Jumat, 03 Agustus 2012

"Orang-orang kafir" Sebagai Sarana Allah Swt. untuk Menghukum "Orang-orang Beriman"



بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


  SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN

Bagian 27

     Orang-orang Kafir sebagai Sarana Allah Swt. untuk 
Menghukum “Orang-orang yang Beriman
                                                                                
Oleh
                                                                                
Ki Langlang Buana Kusuma

Dalam Bab-bab sebelumnya (Bab 26-27)  dijelaskan firman Allah Swt.  mengenai   2 kali hukuman Allah Swt.  yang telah menimpa Bani Israil dan Bani Isma’il (umat Islam), firman-Nya:
 وَ قَضَیۡنَاۤ  اِلٰی بَنِیۡۤ  اِسۡرَآءِیۡلَ فِی الۡکِتٰبِ لَتُفۡسِدُنَّ فِی الۡاَرۡضِ مَرَّتَیۡنِ  وَ لَتَعۡلُنَّ  عُلُوًّا کَبِیۡرًا ﴿﴾  فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰىہُمَا بَعَثۡنَا عَلَیۡکُمۡ  عِبَادًا  لَّنَاۤ   اُولِیۡ  بَاۡسٍ  شَدِیۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّیَارِ ؕ وَ کَانَ وَعۡدًا  مَّفۡعُوۡلًا  ﴿﴾   ثُمَّ رَدَدۡنَا لَکُمُ الۡکَرَّۃَ عَلَیۡہِمۡ وَ اَمۡدَدۡنٰکُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّ بَنِیۡنَ وَ جَعَلۡنٰکُمۡ  اَکۡثَرَ  نَفِیۡرًا ﴿﴾  اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِکُمۡ ۟ وَ اِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَہَا ؕ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ  لِیَسُوۡٓءٗا  وُجُوۡہَکُمۡ وَ لِیَدۡخُلُوا الۡمَسۡجِدَ کَمَا دَخَلُوۡہُ  اَوَّلَ مَرَّۃٍ  وَّ  لِیُتَبِّرُوۡا مَا عَلَوۡا تَتۡبِیۡرًا ﴿﴾
Dan telah Kami tetapkan dengan jelas kepada Bani Israil dalam kitab itu: “Niscaya  kamu akan melakukan kerusakan di muka bumi ini dua kali,  dan niscaya kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang sangat besar.”   Apabila datang saat sempurnanya janji yang pertama dari kedua janji itu,  Kami membangkitkan untuk menghadapi kamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan tempur yang dahsyat, dan mereka menerobos jauh ke dalam rumah-rumah, dan itu merupakan suatu janji yang pasti terlaksana. Kemudian Kami mengembalikan lagi kepada kamu kekuatan untuk melawan mereka, dan Kami membantu kamu dengan harta dan anak-anak, dan  Kami menjadikan kelompok kamu lebih besar [dari sebelumnya].   Jika kamu berbuat ihsan, kamu berbuat ihsan  bagi diri kamu sendiri, dan jika kamu berbuat buruk  maka itu untuk dirimu sendiri. Lalu bila datang saat sempurnanya janji yang kedua itu Kami membangkitkan lagi hamba-hamba Kami yang lain supaya mereka mendatangkan kesusahan kepada pemimpin-pemimpin kamu   dan supaya mereka memasuki masjid seperti pernah mereka memasukinya pada kali pertama, dan supaya mereka menghancurluluhkan segala yang telah mereka kuasai  (Bani Israil [17]:5-8).

Balatentara Hulaku Khan  yang Zalim
Sebagai “Hamba-hamba Allah Swt.”

     Dalam firman-Nya tersebut Allah Swt. telah menggunakan kalimat “hamba-hamba Kami” terhadap orang-orang kafir  atau musyrik – dalam hal ini balatentara raja Nebukadnezar dari Babilonia – yang telah dijadikan sarana untuk menghukum Bani Israil atau orang-orang Yahudi pada masa penghukuman yang pertama sebagai realisasi dari kutukan Nabi Daud a.s. (QS.5:79) tersebut.
        Demikian pula ketika hukuman Allah Swt. yang kedua menimpa mereka sebagai akibat kutukan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. atas mereka (QS.5:79) akibat upaya pembunuhan yang mereka lakukan terhadap beliau melalui penyaliban, Allah Swt. telah menggunakan kalimat “hamba-hamba Kami” terhadap bala tentara kerajaan Romawi Timur pimpinan Titus, padahal mereka pun adalah orang-orang kafir atau musyrik.
        Demikian pula ketika  kedua  hukuman Allah Swt.  -- yang telah menimpa Bani Israil (orang-orang Yahudi) tersebut --  dijadikan   Allah Swt. sebagai  peringatan   buat umat Islam (Bani Isma’il)   benar-benar menimpa umat Islam, maka bangsa-bangsa yang dijadikan sarana oleh Allah Swt.  untuk dua kali  menghukum umat  Islam pun adalah  bangsa-bangsa kafir (musyrik) pula, yakni balatentara  Mongol dan Tartar pimpinan Hulaku Khan  yang telah menghancur-luluhkan kota Baghdad, pusat pemerintahan Muslim Bani ‘Abbasiyah;   dan  bangsa-bangsa Kristen dari  barat yang disebut  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) atau Dajjal.
        Persamaan lainnya    apa yang dialami oleh Bani Israil dan Bani Isma’il (umat Islam) ketika kedua hukuman mengerikan tersebut menimpa mereka, adalah pada waktu itu para penguasa dan para ulama telah  diperingatkan oleh orang-orang suci yang ada saat itu, yakni Nabi Yermia a.s., Nabi Yehezkiel a.s. (Dzulkifli a.s. – QS.2:260), dan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.; demikian pula pada saat kedua hukuman Allah Swt. menimpa Bani Isma’il (umat Islam) pun ada beberapa orang suci (wali Allah) yang telah memperingatkan para penguasa Muslim  untuk bertaubat dari kedurhakaan mereka kepada Allah Swt. dan Nabi Besar Muhammad saw..
       Konon diceritakan ketika penguasa Muslim di Baghdad mendapat peringatan dari salah seorang wali Allah tentang akan datang hukuman dari Allah Swt. tersebut, ia tidak mempedulikan peringatan dari wali Allah tersebut dan terus saja ia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Allah Swt. dan Sunnah Nabi Besar Muhammad saw..
       Tetapi ketika ia  melihat bahwa apa yang diperingatkan oleh wali Allah tersebut benar-benar akan menjadi kenyataan, lalu ia meminta  dengan penuh hormat kepada wali Allah  itu  untuk berdoa  memohon kepada Allah Swt. agar Dia berkenan menghindarkan  hukuman (azab) yang  telah diperingatkan Allah Swt. melalui wali Allah tersebut. Namun ketika wali Allah tersebut  mulai berdoa sesuai dengan pemohonan penguasa Muslim saat ini,  jawaban yang diterima dari Allah Swt. adalah kalimat: “Yaa-ayyuhal kuffar uqtulul fujjar!” (hai orang-orang kafir, bunuhlah orang-orang yang berdosa itu!” .
      Jawaban Allah Swt. itulah  yang  kemudian menimpa umat Islam saat itu,  dan puncak dari hukuman melalui  hamba-hamba Allah” – yang kafir dan musyrik --  tersebut  adalah  berupa dihancur-luluhkannya kota Baghdad, sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya pada kota Yerusalem,  firman-Nya:
 وَ قَضَیۡنَاۤ  اِلٰی بَنِیۡۤ  اِسۡرَآءِیۡلَ فِی الۡکِتٰبِ لَتُفۡسِدُنَّ فِی الۡاَرۡضِ مَرَّتَیۡنِ  وَ لَتَعۡلُنَّ  عُلُوًّا کَبِیۡرًا ﴿﴾   فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰىہُمَا بَعَثۡنَا عَلَیۡکُمۡ  عِبَادًا  لَّنَاۤ   اُولِیۡ  بَاۡسٍ  شَدِیۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّیَارِ ؕ وَ کَانَ وَعۡدًا  مَّفۡعُوۡلًا
Dan telah Kami tetapkan dengan jelas kepada Bani Israil dalam kitab itu: “Niscaya  kamu akan melakukan kerusakan di muka bumi ini dua kali,  dan niscaya kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang sangat besar.”   Apabila datang saat sempurnanya janji yang pertama dari kedua janji itu,  Kami membangkitkan untuk menghadapi kamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan tempur yang dahsyat, dan mereka menerobos jauh ke dalam rumah-rumah, dan itu merupakan suatu janji yang pasti terlaksana. (Bani Israil [17]:5-6).

Serbuan Dahsyat Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)

  Demikian pula ketika hukuman Allah Swt. yang kedua  yang dalam Al-Quran  maupun sabda-sabda Nabi Besar Muhammad saw. tentang “fitnah dajjal  telah   diperingatkan kepada umat Islam (Bani Isma’il) --   yang mengakibatkan  diserbunya berbagai wilayah kekuasaan kaum Muslim – termasuk   Nusantara  selama  350 tahun menjadi jajahan bangsa Belanda atau  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) – sesuai Sunnatullah yang terjadi di kalangan Bani Israil,  sebelum terjadi Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang merupakan  realisasi dari peringatan Bible:  Bible: “Bangsa akan melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan serta kedengkian, kebencian, dan keburukan akan merajalela."
      Mengenai nubuatan akan merajalelanya kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) yang dikemukakan oleh Dzulqarnain   sehubungan akan hancurnya  Dinding Darband” yang telah dibangunnya (QS.18:95-98)  tersebut, Allah Swt. berfirman:
قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّیۡ جَعَلَہٗ  دَکَّآءَ ۚ وَ کَانَ وَعۡدُ رَبِّیۡ  حَقًّا  ﴿ؕ﴾ وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا ﴿ۙ﴾
Ia, Dzulqarnain, berkata: Ini rahmat dari Tuhan-ku, tetapi apabila telah tiba janji Tuhan-ku, Dia akan me­mecahkannya berkeping-keping, dan  janji Tuhan-ku itu pasti benar.   Dan pada hari itu Kami akan mem­biarkan sebagian mereka  menyerang sebagian lain,   dan nafiri akan ditiup, lalu  Kami akan menghimpun mereka itu semuanya.  (Al-Kahf [18]:99-100)
  Cyrus atau Dzulqarnain tentunya telah diberitahu melalui ilham bahwa pada suatu ketika di masa depan  bangsa-bangsa yang disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) akan tersebar sekali lagi ke tenggara, dan tembok penghalang itu tidak akan mampu menahan atau menghentikan gerak maju mereka.
   Rupanya inilah arti dari kata-kata "Dia akan memecahkannya." Dalam QS.21:97 kita diberitahu  bahwa Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) akan menjulurkan tangan-tangan guritanya ke seluruh dunia. Secara kiasan  "memecahkan dinding” dapat pula menunjuk kepada merosotnva kekuatan politik Islam,  terutama kekuatan bangsa (kerajaan) Turki di Eropa. Dengan menjadi lemahnya kerajaan Turki  maka jalan bangsa-bangsa Kristen di Eropa untuk menaklukkan daerah timur menjadi terbuka.

Perang Dunia I  dan Perang Dunia II &
Pelepasan “Iblis” dari “Pemenjaraan 1000 Tahun  

  Pada waktu menanjaknya Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) ke tangga kekuasaan. bangsa‑bangsa di seluruh dunia akan berhimpun  sehingga seluruh dunia akan menjadi seperti satu negeri. Dan menurut Bible: “Bangsa akan melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan serta kedengkian, kebencian, dan keburukan akan merajalela." Isyarat itu nampaknya ditujukan kepada Akhir Zaman saat ini.
   Dalam perang dunia yang lampau seolah-olah mereka  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) telah dilepaskan di dunia, dan manusia gemetar bila mengkhayalkan kebinasaan yang dapat diakibatkan oleh Perang Dunia Ketiga yakni “Perang Nuklir.” Menurut Yehezkiel (bab-bab 38 dan 39) Uni Soviet itu Ya’juj (Gog) dan bangsa-bangsa barat itu Ma’juj (Magog). Kini pun mereka sedang bersiap-siap untuk perang Armagedon.
  Isyarat itu nampaknya ditujukan kepada masa Akhir Zaman  ini. Dalam Perang Dunia I & II yang lampau, seolah-olah mereka (Ya’juj dan Ma’juj) telah dilepaskan di dunia dari “pemenjaraannya selama 1000 tahun” (Wahyu 20:7-10; QS.21:96-97), dan manusia gemetar bila mengkhayalkan kebinasaan yang dapat diakibatkan oleh Perang Dunia III.
   Berikut adalah nubuatan Yohanes dalam Kitab Wahyu  mengenai pelepasan kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) dari masa “pemenjaraannyanya selama 1000 tahun”:
Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir iblis akan dilepaskan dari penjaranya dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan iblis yang menyesatkan mereka dikemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka akan disiksa siang malam sampai selama-lamanya (Wahyu 20:7-10).
      Penjelasan Kitab Wahyu tersebut sesuai pula dengan pernyataan Allah Swt. dalam Al-Quran   mengenai pelepasan kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog):
وَ حَرٰمٌ عَلٰی قَرۡیَۃٍ  اَہۡلَکۡنٰہَاۤ  اَنَّہُمۡ لَا  یَرۡجِعُوۡنَ ﴿ ﴾   حَتّٰۤی  اِذَا  فُتِحَتۡ یَاۡجُوۡجُ وَ مَاۡجُوۡجُ وَ ہُمۡ  مِّنۡ  کُلِّ  حَدَبٍ  یَّنۡسِلُوۡنَ ﴿ ﴾
Dan diharamkan (terlarang) bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa sesungguhnya mereka itu tidak mungkin akan kembali.  Hingga apabila dibukakan pintu pemenjaraan  Ya’juj dan Ma’juj  dan mereka turun dengan cepat dari setiap ketinggian.  (Al-Anbiyā [21]:96-97).
        Dengan demikian benarlah pernyataan Dzulqarnain sebelum ini mengenai akan pecahnya “Dinding Darband” di Akhir Zaman, baik “Dinding Darband” dalam arti harfiah mau pun dalam arti kiasan, yaitu telah semakin lemahnya kekuasaan umat Islam dengan berakhirnya    Kerajaan Turki Dinasti Otsmaniyah. Selanjutnya Allah Swt. berfirman:
وَّ عَرَضۡنَا جَہَنَّمَ  یَوۡمَئِذٍ  لِّلۡکٰفِرِیۡنَ  عَرۡضَۨا ﴿ ﴾ۙ  الَّذِیۡنَ کَانَتۡ اَعۡیُنُہُمۡ فِیۡ غِطَـآءٍ عَنۡ ذِکۡرِیۡ وَ کَانُوۡا لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ سَمۡعًا ﴿ ﴾٪
Dan pada hari itu Kami menghadirkan Jahannam berhadapan muka dengan orang-orang kafir,  yaitu orang-orang yang mata mereka tertutup dari pe­ringatan-Ku,  dan mereka tidak mampu mendengar. (Al-Kahf [18]:101-102).
  Untuk pembahasan hukuman Allah Swt. yang amat mengerikan dan membina-sakan  -- yakni “jahannam” atau Perang Dunia I, III & III --   yang akan turun kepada Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) itu lihat Surah Al-Rahmān.               (Bersambung).


Rujukan: The Holy Quran
Editor:    Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar”, 15 Ramadhan 2012
Ki Langlang Buana Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar