بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
SURAH YÂ SÎN
JANTUNG AL-QURAN
Bagian 27
Orang-orang Kafir sebagai Sarana
Allah Swt. untuk
Menghukum “Orang-orang yang Beriman”
Oleh
Ki Langlang
Buana Kusuma
Dalam
Bab-bab sebelumnya (Bab 26-27)
dijelaskan firman Allah Swt.
mengenai 2 kali hukuman Allah Swt. yang
telah menimpa Bani Israil dan Bani
Isma’il (umat Islam), firman-Nya:
وَ قَضَیۡنَاۤ اِلٰی
بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ فِی الۡکِتٰبِ
لَتُفۡسِدُنَّ فِی الۡاَرۡضِ
مَرَّتَیۡنِ وَ
لَتَعۡلُنَّ عُلُوًّا کَبِیۡرًا ﴿﴾ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰىہُمَا
بَعَثۡنَا عَلَیۡکُمۡ
عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِیۡ بَاۡسٍ
شَدِیۡدٍ فَجَاسُوۡا
خِلٰلَ الدِّیَارِ ؕ وَ کَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا ﴿﴾ ثُمَّ رَدَدۡنَا لَکُمُ الۡکَرَّۃَ عَلَیۡہِمۡ وَ اَمۡدَدۡنٰکُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّ بَنِیۡنَ وَ جَعَلۡنٰکُمۡ اَکۡثَرَ نَفِیۡرًا ﴿﴾ اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِکُمۡ ۟ وَ اِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَہَا ؕ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ لِیَسُوۡٓءٗا وُجُوۡہَکُمۡ وَ لِیَدۡخُلُوا الۡمَسۡجِدَ
کَمَا دَخَلُوۡہُ اَوَّلَ مَرَّۃٍ وَّ لِیُتَبِّرُوۡا مَا عَلَوۡا تَتۡبِیۡرًا ﴿﴾
Dan telah
Kami tetapkan dengan jelas kepada Bani
Israil dalam kitab itu:
“Niscaya kamu akan melakukan kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan niscaya kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang sangat besar.” Apabila datang saat sempurnanya janji yang pertama dari kedua janji itu, Kami membangkitkan
untuk menghadapi kamu hamba-hamba Kami
yang mempunyai kekuatan tempur yang dahsyat, dan mereka menerobos jauh ke dalam rumah-rumah, dan itu
merupakan suatu janji yang pasti
terlaksana. Kemudian Kami mengembalikan
lagi kepada kamu kekuatan untuk melawan
mereka, dan Kami membantu kamu
dengan harta dan anak-anak, dan Kami
menjadikan kelompok kamu lebih besar [dari sebelumnya]. Jika kamu berbuat ihsan, kamu berbuat ihsan bagi diri kamu sendiri, dan jika kamu berbuat buruk maka itu untuk dirimu sendiri. Lalu bila datang saat sempurnanya janji yang kedua itu Kami
membangkitkan lagi hamba-hamba Kami yang lain supaya mereka mendatangkan kesusahan kepada
pemimpin-pemimpin kamu dan supaya mereka memasuki masjid seperti pernah mereka
memasukinya pada kali pertama, dan supaya mereka menghancurluluhkan segala yang telah mereka kuasai (Bani Israil [17]:5-8).
Balatentara Hulaku Khan yang Zalim
Sebagai “Hamba-hamba Allah
Swt.”
Dalam
firman-Nya tersebut Allah Swt. telah menggunakan kalimat “hamba-hamba Kami” terhadap orang-orang
kafir atau musyrik – dalam hal ini balatentara
raja Nebukadnezar dari Babilonia – yang telah dijadikan sarana untuk menghukum Bani Israil
atau orang-orang Yahudi pada masa penghukuman yang pertama sebagai realisasi dari kutukan Nabi Daud a.s. (QS.5:79) tersebut.
Demikian pula ketika hukuman Allah Swt. yang kedua menimpa
mereka sebagai akibat kutukan Nabi
Isa Ibnu Maryam a.s. atas mereka (QS.5:79) akibat upaya pembunuhan yang mereka lakukan terhadap beliau melalui penyaliban, Allah Swt. telah menggunakan
kalimat “hamba-hamba Kami” terhadap bala tentara kerajaan Romawi Timur
pimpinan Titus, padahal mereka pun adalah orang-orang
kafir atau musyrik.
Demikian pula ketika kedua hukuman Allah Swt. -- yang telah menimpa Bani Israil (orang-orang Yahudi) tersebut -- dijadikan Allah
Swt. sebagai peringatan buat umat Islam (Bani Isma’il) benar-benar menimpa umat Islam, maka bangsa-bangsa
yang dijadikan sarana oleh Allah
Swt. untuk dua kali menghukum
umat Islam pun adalah bangsa-bangsa
kafir (musyrik) pula, yakni balatentara Mongol
dan Tartar pimpinan Hulaku Khan yang telah menghancur-luluhkan kota Baghdad, pusat pemerintahan Muslim Bani
‘Abbasiyah; dan bangsa-bangsa
Kristen dari barat yang disebut Ya’juj (Gog)
dan Ma’juj (Magog) atau Dajjal.
Persamaan lainnya apa yang dialami oleh Bani Israil dan Bani Isma’il
(umat Islam) ketika kedua hukuman mengerikan tersebut menimpa mereka, adalah
pada waktu itu para penguasa dan para
ulama telah diperingatkan
oleh orang-orang suci yang ada saat
itu, yakni Nabi Yermia a.s., Nabi Yehezkiel a.s. (Dzulkifli a.s. –
QS.2:260), dan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.;
demikian pula pada saat kedua hukuman
Allah Swt. menimpa Bani Isma’il (umat
Islam) pun ada beberapa orang suci
(wali Allah) yang telah memperingatkan
para penguasa Muslim untuk bertaubat
dari kedurhakaan mereka kepada Allah Swt. dan Nabi Besar Muhammad saw..
Konon diceritakan ketika penguasa Muslim di Baghdad mendapat
peringatan dari salah seorang wali Allah tentang akan datang hukuman dari Allah Swt. tersebut, ia
tidak mempedulikan peringatan dari
wali Allah tersebut dan terus saja ia melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan perintah Allah Swt. dan Sunnah Nabi Besar Muhammad saw..
Tetapi ketika ia melihat bahwa apa yang diperingatkan oleh wali Allah
tersebut benar-benar akan menjadi kenyataan, lalu ia meminta dengan penuh hormat kepada wali Allah itu untuk berdoa
memohon kepada Allah Swt. agar Dia berkenan menghindarkan hukuman
(azab) yang telah diperingatkan Allah Swt. melalui wali Allah tersebut. Namun ketika wali Allah tersebut mulai berdoa sesuai dengan pemohonan penguasa
Muslim saat ini, jawaban yang diterima
dari Allah Swt. adalah kalimat: “Yaa-ayyuhal
kuffar uqtulul fujjar!” (hai orang-orang kafir, bunuhlah orang-orang yang berdosa
itu!” .
Jawaban Allah Swt. itulah yang
kemudian menimpa umat Islam
saat itu, dan puncak dari hukuman melalui “hamba-hamba
Allah” – yang kafir dan musyrik -- tersebut adalah berupa dihancur-luluhkannya
kota Baghdad, sebagaimana yang pernah
terjadi sebelumnya pada kota Yerusalem, firman-Nya:
وَ قَضَیۡنَاۤ اِلٰی
بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ فِی الۡکِتٰبِ
لَتُفۡسِدُنَّ فِی الۡاَرۡضِ
مَرَّتَیۡنِ وَ
لَتَعۡلُنَّ عُلُوًّا کَبِیۡرًا ﴿﴾ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰىہُمَا
بَعَثۡنَا عَلَیۡکُمۡ
عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِیۡ بَاۡسٍ
شَدِیۡدٍ فَجَاسُوۡا
خِلٰلَ الدِّیَارِ ؕ وَ کَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا
Dan telah
Kami tetapkan dengan jelas kepada Bani
Israil dalam kitab itu:
“Niscaya kamu akan melakukan kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan niscaya kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang sangat besar.” Apabila datang saat sempurnanya janji yang pertama dari kedua janji itu, Kami membangkitkan
untuk menghadapi kamu hamba-hamba Kami
yang mempunyai kekuatan tempur yang dahsyat, dan mereka menerobos jauh ke dalam rumah-rumah, dan itu
merupakan suatu janji yang pasti
terlaksana. (Bani Israil [17]:5-6).
Serbuan Dahsyat Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)
Demikian pula ketika hukuman Allah Swt. yang kedua yang dalam Al-Quran maupun sabda-sabda Nabi Besar Muhammad saw.
tentang “fitnah dajjal” telah diperingatkan
kepada umat Islam (Bani Isma’il) -- yang mengakibatkan diserbunya
berbagai wilayah kekuasaan kaum Muslim
– termasuk Nusantara selama 350 tahun menjadi jajahan bangsa Belanda atau Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) – sesuai Sunnatullah
yang terjadi di kalangan Bani Israil, sebelum terjadi Perang Dunia I dan Perang
Dunia II yang merupakan realisasi
dari peringatan Bible: Bible:
“Bangsa akan melawan bangsa dan kerajaan
melawan kerajaan serta kedengkian, kebencian, dan keburukan akan merajalela."
Mengenai nubuatan
akan merajalelanya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) yang dikemukakan oleh Dzulqarnain sehubungan akan
hancurnya “Dinding Darband” yang telah dibangunnya (QS.18:95-98) tersebut, Allah Swt. berfirman:
قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ
مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ
فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّیۡ
جَعَلَہٗ دَکَّآءَ ۚ وَ
کَانَ وَعۡدُ رَبِّیۡ حَقًّا ﴿ؕ﴾ وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ
یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی الصُّوۡرِ
فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا ﴿ۙ﴾
Ia, Dzulqarnain, berkata:
Ini rahmat dari Tuhan-ku, tetapi apabila telah tiba janji Tuhan-ku, Dia akan
memecahkannya berkeping-keping, dan janji Tuhan-ku
itu pasti benar. Dan pada hari
itu Kami akan membiarkan sebagian mereka
menyerang sebagian lain, dan nafiri akan ditiup, lalu Kami akan menghimpun mereka itu semuanya.
(Al-Kahf [18]:99-100)
Cyrus atau
Dzulqarnain tentunya telah diberitahu
melalui ilham bahwa pada suatu ketika
di masa depan bangsa-bangsa yang disebut
Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) akan tersebar
sekali lagi ke tenggara, dan tembok
penghalang itu tidak akan mampu menahan
atau menghentikan gerak maju mereka.
Rupanya inilah arti dari kata-kata "Dia akan memecahkannya." Dalam
QS.21:97 kita diberitahu bahwa Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) akan menjulurkan tangan-tangan
guritanya ke seluruh dunia. Secara kiasan "memecahkan
dinding” dapat pula menunjuk kepada merosotnva kekuatan politik Islam, terutama kekuatan bangsa (kerajaan) Turki di Eropa. Dengan menjadi lemahnya kerajaan Turki maka jalan bangsa-bangsa Kristen di Eropa untuk menaklukkan daerah timur
menjadi terbuka.
Perang Dunia I dan Perang
Dunia II &
Pelepasan “Iblis” dari “Pemenjaraan 1000 Tahun”
Pada
waktu menanjaknya Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) ke tangga kekuasaan. bangsa‑bangsa di seluruh dunia akan berhimpun sehingga seluruh dunia akan menjadi seperti satu negeri. Dan menurut Bible:
“Bangsa akan melawan bangsa dan kerajaan
melawan kerajaan serta kedengkian, kebencian, dan keburukan akan merajalela."
Isyarat itu nampaknya ditujukan kepada Akhir
Zaman saat ini.
Dalam perang
dunia yang lampau seolah-olah mereka Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) telah dilepaskan di dunia, dan manusia gemetar
bila mengkhayalkan kebinasaan yang
dapat diakibatkan oleh Perang Dunia
Ketiga yakni “Perang Nuklir.” Menurut Yehezkiel
(bab-bab 38 dan 39) Uni Soviet itu Ya’juj (Gog) dan bangsa-bangsa barat itu Ma’juj
(Magog). Kini pun mereka sedang bersiap-siap untuk perang Armagedon.
Isyarat itu nampaknya ditujukan kepada masa Akhir
Zaman ini. Dalam Perang Dunia I & II yang lampau,
seolah-olah mereka (Ya’juj dan Ma’juj) telah dilepaskan di dunia dari “pemenjaraannya
selama 1000 tahun” (Wahyu 20:7-10; QS.21:96-97), dan
manusia gemetar bila mengkhayalkan kebinasaan
yang dapat diakibatkan oleh Perang Dunia III.
Berikut adalah nubuatan Yohanes dalam
Kitab Wahyu mengenai pelepasan kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj
(Magog) dari masa “pemenjaraannyanya selama 1000 tahun”:
Dan setelah masa seribu
tahun itu berakhir iblis akan dilepaskan dari penjaranya dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa
pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog
dan Magog, dan mengumpulkan mereka
untuk berperang dan jumlah mereka
sama banyaknya pasir di laut. Maka naiklah
mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung
perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari
langit turunlah api menghanguskan mereka, dan iblis yang menyesatkan mereka dikemparkan ke dalam lautan api dan
belerang, yaitu tempat binatang
dan nabi palsu itu, dan mereka akan
disiksa siang malam sampai selama-lamanya (Wahyu 20:7-10).
Penjelasan Kitab Wahyu tersebut sesuai
pula dengan pernyataan Allah Swt. dalam Al-Quran mengenai pelepasan
kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog):
وَ حَرٰمٌ عَلٰی قَرۡیَۃٍ اَہۡلَکۡنٰہَاۤ اَنَّہُمۡ لَا
یَرۡجِعُوۡنَ ﴿ ﴾ حَتّٰۤی اِذَا فُتِحَتۡ یَاۡجُوۡجُ وَ مَاۡجُوۡجُ وَ
ہُمۡ مِّنۡ کُلِّ
حَدَبٍ یَّنۡسِلُوۡنَ ﴿ ﴾
Dan diharamkan (terlarang) bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa sesungguhnya mereka
itu tidak mungkin akan kembali.
Hingga apabila dibukakan pintu
pemenjaraan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari setiap
ketinggian. (Al-Anbiyā [21]:96-97).
Dengan
demikian benarlah pernyataan Dzulqarnain
sebelum ini mengenai akan pecahnya “Dinding
Darband” di Akhir Zaman, baik “Dinding
Darband” dalam arti harfiah mau pun
dalam arti kiasan, yaitu telah
semakin lemahnya kekuasaan umat Islam
dengan berakhirnya Kerajaan Turki Dinasti Otsmaniyah. Selanjutnya
Allah Swt. berfirman:
وَّ عَرَضۡنَا جَہَنَّمَ یَوۡمَئِذٍ لِّلۡکٰفِرِیۡنَ عَرۡضَۨا ﴿ ﴾ۙ الَّذِیۡنَ کَانَتۡ اَعۡیُنُہُمۡ فِیۡ غِطَـآءٍ عَنۡ ذِکۡرِیۡ وَ کَانُوۡا لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ سَمۡعًا ﴿ ﴾٪
Dan pada hari itu Kami menghadirkan Jahannam berhadapan
muka dengan orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang mata mereka tertutup dari peringatan-Ku, dan mereka
tidak mampu mendengar. (Al-Kahf [18]:101-102).
Untuk
pembahasan hukuman Allah Swt. yang amat mengerikan dan
membina-sakan -- yakni “jahannam” atau Perang Dunia I, III & III -- yang
akan turun kepada Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) itu lihat Surah Al-Rahmān.
(Bersambung).
Rujukan: The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
“Pajajaran
Anyar”, 15 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar