertama atau terhentinya merajalelanya Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) yang pertama, hal tersebut erat kaitannya dengan
bangkitnya umat Islam (Bani Isma’il) yang pertama melalui
pengutusan Nabi Besar Muhammad saw…
Kebangkitan
yang pertama Nabi Besar Muhammad saw. atau umat Islam tersebut telah membuat masa
kejayaan yang pertama dari bangsa-bangsa Kristen atau Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) menjadi terhenti,
terutama setelah lepasnya wilayah “negeri
yang dijanjikan” (Palestina) dari kekuasaan kerajaan Bizantium (Romawi Timur) ke dalam kekuasaan umat Islam di masa Khalifah Umar
bin Khaththab r.a., sehingga dengan demikian sempurnalah janji Allah Swt. mengenai pewarisan “negeri yang dijanjikan” kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh -- yakni ”umat
Islam” (Bani Isma’il) yang menggantikan kedudukan Bani Israil sebagai “kaum
terpilih” -- menjadi kenyataan, firman-Nya:
وَ لَقَدۡ کَتَبۡنَا فِی الزَّبُوۡرِ مِنۡۢ بَعۡدِ الذِّکۡرِ اَنَّ الۡاَرۡضَ یَرِثُہَا عِبَادِیَ الصّٰلِحُوۡنَ ﴿﴾ اِنَّ فِیۡ ہٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوۡمٍ عٰبِدِیۡنَ
﴿﴾ؕ
Dan sungguh Kami benar-benar telah menuliskan dalam Kitab
Zabur sesudah pemberi peringatan
itu, bahwa negeri itu akan
diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih. Sesungguhnya dalam hal ini ada suatu amanat bagi kaum yang beribadah. (Al-Anbiyā
[21]:106).
Ada pun yang dimaksud dengan “pemberi peringatan” tersebut adalah Nabi Besar Muhammad saw., sebagaimana
dijelaskan oleh ayat selanjutnya, firman-Nya:
وَ مَاۤ اَرۡسَلۡنٰکَ اِلَّا رَحۡمَۃً لِّلۡعٰلَمِیۡنَ ﴿﴾ قُلۡ اِنَّمَا یُوۡحٰۤی اِلَیَّ اَنَّمَاۤ اِلٰـہُکُمۡ اِلٰہٌ وَّاحِدٌ ۚ فَہَلۡ اَنۡتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ ﴿﴾
Dan Kami
sekali-kali tidak mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Katakanlah: “Sesungguhnya telah
diwahyukan kepadaku, bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa, maka kepada-Nya hendaknya kamu berserah
diri” (Al-Anbiyā [21]:108-109).
Nabi
Besar Muhammad saw. adalah pembawa rahmat
untuk seluruh umat manusia, sebab amanat Islam (Al-Quran) yang beliau saw. emban tidak terbatas kepada suatu negeri atau kaum tertentu. Dengan perantaraan beliau saw. bangsa-bangsa dunia
telah diberkati, yang sebelumnya
mereka tidak pernah diberkati seperti
itu.
Ada pun yang dimaksud dengan “bumi
itu” dalam QS.21:106 adalah “Kanaan” atau Palestina. Para pujangga Kristen menafsirkan juga kata-kata “bumi itu akan diwarisii” atau “tanah itu akan diwarisi” dalam Mazmur dalam artian mewarisi Kanaan menurut “janji dalam perjanjian Tuhan".
Isyarat dalam kata-kata “dalam kitab Daud” ditujukan kepada Mazmur 37:9, 11, 22, dan 29.
Terdapat pula suatu nubuatan dalam
Kitab Ulangan (28:11 dan
34:4) bahwa negeri Palestina akan
diberikan kepada Bani Israil.
Palestina tetap di tangan Kristen hingga orang Islam menaklukkannya di masa
khilafat Umar bin
Khaththab r.a., Khalifah ke-II Nabi Besar Muhammad saw..
Pengulangan Nubuatan (Kabar
Gaib) &
Terjadinya Perang Dunia
yang Mengerikan
Nubuatan (kabar gaib) yang terkandung dalam
Surah Al-Anbiyā ayat 106 rupanya
menunjuk kepada penaklukan Palestina
tersebut oleh lasykar Umat Islam di
masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab r.a.. Palestina tetap berada di bawah kekuasaan umat Islam selama
kira-kira 1350 tahun - kecuali satu masa pendek yang lamanya 92 tahun, ketika
di zaman peperangan salib kekuasaan
telah berpindah-tangan — hingga dalam masa kita ini, sebagai akibat rencana-rencana buruk dari beberapa kekuasaan barat yang disebut
demokrasi, negeri bernama Palestina
itu sama sekali tidak berwujud dan di atas puing-puingnya didirikan negara Israel.
Ketika itu orang-orang Yahudi kembali ke
Palestina setelah mengembara di berbagai negara di dunia sebagai
“bangsa pengembara” selama hampir 2000
tahun tanpa memiliki negara sendiri.
Tetapi peristiwa sejarah yang besar
ini – yakni berdirinya “negara Israel” -- telah terjadi sebagai pemenuhan suatu nubuatan Al-Quran (QS.17:105), namun hal ini hanya merupakan satu babak sementara saja., karena orang-orang Islam telah ditakdirkan akan menguasai kembali “negeri yang dijanjikan” (Palestina) seutuhnya. Insya
Allah.
Pendek kata, cepat atau lambat — malahan
lebih cepat daripada lambat - Palestina
(negeri yang dijanjikan) melalui
pengutusan Rasul Akhir Zaman atau Al-Masih Mau’ud a.s. atau “seorang laki-laki yang datang berlari-lari dari bagian terjauh kota itu”
(QS.36:21-22), maka “negeri yang dijanjikan”
(Palestina) tersebut seutuhnya akan kembali menjadi milik umat Islam. Hal ini merupakan keputusan Allah Swt. dan tidak ada seorang pun dapat mengubah keputusan Tuhan, yakni janji
Allah Swt. dalam firman-Nya berikut akan kembali terulang di Akhir Zaman
ini dengan perantaraan Rasul Akhir Zaman atau Al-Masih Mau’ud a.s., firman-Nya:
وَ لَقَدۡ کَتَبۡنَا فِی الزَّبُوۡرِ مِنۡۢ بَعۡدِ الذِّکۡرِ اَنَّ الۡاَرۡضَ یَرِثُہَا عِبَادِیَ الصّٰلِحُوۡنَ ﴿﴾ اِنَّ فِیۡ ہٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوۡمٍ عٰبِدِیۡنَ
﴿﴾ؕ
Dan sungguh Kami benar-benar telah menuliskan dalam Kitab
Zabur sesudah pemberi peringatan
itu, bahwa negeri itu akan
diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih. Sesungguhnya dalam hal ini ada suatu amanat bagi kaum yang beribadah. (Al-Anbiyā
[21]:106).
Mengenai akan dikumpulkan-Nya kembali kaum
Yahudi yang tersebar di berbagai
bangsa dan negara di seluruh dunia
--sebagai akibat hukuman Allah Swt.
yang kedua kali (QS.17:5-8) -- Allah Swt. berfirman:
وَّ قُلۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ لِبَنِیۡۤ
اِسۡرَآءِیۡلَ اسۡکُنُوا الۡاَرۡضَ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ جِئۡنَا بِکُمۡ لَفِیۡفًا ﴿﴾ؕ
Dan setelah
dia (Fir’aun), Kami berfirman kepada Bani
Israil: ”Tinggallah di negeri yang dijanjikan
itu, dan apabila janji mengenai
akhir zaman tiba Kami akan menghimpun kamu semuanya dari
antara berbagai bangsa.”(Bani Israil [17]:105).
Peringatan Allah Swt. kepada Umat
Islam
Ayat tersebut
mengandung arti bahwa seperti orang-orang
Yahudi (Bani Israil), umat Islam
pun 2 kali akan menderita bencana
nasional (QS.17:5-8). Yang pertama dari kedua
bencana ini menimpa umat Islam
ketika kota Bagdad, Pusat Pemerintahan
Islam Bani ‘Abbas, jatuh kepada
kekuasaan bangsa Tartar di bawah
pimpinan Hulaku Khan – cucu dari Jenghis
Khan.
Mereka di sini diberitahu, bahwa
mereka akan ditimpa azab Ilahi untuk
kedua kali di Akhir Zaman, di masa Al-Masih
Mau’ud a.s., seperti orang-orang Yahudi diberi hukuman di zaman Al-Masih pertama - Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.. Ayat ini mengandung isyarat, bahwa
manakala umat Islam akan dihukum untuk kedua kalinya -- yang berarti sempurnanya “janji mengenai
akhir zaman” -- maka orang-orang Yahudi akan dihimpun kembali di tanah suci (Palestina) dari semua penjuru dunia.
Nubuatan ini telah menjadi
sempurna dengan cara yang luar biasa dengan kembalinya orang-orang Yahudi ke Palestina dengan perantaraan “Balfour
Declaration” (Pernyataan Balfour) dan dengan didirikannya apa yang
dikatakan negara Israil. Jadi, “janji mengenai akhir zaman” tersebut bertalian dengan masa Al-Masih Mau’ud a.s. (Bayan), firman-Nya:
وَّ قُلۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ لِبَنِیۡۤ
اِسۡرَآءِیۡلَ اسۡکُنُوا الۡاَرۡضَ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ جِئۡنَا بِکُمۡ لَفِیۡفًا ﴿﴾ؕ
Dan setelah
dia (Fir’aun), Kami berfirman kepada Bani
Israil: ”Tinggallah di negeri yang dijanjikan
itu, dan apabila janji mengenai
akhir zaman tiba Kami akan menghimpun kamu semuanya dari
antara berbagai bangsa.”(Bani Israil [17]:105).
(Bersambung).
Rujukan: The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
“Pajajaran
Anyar”, 13 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar