Senin, 17 September 2012

Macam-macam "Sungai Surgawi"





بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


  SURAH YÂ SÎN JANTUNG AL-QURAN

Bab 79 

     Macam-macam "Sungai Surgawi"

 Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma
                                                                                

Dalam bagian akhir Bab sebelum ini telah dijelaskan   makna perumpamaan mengenai berbagai nikmat-nikmat di dalam surga, firman-Nya:
 اِنَّ اللّٰہَ لَا یَسۡتَحۡیٖۤ اَنۡ یَّضۡرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوۡضَۃً فَمَا فَوۡقَہَا ؕ فَاَمَّا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا فَیَعۡلَمُوۡنَ اَنَّہُ الۡحَقُّ مِنۡ رَّبِّہِمۡ ۚ وَ اَمَّا الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا فَیَقُوۡلُوۡنَ مَا ذَاۤ  اَرَادَ  اللّٰہُ بِہٰذَا مَثَلًا ۘ یُضِلُّ بِہٖ کَثِیۡرًا ۙ وَّ یَہۡدِیۡ بِہٖ کَثِیۡرًا ؕ وَ مَا یُضِلُّ بِہٖۤ  اِلَّا الۡفٰسِقِیۡنَ ﴿ۙ ﴾
Sesungguhnya Allah  tidak malu  mengemukakan suatu perumpamaan sekecil nyamuk   bahkan  yang lebih kecil dari itu, ada pun orang-orang yang beriman maka mereka mengetahui bahwa sesungguhnya perumpamaan itu  kebenaran  dari Tu-han mereka, sedangkan orang-orang kafir maka mereka mengatakan: “Apa  yang dikehendaki Allah dengan  perumpamaan ini?”  Dengannya   Dia menyesatkan banyak orang  dan dengannya pula    Dia memberi petunjuk banyak orang, dan sekali-kali   tidak ada yang Dia sesatkan dengannya kecuali orang-orang  fasik. (Al-Baqarah [2]:27).

Lemah Bagai Nyamuk

      Dharaba al-matsala berarti: ia memberi gambaran atau pengandaian; ia membuat pernyataan; ia mengemukakan perumpamaan (Lexicon Lane; Taj-ul-‘Urusy, dan QS.14:46).   Allah Swt.  telah menggambarkan surga dan neraka dalam Al-Quran, dengan perumpamaan-perumpamaan dan tamsilan-tamsilan.
       Perumpamaan-perumpamaan dan tamsilan-tamsilan melukiskan mendalamnya arti yang tidak dapat diungkapkan sebaik-baiknya dengan jalan lain, dan dalam hal-hal keruhanian perumpamaan-perumpamaan dan tamsilan-tamsilan tersebut memberikan satu-satunya cara untuk dapat menyampaikan buah pikiran dengan baik.
        Makna kalimat “Allah  tidak malu  mengemukakan suatu perumpamaan sekecil nyamuk   bahkan  yang lebih kecil dari itu“ bahwa kata-kata atau ungkapan yang dipakai untuk menggambarkan surga, mungkin tidak cukup dan tidak berarti bagaikan nyamuk,  yang dianggap oleh orang-orang Arab sebagai makhluk yang lemah dan memang pada hakikatnya demikian.
        Orang-orang Arab berkata: Adh-‘afu min ba’udhatin, artinya  "ia lebih lemah dari nyamuk". Meskipun demikian, perumpamaan-perumpamaan dan tamsilan-tamsilan itu membantu untuk memunculkan dalam angan-angan  gambaran nikmat-nikmat surga itu. Orang-orang  beriman mengetahui bahwa kata-kata itu hanya perumpamaan dan mereka berusaha menyelami kedalaman artinya, tetapi orang-orang kafir mulai mencela perumpamaan-perumpamaan itu dan makin bertambah dalam kesalahan dan kesesatan.
        Fauq berarti dan bermakna “lebih besar” dan “lebih kecil” dan dipakai dalam artian yang sesuai dengan konteksnya (letaknya, ujung pangkalnya) — (Al-Mufradat Imam Raghib).
       Maksud kalimat adhallahullāh berarti: (1) Allah Swt.  menetapkan dia berada dalam kekeliruan; (2) Allah Swt. meninggalkan atau membiarkan dia sehingga ia tersesat (Kasysyaf); (3) Allah Swt.   mendapatkan atau meninggalkan dia dalam kekeliruan atau membiarkan dia tersesat (Lexicon Lane).

Macam-macam “Sungai Surgawi”

         Berikut ini akan dikemukakan  berbagai perumpamaan nikmat-nikmat surgawi yang dikemukakan dalam Surah Al-Thūr, firman-Nya:
اِنَّ  الۡمُتَّقِیۡنَ فِیۡ جَنّٰتٍ وَّ نَعِیۡمٍ ﴿ۙ﴾   فٰکِہِیۡنَ بِمَاۤ  اٰتٰہُمۡ  رَبُّہُمۡ ۚ وَ  وَقٰہُمۡ  رَبُّہُمۡ  عَذَابَ  الۡجَحِیۡمِ ﴿﴾  کُلُوۡا وَ اشۡرَبُوۡا ہَنِیۡٓـًٔۢا بِمَا کُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
Sesungguhnya orang-orang bertakwa di dalam surga dan kenikmatan,   mereka bergembira dengan apa yang diberikan Tuhan mereka kepada mereka, dan Tuhan mereka  menyelamatkan mereka dari azab Jahannam.   Dia berfirman: “Makanlah dan minumlah dengan senang karena apa yang senantiasa kamu kerjakan.” (Al-Thūr [52]:18-20).
        Kata “makanlah  dalam kalimat “Makanlah dan minumlah dengan senang karena apa yang senantiasa kamu kerjakan” dalam firman-Nya tersebut  hubungannya dengan “kebun” dan “buah-buahan” yang dihasilkannya, sedangkan “minumlah” hubungannya  dengan “sungai-sungai”  yang dikemukakan dalam firman-Nya berikut ini:
وَ بَشِّرِ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَہُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِیۡ مِنۡ تَحۡتِہَا الۡاَنۡہٰرُ ؕ  کُلَّمَا رُزِقُوۡا مِنۡہَا مِنۡ ثَمَرَۃٍ رِّزۡقًا ۙ قَالُوۡا ہٰذَا الَّذِیۡ رُزِقۡنَا مِنۡ قَبۡلُ ۙ وَ اُتُوۡا بِہٖ مُتَشَابِہًا ؕ وَ لَہُمۡ فِیۡہَاۤ اَزۡوَاجٌ مُّطَہَّرَۃٌ ٭ۙ وَّ ہُمۡ فِیۡہَا خٰلِدُوۡنَ ﴿﴾
Dan berilah kabar gembira  orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa sesungguhnya  untuk mereka ada kebun-kebun yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberikan kepada mereka buah-buahan dari kebun itu sebagai rezeki, mereka berkata: “Inilah yang telah direzekikan kepada kami sebelumnya”, akan diberikan kepada mereka yang serupa dengannya, dan bagi mereka di dalamnya ada  jodoh-jodoh yang suci, dan mereka akan kekal di dalamnya (Al-Baqarah [2]:26).
   Menurut Allah Swt. dalam Al-Quran di dalam surga terdapat bermacam-macam jenis “sungai surgawi” yang dimiliki oleh penghuni surga, yaitu (1) sungai air tawar, (2) sungai susu; (3) sungai  khamar (arak), (4) sungai madu, firman-Nya:
مَثَلُ الۡجَنَّۃِ الَّتِیۡ وُعِدَ الۡمُتَّقُوۡنَ ؕ فِیۡہَاۤ اَنۡہٰرٌ  مِّنۡ  مَّآءٍ غَیۡرِ اٰسِنٍ ۚ وَ  اَنۡہٰرٌ مِّنۡ لَّبَنٍ لَّمۡ  یَتَغَیَّرۡ  طَعۡمُہٗ ۚ وَ اَنۡہٰرٌ  مِّنۡ خَمۡرٍ  لَّذَّۃٍ   لِّلشّٰرِبِیۡنَ ۬ۚ وَ اَنۡہٰرٌ مِّنۡ عَسَلٍ مُّصَفًّی ؕ وَ لَہُمۡ  فِیۡہَا مِنۡ کُلِّ الثَّمَرٰتِ وَ مَغۡفِرَۃٌ  مِّنۡ  رَّبِّہِمۡ ؕ  کَمَنۡ ہُوَ خَالِدٌ فِی النَّارِ وَ سُقُوۡا مَآءً حَمِیۡمًا فَقَطَّعَ  اَمۡعَآءَہُمۡ ﴿﴾
Perumpamaan jannah (kebun/surga) yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, di dalamnya terdapat sungai-sungai yang airnya tidak akan rusak; dan sungai-sungai susu yang rasanya tidak berubah, dan sungai-sungai arak yang sangat lezat rasanya bagi orang-orang yang meminum, dan sungai-sungai madu yang dijernihkan. Dan bagi mereka di dalamnya ada segala macam buah-buahan, dan pengampunan dari Tuhan mereka. Apakah sama seperti orang yang tinggal kekal di dalam Api dan diberi minum air mendidih, sehingga akan merobek-robek usus mereka? (Muhammad [47]:16).

Falsafah Sungai-sungai Surgawi

       Kepada orang-orang yang beriman dijanjikan di dunia ini dan di akhirat sungai-sungai yang airnya murni, sungai-sungai susu yang rasanya tidak akan berubah, sungai-sungai arak yang memberikan perasaan gembira dan sungai-sungai madu yang telah dijernihkan.
       Kata anhār yang telah dipergunakan empat kali dalam ayat ini, di samping arti-arti lain  berarti juga cahaya dan berlimpah-limpah; dan kata 'asal antara lain berarti amal baik atau amal saleh yang merebut kecintaan dan penghargaan manusia terhadap si pelakunya.
    Mengingat akan arti yang terkandung di dalam kedua kata tadi, ayat ini dapat juga berarti, bahwa 4 hal yang disebutkan itu akan dianugerahkan kepada orang-orang bertakwa dengan berlimpah-limpah. Air adalah sumber segala kehidupan (QS.21:31); susu memberikan kesehatan dan kekuatan kepada badan; anggur (arak) memberikan rasa senang dan kelupaan akan segala kesusahan, dan madu menyembuhkan banyak macam penyakit.
   Jika difahamkan dalam pengertian jasmani, maka ayat ini akan berarti bahwa dalam kehidupan di dunia ini orang-orang beriman akan memperoleh semua barang itu dengan berlimpah-limpah sehingga membuat kehidupan jadi senang, nikmat dan bermanfaat; dan bila diambil secara kiasan dan dalam pengertian ruhani  maka hal itu akan berarti bahwa orang-orang beriman mendapatkan kehidupan yang penuh kepuasan — dianugerahi ilmu keruhanian, akan minum anggur kecintaan Ilahi dan akan mengamalkan perbuatan-perbuatan yang akan merebut kecintaan dan penghargaan manusia terhadap diri mereka.

(Bersambung). 

Rujukan: The Holy Quran
Editor:    Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar”, 18 September 2012
Ki Langlang Buana Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar